Yuza sampai dirumahnya dan sudah masuk kedalam rumah. Setelah Yuza aman, Kenzo, Lucas, dan Redrigos pergi meninggalkan rumah Yuza.
"Yuza pulang..." ujar nya.
"Kenapa kamu tidak menelpon paman, kan paman bisa jemput kamu nak." ujar Kimjung.
"Ehehhe, Yuza pengen jalan kaki. Lagian rumah kan gak jauh dari sekolah." ujar Yuza.
"Ya sudah mandi sana, bau asem." ujar Kimjung.
"Iya paman. Oh iya, bibi Lili dan paman Bai kemana?" ujar Yuza.
"Kebetulan mereka sedang ada urusan, jadi paman Kim disuruh jaga rumah dan jagain kamu." ujar Kimjung.
Yuza mengangguk kemudian Yuza pergi kekamarnya dan mandi. Setelah selesai semuanya Yuza menemui Kimjung lagi. Kimjung sedang sibuk di meja kerjanya, kemudian Kimjung melihat Yuza berdiri di ambang pintu. "Masuklah nak, ada yang ingin kamu katakan?"
Yuza masuk lalu duduk di kursi di sebrang meja Kimjung. "Paman, mereka ada dimana-mana."
"Maksud kamu? Siapa?" ujar Kimjung mulai serius.
Bai Lu dan Lili datang, lalu ikut mendengarkan. Yuza menghela napas lalu berbicara. "Paman, bibi... Mereka ada disini, di dunia atas ini. Mungkin sejak jamannya ibu masih hidup, mereka juga sudah ada di dunia atas ini. Mengingat dulu pintu langit terbuka begitu saja, tapi sejak ibu masuk kedunia bawah, kedunia ajaib itu, satu persatu pintu mulai terkunci. Dan hanya ada dua atau tiga pintu yang terbuka. Apakah mereka terjebak disini selamanya semenjak ibu pergi?"
"Kami juga baru saja bertemu dengan tiga anak muda di depan rumah yang mondar mandir dari tadi. Kami tidak tahu kenapa mereka ada disini," ujar Bai Lu.
Yuza terkejut dan berdiri. "Jangan-jangan?"
Yuza mengintip dari jendela lalu melihat Lucas, Kenzo, dan dari kejauhan ada Re. "Paman mereka teman-teman sekelasku. Aku mohon jangan sampai mereka tau kalau kita sama dengan mereka."
"Kamu jangan khawatir, mereka tidak akan bisa mendeteksi kekuatan kami." ujar Lili.
"Tapi kenapa mereka mengikutiku ya?" ujar Yuza.
"Kalau di lihat-lihat, salah satu dari mereka bertiga ada yang menyukaimu. Hmmm, yang auranya gelap itu. Dia adalah keturunan Demon," ujar Bai Lu.
Yuza memanyunkan bibirnya, lalu Yuza berbicara. "Paman, aku mau ke toko buku yang ada di ujung jalan itu ya."
"Ketoko buku atau menemui si aura gelap itu?" Goda Kimjung.
Yuza menghentakan kakinya kesal lalu ia pergi begitu saja. Yuza pergi mengendarai sepedanya, Lucas dan Kenzo mengikuti diam-diam. Bahkan Redrigos juga sama.
"Mau kemana sih dia malam-malam begini?" ujar Lucas.
"Gak tau, ikuti saja." ujar Kenzo.
"Eh tunggu, itukan Re..." ujar Lucas.
"Bahaya ini, ayo buruan..." ujar Kenzo.
Yuza mengayuh sepedanya dengan riang gembira, padahal cuaca sangat dingin. Tiba-tiba...
Bruuuuk...
Yuza menghentikan sepedanya saat di hadapannya ada pria pucat menunjukan taringnya. "Siapa kau...?"
"Lihatlah, ada anak manusia berkeliaran sendirian malam-malam..." ujar pria pucat itu.
"Heh pucat, minggir aku mau lewat... Udah malam keburu tutup ini toko bukunya." ujar Yuza tidak takut.
Pria pucat itu mendekat, lalu menarik tangan Yuza dan membawanya pergi kehutan. Yuza meronta-ronta berusaha lepas dari genggaman orang itu, Redrigos, Lucas, dan Kenzo mengejar Vampire sialan itu. Lalu Lucas menerjang Vampire itu dan kemudian Vampire itu terpental bersamaan dengab Yuza. Lucas berdiri di hadapan Yuza, berusaha menyembunyikan Yuza dari Vampire itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- Door Skylight
FantasySeorang dokter muda dan sangat tampan harus terjebak di dunia yang rumit. Bagaimana ia bisa masuk kedunia itu? sulit di jelaskan, mari di baca ceritanya kuy... Iman Saputra