Bab 21

1.6K 214 28
                                    

Kebangkitan

Yuza bangun lebih dulu, ia melihat Redrigos masih tidur pulas. Yuza melihat ada seekor burung di jendela. Yuza mengambil burung kecil itu, lalu saat Yuza menatap mata burung kecil itu, Yuza menemukan sesuatu. "Apakah kau kemari ingin memberiku petunjuk?"

"Ikutlah denganku, ada seseorang yang ingin bertemu." Ujar burung itu.

Yuza menoleh, lalu ia memberi sepucuk surat kepada Redrigos. Yuza pergi mengikuti kemana arah burung itu terbang, Yuza semakin jauh kedalam hutan, lalu burung itu masuk kedalam gua dan menuntunmya semakin dalam, semakin dalam dan...

Yuza terkejut melihat isi di balik gua itu, batu-batu permata yang berkilauan dan terlihat seseorang yang sangat tampan dan rupawan, rambutnya berwarna Blonde dan tergerai panjang. Orang itu terlihat tertidur tapi, tapi dia siapa? Yuza masuk kedalam terus, tetapi saat Yuza berjalan banyak rumput liar yang sangat dingin dan lengket.
Bukan itu bukan rumput liar, tetapi itu adalah monster kecil berbentuk seperti cacing. Yuza terus bergerak, cacing-cacing kecil itu mengikuti pergerakan Yuza, Yuza melompat, lalu salah satu dari cacing itu menjulur panjang dan menarik kaki Yuza.

"Aaaarrrghhh...." Yuza kesakitan, Yuza mengamati, saat Yuza diam Cacing itu diam dan kembali tenang.

"Cacing sialan ini, aku harus cepat... Ada orang terperangkap di ujung sana." gumam Yuza.

Yuza memejamkan matanya, lalu saat Yuza membuka matanya, seketika sinar emas mengelilingi tubuhnya, lalu cacing itu menyerbu kearah Yuza dan...

Booooomm
Wuuusssh
Criiing

Cacing-cacing itu hancur bagaikan debu, lalu Yuza berlari menuju kearah orang itu. Yuza melompat, berguling, bahkan melayang di udara saat ada monster-monster kecil lainnya yang datang menyerang. "Kenapa banyak sekali monster menjijikkan disini?"

Yuza terus berjalan, akkhirnya Yuza sampai dimana orang itu terikat dengan akar-akar pohon, rambut orang itu berwarna platinum blonde dan tergerai, otot perutnya terukir indah disana, hidung mancung, bibir merah ranum, terlihat jelas bulu mata lentik meski memejamkan mata. Yuza mendekat, ia berusaha menebas akar-akar pohon itu, tetapi gagal. Tanpa disadari darah dari luka yang ada di tangan Yuza menetes di salah satu akar itu. Perlahan akar-akar itu bergerak, melihat hal itu Yuza langsung mengiris telapak tangannya dan meneteskan darahnya ke bibir orang itu.

Wuuuuuussssshhhh
Sriiiiiinggg
Cetaaaaaaasssss
Duuuaaaaaaarrrr

Akar akar itu mulai hilang, mata orang itu mulai terbuka. Orang itu mulai mengenakan jubahnya, ia melihat Yuza yang pingsan lalu tersenyum. Ia mengangkat tubuh Yuza dan membiarkan Yuza tidur di pangkuannya. Pria tampan dan menawan bak dewa yunani itu, membelai surai Yuza dengan lembut, lalu ia melihat tangan Yuza yang terluka. Orang itu mencium luka itu lalu luka itu sembuh. "Terimkasih, karena kau sudah menolongku."

Yuza mulai membuka matanya, saat Yuza membuka mata ia mendapati dirinya didalam pelukan orang lain. Saat orang itu tersenyum kepada Yuza, wajah Yuza bersemu merah. Lalu Yuza bangkit dan berbicara.

"K-kau siapa?" ujar Yuza.

"Bangun dari pingsan, malah amnesia. Kau lupa siapa aku? Aku adalah orang yang kau selamatkan tadi." ujar pria itu.

BL- Door Skylight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang