Bab 18

1.6K 208 32
                                    

Yuza sedang kesusahan di dalam UKS karena ada seorang murid yang mengancam Yuza. "Jauhi Redrigos karena dia milikku. Jika kau masih dekat-dekat dengannya, maka kau akan mati."

"Aku tidak ada hubungan apapun, uhuuuk..." ujar Yuza.

"Oooh, berani menyangkalnya? Bocah tengik..." ujar pria bernama Carlos itu.

Carlos mencekik Yuza dengan kekuatannya, Yuza ingin membelasa dengan kekuatannya, tetapi ia belum tujuh belas tahun. Saat Carlos akan menyiksa Yuza lagi, si pria pucat itu melihatnya. Lalu pria pucat itu mendorong Carlos hingga terpental.

Bruuuuk

Wuuuusssh

Pria pucat menghentikan waktu dan membuat portal pelindung agar dunia manusia tidak hancur akibat pertarungan itu. Redrigos, Kenzo, Lucas, dan Arkan merasa ada yang aneh. Mereka keluar dari kelas, lalu melihat Tanzen dan Carlos sedang bertarung. Sementara tangan Tanzen masih melindungi Yuza.

"Ciiih, kau Vampire sialan. Berikan Yuza padaku agar aku bisa membunuhnya." ujar Carlos.

"Langkahi dulu mayatku, aku tidak akan membiarkan kau sedikitpun menyentuhnya." ujar Tarzen.

Wuuuussh
Sruuuut srut
Kreeees

Pertarungan itu terus berlangsung, lalu Redrigos, Kenzo, Lucas, dan Arkan menolong Tanzen. Yuza masih merasa heran kenapa Tanzen tiba-tiba membantu Yuza dan menolong Yuza. Entah ini hanya trik dan siasat pria pucat itu, atau memang dirinya baik kepada Yuza. Saat Tanzen berada di dekat Yuza, entah kenapa perasaan aneh muncul, rasa ingin memiliki, rasa ingin melindungi, rasa ingin menjaga dan sebagainya. Saat Carlos kalah, Carlos langsung kabur dan meninggalkan sekolah. Tanzen langsung melepaskan Yuza dan segera pergi dari sana. Redrigos menghampiri Yuza yang sedang lemas dan lelah.

"Kau tidak apa-apa?" ujar Re.

"Dia cemburu denganku, gara-gara aku dekat denganmu. Dia menyukaimu," ujar Yuza.

"Aku tidak menyukainya, aku hanya menyukaimu. Kau milikku, dan selamanya akan menjadi milikku. Aku pun sama, selamanya akan menjadi milikmu." ujar Redrigos.

Yuza hanya nyengir gak jelas, lalu berbicara. "Aku laki-laki bukan perempuan? Kau sakit ya?"

"Heh sudah-sudah, kembali kekelas. Yuza kamu sudah mendingan?" ujar Arkan.

"Sudah pak, saya mau belajar aja ah." ujar Yuza.

Lucas, Kenzo, Redrigos, dan Iman kembali kekelas. Arkan pun kembali mengajar dan waktu terhenti sudah berjalan kembali. Yuza masih syock dengan kejadian di UKS tadi. Redrigos yang beda kelas hanya bisa menitipkan Yuza kepada Kenzo dan Lucas. Bukannya Yuza tidak ingin melawan perbuatan Carlos tadi, tapi kekuatan Yuza belum sempurna, menunggu hingga usianya genap tujuh belas tahun barulah kekuatan miliknya akan sempurna. Jam istirahat sudah mulai, Yuza pergi ke perpustakaan duluan. Saat perjalanannya menuju keperpustakaan Yuza tanpa sengaja menabrak Glen sang pemilik sekolah.

"Maaf pak saya buru-buru jadi gak liat kal..." seru Yuza sambil meminta maaf, dan terdiam saat tau siap yang ia tabrak.

"Tidak apa-apa, lain kali hati-hati ya." ujar Glen.

Glen membuka kaca mata hitamnya saat melihat wajah Yuza yang sangat Mirip dengan Iman. "Iman, kau?"

"Huh? Maaf pak nama saya Yuza, bukan Iman." ujar Yuza.

"Oh maafkan saya, wajahmu sangat mirip dengan orang yang saya kenal." sahut Glen.

Yuza langsung berpamitan pergi ke perpustakaan. Sementara Glen yang penasaran dengan Yuza yang mirip sekali dengan Iman, ia mengikuti Yuza sampai keperpustakaan. Wajah Glen yang masih terlihat muda membuat siapa saja kagum melihatnya. Yuza merasa ada yang mengikutinya. "Mantan ibu kenapa ngikutin aku ya? Melihat dari masa lalu ibu, om Glen kan jahatin ibu. Udah selingkuhin ibu, lihat aja aku akan balas perbuatan Om Glen yang udah nyakitin ibu."

BL- Door Skylight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang