Enam belas tahun kemudian....
Di sebuah rumah yang sangat mewah dan megah, terlihat seorang remaja berusia enam belas tahun sedang tertidur pulas. Ia lupa kalau hari ini hari pertama masuk kesekolah barunya. Entah kenapa anak itu seperti malas sekali, hidupnya mewah tapi ia selalu tampil urakan seperti orang miskin.
"Tuan muda, ayo bangun nanti tuan muda terlambat." ujar pembantu itu.
"Eeeenggghhhh, iya mbok. Ni aku udah bangun kok," sahut anak itu.
Anak muda itu membuka pintu kamar itu, lalu tersenyum manis kepada pembantu yang umurnya sudah tiga ratus tahun tapi masih tampak seperti tiga puluh tahun.
"Selamat pagi paman, bibi..." ujar anak itu kepada paman dan bibinya.
"Selamat pagi nak, Yuza bisa kah kau merapikan penampilanmu? Sekolah barumu adalah sekolah elite nak," ujar Kimjung.
"Mnp, baiklah..." ujar Yuza sambil menyisir rambutnya dan merapikan pakaiannya.
"Nak, ini sudah ke sepuluh kalinya kamu pindah sekolah. Ini adalah sekolah kesepuluh dan terakhir, paman dan bibi tidak tau lagi mau bagaimana." ujar Bai Lu yang masih tampan sekali.
"Tapi mereka mengeluarkan Yuza dari sekolah bukan karena dia nakal, tapi karena otaknya terlampau cerdas, yang ada dia yang mengajari guru-guru itu." ujar Lili.
"Iya maafkan Yuza, Yuza janji akan bersikap sewajarnya saja." ujar Yuza.
"Ya sudah ayo sarapan," ujar Bai Lu.
Mereka semua sarapan bersama, Yuza sudah selesai sarapan duluan. Ia berpamitan dengan paman dan bibi nya itu. "Paman, bibi. Yuza duluan ya."
"Hati-hati nak..." ujar mereka.
Yuza mengangguk, lalu pergi di antar oleh supir pribadi. Mobil SUV keluaran terbaru itu meluncur dengan kecepatan maksimal dan hati-hati. Di dalam mobil Yuza memperhatikan wajahnya di spion kecil. "Pak Shu, emang wajahku kelihatan urakan?"
"Tidak tuan muda, anda sangat tampan dan manis. Persis seperti yang mulia ratu," ujar supir itu.
"Baiklah kalau begitu." sahut Yuza.
Mobil itu terus melaju, jujur saja Yuza mewarisi wajah tampan dan cantik milik Iman. Wajah Iman jauh lebih dominan di wajah Yuza, ada juga ketampanan Hyujin. Tetapi lirikan dan senyuman Yuza mirip dengan Iman yang mampu melelehkan hati siapapun yang melihatnya. Pesonanya sangat terpancar, sehingga sesiapapun yang melihatnya akan terpesona. Wajahnya manis dan anggun, berwibawa, lesung pipi menambah kemanisannya. Bulu mata lentik, bibir merah ranum, dan kulitnya putih bersih, rambutnya berwarna platinum blonde, itu bukan di cat tapi dari lahir Yuza sudah mewarisi rambut warna itu.
Mobil itu sampai di sekolah ellite bernama Dragon Star School. Yang sekolah disana jelas orang-orang yang sangat kaya raya. Bangunan sekolah itu menjulang tinggi bak istana kerajaan. Yuza turun dari mobil, sementara supirnya kembali kerumah dan akan menjemput Yuza pas pulang sekolah nanti. Yuza berjalan menuju ke koridor sekolah, terlihat murid-murid lain yang berjalan bersama teman-tamannya yang mungkin sudah berteman lama. Yuza berjalan sendirian, ia memakai Hoodienya sambil mendengarkan musik di ponselnya. Lalu datang seorang murid yang menyapanya.
"Hai....." seru murid yang tinggi dan tampan.
Yuza membuka earphonenya lalu tersenyum dan membalas sapaab itu. "Oh, hai..."
"Murid baru ya? Kenalin aku Kenzo." ujar murid itu.
"Salam kenal, aku Yuza..." Balas Yuza.
"Semoga kita bisa jadi teman baik, ngomong-ngomong kamu kelas berapa?" ujar Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- Door Skylight
FantasySeorang dokter muda dan sangat tampan harus terjebak di dunia yang rumit. Bagaimana ia bisa masuk kedunia itu? sulit di jelaskan, mari di baca ceritanya kuy... Iman Saputra