12. Pulang

277 19 0
                                    

Deruman motor di jalan raya menggema hebat. Xaverius berbondong-bondong mengendari motornya bersama membelah jalanan malam. Mereka konvoi mengawal Hazel yang pulang dari rumah sakit.

Erlangga sengaja memilih waktu malam untuk Hazel pulang, mengingat mungkin jalanan tidak terlalu ramai saat malam hari, ia sudah memprediksi kalau anggotanta akan ikut serta mengantarkan calon bu bos nya. Ya, mereka memanggil Hazel dengan sebutan itu.

Walaupun begitu Erlangga tetap memberi peraturan pada anggotanya agar tidak berisik dan mengganggu masyarakat. Mereka di larang menggerungkan motornya, atau membunyikan klakson dengan nyaring. Walaupun kenyataanya suara motor mereka tetap terdengar karena  banyak nya anggota yang ikut serta juga tipe knalpot mereka yang menggerung nyaring.

Erlangga dengan gagahnya memimpin perjalanan. Ia berada paling depan barisan, diikuti Selat dan Benua di sebelah kanan dan kirinya. Setelah itu anggota lain yang biasa menjadi garda terdepan saat pertempuran mengikuti dibelakangnya sampai tiga barisan. Barulah mobil Erlangga berada di tengah-tengah, diapit motor-motor anggota Xaverius sampai kebelakang.

Arsa di perintahkan untuk membawa mobil Erlangga yang didalamnya terdapat Hazel, Alana, Ryn, juga Melodi. Katanya, karena mereka perempuan jadi harus ada yang menjaganya. Ya, ketiga temannya itu turut serta menjemput Hazel. Padahal walaupun tanpa Arsa pun, Hazel sudah sangat terjaga karena banyak nya anggota Xaverius yang ikut serta. Tenang, banyaknya anggota Xaverius yang sudah memenuhi jalan ini tidak semuanya hadir.

"Gila, Erlangga bener-bener ya, udah kaya ngawal presiden aja."

Arsa terkekeh mendengar penuturan Ryn. Sebenarnya ia juga sedikit terkejut, tapi dia sudah menyangka kalau ini akan terjadi suatu saat nanti.

"Itu resiko dan keberuntungan kalau lo bisa dapetin hati kosong satu Xaverius," ujar Arsa.

"Tapi ini banyak banget gila, pantes aja dia kekeuh buat minta gue pulang malam aja. Bisa bahaya kalo siang," kata Hazel.

"Ini belum seberapa Zel, masih banyak anggota Xaverius yang gak datang."

"Gila kali ya, tuh orang."

Alana ikut terkekeh mendengar itu, ia mengerti keterkejutan Hazel. Alana sendiri sama terkejutnya, hanya saja ia sudah pernah berada di situasi ini. Walaupun tidak seramai ini. Jangan lupakan kalo dia kekasih tercinta tuan muda Selat yang tak lain adalah kapten Xaverius.

"Cowok lo keren juga Zel, mimpin perjalanan gitu paling depan. Keliatan serius banget kalo lagi gitu," ucap Ryn.

Hazel sendiri sedari tadi memperhatikan Erlangga di depan sana. Sangat keren, cowo itu terlihat bertambah ketampanannya saat ini.

"Hari-hari juga serius kali Ryn," jawab Hazel.

Setelah perjalanan yang menempuh sekitar dua puluh menit, akhirnya mereka sampai. Tidak, bukan di rumah Hazel. Tapi di sebuah gedung apartement. Erlangga membeli sebuah apartement yang terbilang mewah beberapa minggu lalu. Dia benar-benar sudah menyiapkan semuanya.

"Buset pak bos, gue tau dia beli apartement baru tapi gue gak pernah tau disini letaknya. Gila emang tuh orang." Arsa terkejut bukan main saat mengetahui disinilah Erlangga membeli apartement itu. Kawasan ini terkenal kawasan elit dengan harga-harga apartement yang bombastis.

"Emang beda kalo orang kaya."

Hazel sama terkejutnya, ia juga baru tau kalo Erlangga benar-benar membeli apartement baru. Cowok itu hanya bilang bahwa ia punya apartement dan Hazel bisa menempatinya.

ERLANGGA. J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang