Yuk, nikah!

2.1K 194 16
                                    

  Aris PoV

  Pagi ini terasa indah sekali. Pengajuan ku sudah selesai, dan rencana nya hari ini kami akan pergi ke KUA setempat untuk mengajukan nikah secara catatan sipil. Dan membuat buku nikah juga.

  Sohib ku Rama sudah tidak tinggal di mess para bujang ini. Dia sudah tinggal di kompleks perumahan dinas perwira karena sudah menikah. Apakah nanti aku juga akan tinggal disana bersama calon istri ku?

  Tapi aku ingin menghabiskan masa setelah menikah itu dirumah ku. Tempat dimana aku lahir, dan tentu nya kamar ku memiliki segudang kisah. Aku belajar setiap malam, berlatih fisik disana sebelum akhirnya aku menjadi taruna Akmil.

  Tentu aku akan senang jika ruangan tempat aku beristirahat, tempat ku belajar, tempat ku menyimpan kesedihan akan menjadi saksi cinta kami. Rumah ku pasti nya berada di Bandung, tak jauh dari tempat ku bertugas dan dekat dengan tempat Ayu–ku bertugas juga.

  Ah. Rasanya aku masih tak menyangka bahwa sebentar lagi aku akan menjadi seorang suami dari wanita yang kucintai.

Mamah, Aris juga berterima kasih atas doa dan restu nya. Meskipun mamah sekarang ada disisi Allah Swt, tapi Aris tetap merasa mamah selalu ada disamping Aris untuk menuntun Aris.

  "Pagi semua!!" Seru ku menyambut para perwira bujang yang tengah menyapu halaman mess nya.

  "Alaah... Yang sebentar lagi jadi hot husband ya. Nyusul Rama nih," gumam Bayu menggoda ku. Bukan nya istilah itu bernama hot daddy?

  "Yoi dong. Lo kapan? Kasian lho sama yang di Pontianak itu, tinggalkan atau halal kan?" Goda ku.

  "Pontianak yang mana!! Gue gak punya pacar orang Pontianak, yaaa!!"

  Aku hanya tertawa. Dan dengan iseng aku menyalakan musik yang beat nya cukup energik dan lagu itu adalah Just A Dream milik Nelly. Aku lumayan suka lagu itu setelah tak sengaja mendengar nya di suatu mall.

  "Woy! Sini lo pada!" Teriak ku. Otomatis semua orang menghampiri ku dengan kebingungan.

  "Ada apa? Mana gak pake baju lagi, sono lo pake baju dulu! Nanti masuk angin ayang mbeb Ayu lo kesusahan. Mana mau nikah kan?"

  "Diem deh lo! Syirik aja. Karena sebentar lagi gue jadi suami dan ya tinggal beberapa minggu lagi status lajang gue, makanya gue ngajak lo semua joget sama nyanyi bareng ya! Gue puter nih lagu nya, cepet siap-siap!" Perintah ku.

  Lantas saja semua nya bersiap berkumpul dengan senjata mereka. Ada yang membawa sapu, ada yang membawa pengki dan masih banyak lagi. Nama nya tentara pasti kalo denger joget ya langsung aja, meskipun joget nya kaku gitu. Dari kiri ke kanan dari depan ke belakang.

  "Satu... Dua... Tiga!!"

  Musik pun diputar dan karena memang beat nya cepat ditambah penyanyi nya nge–rap, jadi nya joget kami juga energik. Meloncat-loncat, memainkan sapu layak nya seorang Penatarama di jaman taruna dulu. Lucu melihat nya.

  Kami bernyanyi bersama dengan antusias. Tak peduli warga sekitar menonton kami, pokok nya kami senang dan bahagia!

I was thinkin' about her, thinkin' about me

Thinkin' about us, what we gonna be?

Open my eyes, yeah, it was only just a dream

So I travel back, down that road

Will she come back? No one knows

I realize, yeah, it was only just a dream


...

Aris sudah siap menjemput Ayu untuk pergi ke KUA setempat untuk mengajukan nikah secara catatan sipil. Karena namanya juga sipil, jadi Aris tidak perlu mengenakan PDH. Ia hanya mengenakan kemeja warna merah kesukaan Ayu.

  Setelah pamitan kepada orang tua nya, Ayu pun menghampiri Aris yang sudah menunggu nya dengan setia. Tak lupa Ayu juga membawa berkas-berkas pengajuan nikah di KUA.

  "Yuk, nikah!" Goda Aris kepada Ayu yang nampak cantik sekali dalam balutan baju bernuansa warna hitam dan silver tak lupa kerudung menutupi kepala nya.

  "Ayo!" Gumam Ayu sambil tersenyum lebar. Dan mereka berdua pun berangkat menuju KUA untuk mengajukan nikah.

  "Eh, Yu. Kamu tau gak?" Tanya Aris.

  "Apa?"

  "KUA singkatan nya apa?" Tanya Aris. Otomatis Ayu mengeryitkan dahi nya. Tentu semua orang sudah tau singkatan KUA.

  "Ya tentu Kantor Urusan Agama lah mas! Kamu kenapa sih? Masa KUA aja gak tau?" Gumam Ayu agak kesal. Aris pun tertawa dengan suara nya yang agak serak karena belakangan ini Aris batuk-batuk karena terlalu banyak makanan berminyak.

  "Salah! Singkatan KUA itu, Kau Untuk Aku!"

  Hening seketika. Suara jangkrik ikut menertawakan Aris yang gagal membuat Ayu baper. Dan hasil nya? Punggung Aris malah di pukul oleh Ayu karena candaan nya garing.

  "Garing!" Ejek Ayu.

  Bagaimana pun Aris merasa malu sendiri karena lelucon nya gagal tenar. Tapi setidak nya Ayu sedikit terhibur dengan plesetan yang Aris buat.

  Sesampai nya mereka berdua di KUA, Aris dan Ayu segera duduk menunggu antrian di sana. Meskipun Aris sebenarnya malas untuk menunggu, tapi buah kesabaran memang tidak pernah salah. Dan ia percaya itu karena dia telah mengalami nya sendiri.

  2 jam berlalu, kini mereka berdua telah mengajukan nikah di KUA. Tinggal menunggu pembuatan buku nikah selesai dan... Tarraaa, sebentar lagi mereka sah menjadi suami istri.

 

  To be continue...

Haloo!!! Bang, kita udah sehati. Gak mau gitu saling memiliki? Ehh jadi curhard😂. Yakin nih kalian bisa move on dari Aris–Ayu?? Terima kasih sudah membaca dan see youuuu....

 
 
 

Be With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang