Bab 19

1.6K 218 28
                                    

"Aaakuuu, Aku.... Sebenernya.... Anu..." ujar Yuza bingung.

Tiba-tiba...

Duuuuaaaarrr

Duaaarrr

"Apa itu?" ujar Glen.

"I-itu om, dibelakang ada rombongan Vampire." ujar Yuza.

Glen menoleh, Kenzo, Lucas, Redrigos dan Arkan menyembunyikan Yuza. Waktu sudah berhenti, Glen mulai memasang ancang-ancang jika klan Vampire itu menyerang. Redrigos menarik tangan Yuza dan membawanya tepat di belakangnya. Lalu Glen berbicara. "Ada kalian kemari?"

"Ciiih, kau tidak menyambut kami? Jelas-jelas kami datang dari jauh." ujar raja Vampire itu.

"Kau ingin sambutan seperti apa Vampire jelek?" ujar Lucas.

"Oh ada serigala busuk, tidak berlebihan sih. Serahkan anak manusia yang ada di belakang kalian itu, maka kami akan melepaskan kalian." ujar si raja Vampire itu.

Redrigos menahan amarahnya, ia ingin melawan tapi tangannya di remas oleh Yuza agar Redrigos mengontrol emosinya dab agar tak terpancing oleh raja Vampire bernama Gerry itu. Glen dan Gerry saling tatap menatap, tiba-tiba salah satu dari anggota Vampire itu menyerang diam-diam. Tapi serangan itu di tangkis diam-diam oleh Yuza. Yuza hanya tersenyum sinis, lalu lagi dan lagi salah satu dari Anggota Vampire menyerang.

Wusssshhhhh

Kali ini Glen merasakan serangan itu, lalu berbicara. "Kau berniat menyerangku diam-diam, wahai Vampire kelas rendah?"

Vampire itu ketakutan, apa lagi saat melihat Yuza yang diam-diam memberika smirk mematikan, saat Yuza memnerika  smirk dan kedipan mata, Vampire kelas rendah itu hancur berkeping-keping. Diam-diam Yuza sudah mulai menguasai seluruh kekuatannya. Mengingat besok adalah hari ulang tahunnya yang ketujuh belas. Raja Vampire itu terkejut saat melihat salah satu muridnya hancur bagaikan debu.

"Kurang ajar, siapa yang berani membunuh muridku?" ujar Raja Vampire bernama Edward itu.

Glen diam, meski mereka juga tidak tau kalau Yuza yang melakukannya. Glen kemudian berbicara. "Re, kau bawa Yuza pergi dari sini."

Re mengangguk, lalu membawa Yuza pergi Yuza. Tanzen melihat Re membawa Yuza pergi. Perasaan lega menghampiri hatinya, lalu ia menunggu hal apa yang akan ayahnya lakukan kepada Glen, Lucas, Kenzo, dan Arkan. Tanzen menebak-nebak akan ada pertarungan disini.

Wuuusssh
Kreees
Kreeez
Srrruuuut

Tepat dugaan Tanzen, melihat hal itu Tanzen langsung turun dan menghalangi serangan itu. Edward melihat Tanzen di hadapannya dan Edward pun berbicara. "Kau, menyingkir dari sana!"

"Tidak ayah, aku tidak akan membiarkan ayah melukai mereka. Ayah sudah keterlaluan, dunia manusia bukan tempat kita, lebih baik ayah kembali." ujar Tanzen.

"Anak biadab, mati saja kau dengan mereka." ujar Edward.

Glen yang melihar itu merasa heran, kenapa Tanzen membela Glen dan lainnya. Lucas dan Kenzo yang jelas-jelas saat itu melihat Tanzen mau menculik Yuza, tapi jelas hari ini pun mereka melihat Tanzen menyelamatkan Yuza. Tanzen masih tidak mau menyingkir, Edward juga tidak ingin melukai anaknya. Dengan kesalnya, Edward dan rombongannya pergi meninggalkan sekolah itu.

Di lain tempat, Re sudah sampai dirumah Yuza. "Kamu jaga diri baik-baik, jangan keluar malam-malam, kamu mengerti?"

Yuza mengangguk, lalu Re pergi meninggalkan Yuza di depan rumahnya. Yuza masuk kedalam, lalu ia melihat paman dan bibinya sedang mondar mandir seperti setrikaan.

BL- Door Skylight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang