01. Gadis susu stroberi

1K 57 72
                                    

Happy reading dear!

Sebelum baca, beri aku emot ini dong! (💓)
Terimakasih🌹

....

Suara ketukan pantofel yang menyentuh lantai seolah mengiringi langkah gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan pantofel yang menyentuh lantai seolah mengiringi langkah gadis itu. Seorang gadis cantik dengan rambut panjang sepunggung yang setiap hari selalu datang pagi-pagi tengah berjalan di koridor yang masih sepi.

Masih terlalu pagi untuk murid-murid berangkat ke sekolah. Bahkan matahari pun baru memaparkan sinarnya, menimbulkan seburat jingga di ujung bagian timur sana. Namun berbeda dengan seorang gadis yang sengaja datang pagi-pagi buta.

Hazel Seavanna namanya, si cantik dengan segala usahanya untuk meluluhkan sosok yang dicinta. Tangan gadis itu menjin-jing sebuah paper bag yang isinya berupa-rupa makanan. Ini sudah menjadi kebiasaannya selama hampir tiga tahun belakangan.

Tak lupa di tangannya selalu saja ada sebuah susu kotak rasa stroberi yang akan menemani nya kapan saja. Jangan heran, itu adalah minuman favoritnya. Rasanya Hazel tidak akan bisa lepas dari makanan dengan perisa rasa stroberi. Katanya sudah mendarah daging.

Hazel melangkahkan kakinya menuju tempat dimana loker berada. Sebuah aula yang di khususkan menjadi tempat penyimpanan bagi para murid SMA Bina Bangsa. Ia berhenti didepan sebuah loker yang pintunya tidak pernah tertutup rapat. Terlalu banyak barang didalam sana.

"Numpuk banget, gak pernah di sentuh kayanya."

Tangan gadis itu meraih beberapa barang yang ada didalamnya. Mengeluarkannya dan memasukan barang itu kedalam kantong berukuran sedang. Tenang, ia tidak akan membuang barang-barang itu. Ia masih tau diri untuk tidak mencampuri hak orang lain.

Setelah semuanya masuk kantong, Hazel kembali memasukan barang itu kedalam loker menyisakan paper bag miliknya yang ia letakan didepan kantong tadi. Ia membereskan barang itu hanya agar terlihat tidak berantakan, bukan untuk membuangnya dan meninggalkan barang miliknya saja. Tidak, tidak seperti itu.

"Oke, beres."

Seruan dibelakangnya terdengar kala Hazel hendak pergi dari sana.

"Wih, rajin amat neng pagi-pagi udah beresin loker orang," kata Arsa sembari mengunyah permen karet.

Ah, rupanya Xaverius sudah datang. Mereka memang selalu mendatangi loker tiap pagi saat datang kesekolah. Tapi, dimana Erlangga? Kenapa ia tidak ada?

"Iya Sa, Bumi mana?" tanya Hazel.

Bumi adalah panggilan sayang untuk Erlangga dari Hazel. Ia memilih nama depan Erlangga untuk memanggil cowok itu, lagipula selain untuk membedakan panggilan dengan yang lain, nama depan Erlangga lebih singkat, jadi Hazel memilih itu.

"Tuh, orangnya," tunjuk Benua menggerakkan dagunya.

Benar saja, Erlangga muncul dari ujung koridor berjalan kearahnya. Tidak, lebih tepatnya berjalan ke arah loker.

ERLANGGA. J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang