Bab 15

1.9K 242 17
                                    

Yuza kembali ke meja dengan membawa tiga mangkuk mie ayam, lalu saat tengah asik duduk dan makan tiba-tiba suara gaduh dan riuh terdengar sangat jelas. Murid dengan ketampanan seribu kali tampan di bandingkan yang lainnya. Lucas dan Kenzo melihat orang itu, jika kalian bisa melihatnya, yaitu ekspresi Kenzo dan Lucas. Mereka tengah menyuapkan Mie tapi masih gantung di mulut mereka. Yuza hanya melihatnya sekilas lalu mengabaikannya. Sementara pria sexy, tampan, rupawan, tiada tara itu berkumpul dengan geng elite itu.

Lucas dan Kenzo melanjutkan makan mereka, terlihat cemas di wajah mereka. Tapi tidak dengan Yuza, karena Yuza sudah tau dia siapa. Yuza memecahkan keheningan di antara mereka bertiga. "Kalian mau nambah lagi gak? Aku masih lapar nih,"

"Boleh deh aku tambah satu mangkuk lagi ya," seru Kenzo.

"Aku juga ya..." ujar Lucas.

Yuza mengangguk, lalu ia berjalan kearah ibu kantin dan memesan makanan lagi. Saat ia berbalik dan akan kembali ke meja, pria yang sangat tampan dan terasa kuat auranya itu berada di hadapan Yuza. Yuza mendongak lalu tersenyum manis dan berbicara. "Maaf, permisi..."

Orang itu melihat Yuza dari atas sampai bawah, lalu menarik tangan Yuza. Yuza menoleh lalu berbicara. "Maaf, ada apa ya?"

Orang itu menaikan alisnya sebelah, lalu berbicara. "Dari sekian banyak murid hanya kau yang tidak tertarik ketika melihatku. Apa aku kurang menarik?"

Yuza memutar bola matanya karena jengah, lalu ia berbicara. "Untuk apa aku tertarik denganmu?"

Pria itu melepas tangan Yuza, lalu berbisik. "Kau sangat menarik."

Yuza bergidig ngeri, lalu ia buru-buru pergi dari sana. Sebenarnya sudah dari tadi Yuza ingin pergi, tetapi pria itu sangat kuat sehingga ia tidak mampu pergi dari sana. Yuza sudah kembali kemeja Lucas dan Kenzo, lalu mereka menyantap semangkuk mie ayam lagi. Saat Yuza tengah asik makan, pria itu melihat kearah Yuza, lalu Yuza melihat kearah pria itu.

"Kok Tiba-tiba aku mual ya?" ujar Yuza.

"Lah kenapa?" ujar Kenzo.

"Itu laki-laki di gerombolan imun itu mengedipkan mata kearah ku." ujar Yuza.

Lucas sedikit terkekeh geli saat tau sahabat barunya yang alergi dengan pria tampan. "Kau kenapa mual, kan dia memiliki aura yang luar biasa? Bahkan banyak yang menggandrunginya."

"Mereka ya mereka aja, aku mah gak... Najis," ujar Yuza.

"Iyalah tu..." ujar Lucas.

"Ya sudah, yuk kekelas atau kemana gitu. Risih aku dari tadi di liatin mulu..." ujar Yuza.

Lucas langsung bangkit dari bangkunga kemudian manarik tangan Yuza dan beralalu pergi dari sana, sementara Kenzo hanya berjalan di sebelah mereka. Dan pria penuh aura itu hanya memasang wajah masam. Pria bernama Redrigos itu kemudian bangkit dan mengikuti mereka bertiga. Lalu salah seorang murid berbicara.

"Re, kau mau kemana?" ujar Carlos.

"Mau kekelas." balas Singkat.

Carlos mengangguk, lalu Redrigos pergi meninggalkan kantin. Lucas dan Kenzo merasakan ada yang mengikuti mereka, lalu tiba-tiba Redrigos sudah ada di hadapan mereka. Lucas, Kenzo, dan Yuza terkejut.

"Lepaskan tanganmu darinya!" ujar Redrigos kepada Lucas.

"Emang kau siapa pakai acara melarangku memegang tangannya?" ujar Lucas.

Kenzo dan Lucas mendadak merasakan aura gelap di sekitarnya. Aura yang sangat kuat, mata Redrigos mulai berubah menjadi merah, Yuza melihatnya, Yuza khawatir akan terjadi perkelahian. "Lucas, aku mau ke toilet..."

BL- Door Skylight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang