03. Sisi Lain Hazel

482 45 128
                                    

Hello! Jangan lupa komentarnya ya!
Happy Reading dear! 💗

....

Suara motor yang gas nya ditarik tidak beraturan itu seolah memekakkan telinga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara motor yang gas nya ditarik tidak beraturan itu seolah memekakkan telinga. Asap yang mengepul ke udara berasal dari ban yang bergesekan dengan jalan kala gas dan rem nya ditarik bersamaan.

Suatu tempat yang lumayan ramai dengan laki-laki itu seolah tengah menjadi bengkel dadakan. Beberapa orang mengetes motornya sudah sesuai dengan keinginan atau belum dan beberapa lainnya membenarkan gas agar bisa melaju dengan lebih kencang.

Xaverius tengah berkumpul di markas. Sebuah rumah yang sengaja Erlangga beli khusus untuk mereka berkumpul. Tempatnya yang besar dan luas juga fasilitas yang lebih lengkap membuat tempat ini lebih cocok di panggil markas daripada basecamp. Biasanya mereka hanya berkumpul di basecamp, tapi hari ini semuanya berkumpul di markas.

Besok malam adalah hari dimana beberpa dari mereka semua turun ke jalan. Bukan, bukan untuk tawuran atau mencari keributan. Walaupun sebenarnya selalu saja ada keributan setelah acara itu. Acara balapan di mulai pukul sembilan malam, itu sebabnya mereka berkumpul di markas guna membenahi motor-motor mereka.

Erlangga menyeruput kopi hitamnya dengan tenang. Motornya sudah selesai dibenahi sesuai keinginan. Kali ini ia berkesempatan untuk ikut menjadi peserta balap, karena sebelumnya Erlangga sangat jarang mengikuti kegiatan itu. Ia lebih suka menonton pertandingan dengan segelas kopi dan kookies kering kesukaannya. Walaupun begitu jangan salah, kemampuannya dalam arena balap tidak bisa diragukan. Semua orang tau kemampuan gila nya.

Selat datang dari arah dalam rumah dan duduk di samping Erlangga. Cowok itu membawa secarik kertas yang isinya adalah jadwal main Erlangga besok.

"Nih, jadwal tanding lo besok. Sorry, gue gak bisa ikut kumpul sampe malem," kata Selat.

"Kenapa?" herannya.

"Biasa, cewek gue lagi ngadat. Marah-marah dari siang," jawab Selat.

"Alana?"

"Ya, emang cewek gue siapa sat. Yaiya Alana lah!"

"Siapa tau lo punya gebetan baru."

"Gue bukan lo yang banyak cewenya."

Erlangga terkekeh, Selat si sarkas dengan segala hal yang tak tersentuh nya bisa sebucin itu dengan pasangannya. Ia masih sedikit tidak menyangka.

"Mau kemana lo?" Benua datang setelah mencoba motor nya. Ia tidak ikut tanding, hanya saja Benua ingin menambah kecepatan gas motornya, jadi ia merubahnya.

ERLANGGA. J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang