Saat Yuza, Bai Lu, Lili, dan Kimjung menuju ke kota bagian utara, Yuza melihat sebuah patung monumen di sebuah desa yang berwujud Iman alias ibunya. Merasa tergelitik hatinya ingin tahu kenapa mereka membuat monument ibunya itu.
"Permisi, apakah aku boleh tau alasannya kenapa kalian membuat monumen ini?" seru Yuza kepada seorang penjaga.
Penampilan Yuza yang sangat tampan, cantik, dan mempesona membuat siapa saja yang memandang akan meleleh dan sangat senang, terlebih senyuman manis itu.
Yuza kyaaaa manisnya...
"Anda ini siapa?" ujar penjaga itu.
"Saya hanya ingin bertanya karena wajahnya mirip dengan orang yang saya kenal." ujar Yuza.
Penjaga itu memasang wajah sedih, lalu ia berbicara. "Dulu, beliau adalah ratu Hyujin, ratu yang menolong kamu disaat susah. Beliau membangun balai pengobatan gratis untuk membantu masyarakat yang lemah. Tapi sekarang, yang mulia ratu menghilang sejak perperangan itu. Kami banyak berharap kalau beliau masih hidup, karena kami tidak mendengar adanya berita kematian yang mulia ratu."
Yuza sedikit terkejut, lalu tersenyum dan pergi dari sana. Di dalam perjalanan Yuza masih berpikir keras, lalu ia berbicara. "Paman, bibi... Apa mungkin kalay ibu masih hidup?"
"Mendengar cerita orang itu tadi, besar kemungkinan yang mulia ratu masih hidup, tapi entah dimana keberadaan yang mulia ratu masih menjadi misteri." ujar Bai Lu.
Yuza mengangguk, lalu ia melihat sebuah papan pengumuman tentang hilangnya tahanan. Yuza mendekat lalu membaca dan melihat lukisan wajah, lukisan wajah milik Iman yang menjadi buronan kerajaan Dong Ha. "Paman, bibi. Lihat ini,"
Bai Lu, Kimjung, dan Lili mendekat lalu mengambil lukisan wajah itu. "Yang mulia...."
Yuza dan yang lain kembali melanjutkan perjalanan, kini ia terfokus untuk mencari ibunya. "Ibu, ibu dimana? Aku ingin membawa ibu kembali kedunia atas. Ibu...."
Yuza kembali melanjutkan perjalanan, kali ini ia berhenti dan bermalam di kota kecil yang ada di selatan. Karena perjalanan mereka masih lama menuju ke kota bagian utara. Yuza dan yang lain masuk kedalam kedai makan yang tersedia penginapan juga disana. Tapi saat di dalam, Yuza melihat Redrigos duduk dan makan, sementara di belakangnya banyak anak buahnya yang menjaganya. Redrigos melihat Yuza lalu mendekat dan berbicara.
"Aku tau kau akan datang," ujar Redrigos.
"Huh? Kau mengenalku?" ujar Yuza.
"Tentu saja, kau pengantinku. Calon ratuku, Yuza." ujar Re.
"Kau...." ujar Yuza tidak bisa berkata apa-apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- Door Skylight
FantasySeorang dokter muda dan sangat tampan harus terjebak di dunia yang rumit. Bagaimana ia bisa masuk kedunia itu? sulit di jelaskan, mari di baca ceritanya kuy... Iman Saputra