Bab 5

4.1K 460 32
                                    

Hyujin masuk, lalu ia melihat Iman yang tengah berendam dengan air beraroma Vanila itu. Ditambah taburan kelopak mawar yang menutupi permukaan air itu.

'Aku bahkan tidak tau rambutku sepanjang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Aku bahkan tidak tau rambutku sepanjang ini.' gumam Iman.

Iman masih belum menyadari kalau Hyujin sudah masuk kedalam bilik mandi dan melepaskan pakaiannya semua. Sementara Hyujin sudah mimisan melihat kemulusan tubuh Iman. Lalu Hyujin menceburkan dirinya ke bak mandi, lalu Iman menoleh dan melihat Hyujin masuk di bak yang sama. Iman menenggelamkan dirinya dan hanya memperlihatkan kepalanya saja.

"Kau, kenapa kau mandi disini, kan di kamarmu jauh lebih luas." ujar Iman.

"Aku mau mandi disini apa salahnya, kau milikku." ujar Hyujin.

"Enak saja, heh gak usah halu kau jadi orang." ujar Iman.

Hyujin mendekati Iman, Iman mundur tapi tubuhnya mentok. Iman takut, lalu Hyujin berbicara. "Kau selirku, itu berarti kau harus melayaniku. Gosok tubuhku sekarang,"

"Apa? Aku bukan babumu. Aku ingin pulang, tolong...." ujar Iman.

"Aku tidak mengijinkan mu pulang." ujar Hyujin.

Hyujin menarik tangan  Iman lalu Iman terkejut saat Hyujin mengarahkan ketubuhnya, dan menarik Iman kuat hingga masuk kedalam pelukannya. Iman terbelalak lebar saat Hyujin melakuka  itu. Iman mendorong tubuh Hyujin lalu ia berbicara. "Heh raja mesum, singkirkan tanganmu dariku."

"Kau milikku, jangan takut aku tidak akan ngapa-ngapain." ujar Hyujin.

Hyujin mencoba melakukannya lagi, tapi Iman mendorong Hyujin. Iman meraih pakaiannya dan kemudian pergi dari sana, tapi Hyujin menariknya lagi dan membuat Iman tercebur ke bak itu. Baju yang di kenakannya basah kuyup. Lagi dan lagi Iman mendorong Hyujin, hal itu terus terjadi. Hingga pada akhirnya mereka berdua kelelahan dan Iman tidak sanggup lagi melawan Hyujin. Sementara Hyujin masih sanggup berseteru dengan Iman. Iman bangkit dari tempat nya lalu lari dan masuk kekamarnya, kemudian ia mengganti pakaiannya. Setelah selesai ia tidak menyisir rambutnya, Hyujin tersenyum mesum padanya. Lalu Iman membuka pintu dan keluar dari ruangan itu.

"Apa yang...." Bai Lu berbicara lalu terdiam saat melihat rajanya keluar.

Iman menoleh, lalu rambutnya berkibar keterpa angin, aroma tubuhnya wangi sekali dan menyebar keseluruh penjuru. Ya ke istimewaan itu memang sudah ada sejak Iman lahir. Aroma wangi yang semerbak, bahkan ketampanan yang mendominasi. Langit terlihat mendung kembali, lalu rintik hujan mulai  turun, lalu Hyujin menyusul Iman yang diam terpaku menikmati semilir angin dan rintik hujan yang turun. Iman menikmati hembusan angin tanpa disadari tubuhnya terangkat, kakinya tidak menyentuh tanah, tubuhnya melayang di udara. Setelah itu Iman memasang wajah malasnya dan menenggelamkan wajahnya di dada Hyujin karena malu.

"Turunkan aku bodoh!" ujar Iman.

"Tidak akan," ujar Hyujin.

Iman hanya menghela napas dan pasrah, lalu ia di bawa masuk keruangan pribadi milik  Hyujin. Lalu Iman bingung ia akan dibawa kemana. "Kau mau membawaku kemana? Cepat turunkan aku, malu tau."

BL- Door Skylight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang