Hari telah berubah malam. Semua tamu undangan telah pulang, begitu juga dengan rombongan pengantin baru yang sudah sampai dirumah pribadi nya. Keluarga Aris dan Ayu sepakat untuk tidak mampir ke rumah pribadi Aris karena takut menganggu kenyaman pengantin baru ini. Tapi...
Rama, Arizka, Bayu dan Morang malah sengaja menginap dikediaman Aris dengan alasan mobil yang mereka kendarai mogok dan harus diperbaiki.
"Ris! Gue berempat nginep ya. Mobil nya Bayu mogok gak tau kenapa tuh. Kayak nya harus dikiloin deh!" Ujar Rama semangat. Aris hanya mengangkat sebelah alis nya dan pergi ke kamar.
Sementara Ayu tengah berbincang santai dengan Arizka didapur. Dan ketiga pria kawan Aris sedang mengobrol juga diruang keluarga sambil menonton televisi.
"Ayu, sana lah ganti baju. Masa kamu mau masakin suami mu pakai kebaya gitu?" Tanya Arizka. Ayu hanya tersenyum tipis.
"Mas Aris lagi dikamar, kak."
Arizka tertawa sehingga membuat Ayu bingung," ya ampun. Sama suami sendiri."
Ayu hanya tersenyum kikuk. Dan ia pun menuruti perintah Arizka dengan pergi ke kamar Aris. Sampai nya disana, ia melihat sebuah pintu berwarna coklat tua dengan coretan pensil bertuliskan 'Aris Araga Nuransyah calon tentara'.
Ayu tersenyum membacanya. Pasti itu tulisan Aris semasa kecil dulu. Perlahan ia masuk kedalam kamar yang entah Aris sudah keluar atau belum, dan Ayu masih memikirkan bagaimana mulut nya akan berbicara saat Aris sekarang sudah milik nya sepenuh nya.
Kamar Aris kosong. Si pemilik nya tidak ada, hanya ada PDU nya saja yang terlentang ditepi kasur. Ayu hanya menggelengkan kepala lalu menutup pintu secara perlahan karena ia tengah membaca tulisan-tulisan yang terdapat dibelakang pintu kamar suami nya.
Aris anak mamah yang ganteng calon TNI
Akademi Militer, Magelang... I'm coming
Besok ada ulangan!!
Pengen dapet tugas di Kodam 1 Bukit Barisan
PR fisika besok dikumpulin! Nyontek ke Fahri
"Ayu?"
Sontak Ayu berbalik badan dan terkejut melihat Aris yang habis mandi dan hanya mengenakan celana selutut nya. Pipi Ayu langsung memanas, diri nya seakan-akan terbang ke alam lain melihat penampilan suami nya.
"O–oh kamu, mas. Kirain kemana," gumam Ayu canggung. Aris hanya tersenyum menatap istri nya yang sedang melawan rasa gugup nya.
"Kamu lagi baca-baca tulisan mas ya?" Tanya Aris sambil menghampiri Ayu. Ayu hanya tersenyum simpul, lagi-lagi dirinya merasa canggung didekat Aris.
"Aku gak nyangka ternyata kamu anak IPA ya," ujar Ayu.
"Maksain sih. Berbuah nekat. Karena dulu Akmil hanya buka untuk lulusan IPA, jadinya mas maksain masuk jurusan IPA dan berharap baik aja mas bisa naik kelas. Gak semua mas bisa sih, mas cuma bisa aljabar sama biologi. Dan yang lain nya mas nyontek, hehehe." Ayu pun tertawa mendengar kisah suami nya ini.
"Oh iya! Kamu mau di Kodam 1 BB ya? Ternyata dapet di Siliwangi?" Tanya Ayu yang dianggukkan oleh Aris.
"Karena katanya di Medan wanita nya cantik-cantik. Tapi gak jadi deh, mas ketemu sama kamu dan akhirnya jatuh cinta sama kamu," jawab Aris sederhana. Ayu hanya tersipu dan tersenyum tipis.
Aris meletak kan kedua tangan nya dikedua bahu Ayu sambil menatap Ayu dengan seksama. Ayu juga menatap Aris sambil sesekali memalingkan pandangan nya karena gugup.
"Sekarang kamu mandi ya. Mas mau keluar dulu, mau nempeleng si trio kaleng itu. Mandi ya!" Gumam Aris sembari tersenyum lebar. Ayu mengangguk dan Aris segera meninggalkan kamar nya.
"Tumben gak oleng otak nya? Tapi aku yang dibikin oleng sama dia," gerutu Ayu.
Aris berjalan menghampiri ketiga kawan nya yang tengah bermain Jenga ditengah ruangan bersama Arizka juga. Rama yang menyadari ada tuan rumah sedang menyaksikan aksi nya.
"Eh? Pengantin baru keluar nih. Cepet amat," celetuk Rama yang membuat Aris mengelus dada. Entah bagaimana ia punya teman seperti Rama ini.
"Cangkem mu!" Seru Aris menggunakan bahasa Jawa. Ia pun mendekati keempat orang yang tengah bermain itu lalu dengan sengaja menyenggol meja sehingga Jenga yang mereka mainkan jatuh dan berantakan.
"Yaelah... Ancur kan? Udah lah sana, gangguin aja! Nanti gue gangguin balik lu," gumam Bayu sambil menyusun lagi permainan Jenga nya.
"Silahkan ya. Kamar gue udah dipasang protokol kemanan. Udah dipasang peredam suara dan masih banyak lagi," jawab Aris sinis. Morang hanya tersenyum smirk. Ia sudah mempunyai rencana yang pasti nya akan mengejutkan.
"Ayu mana?" Tanya Arizka.
"Ada dikamar. Lagi mandi," sahut Aris.
Rama hanya menggelengkan kepala nya sehingga Aris menatap nya dengan tajam. Ia tau apa yang Rama pikirkan.
"Diem lo, Ram. Lo usik gue bantai lo," ancam Aris yang sudah mengetahui gelagat Rama. Rama hanya mengeryitkan dahi nya lalu bermain dengan ponsel nya.
Tiba-tiba Aris merasakan getaran di saku celana nya. Ia pun merogoh ponsel nya dan mendapati beberapa pesan yang dikirimkan oleh nomor tak dikenal.From: +6285××××
'Kamu sengaja kan mau buat saya terpuruk sama kebahagiaan kamu? Denger ya, saya gak terpuruk lho dengan rencana kamu. Berbahagia lah dengan Ayu, nanti kalau dia udah bosan sama kamu tolong hubungi saya ya! Selamat malam, selamat menikmati apa yang kamu mau.
Wajah Aris langsung berubah menjadi serius dan kesal. Ia tau siapa orang yang berani-berani nya mengusik kebahagiaan nya.
"Lo usik gue bantai lo," bisik Aris.
To be continue....
Haloo!! Sebenernya gak mau update, tapi kasian deh sama kalian. Jadinya update tapi baru segitu sih. Besok lah dilanjut kalo udah siap lahir batin😂 terima kasih sudah membaca dan see youuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You [END]
Literatura Feminina🍀Sequel dari Tentara Wanita Bagi seorang tentara, pilihan hanya ada "ya atau tidak" tidak ada abu-abu. Salah pilih fatal akibat nya. Sebuah pilihan yang sulit antara memilih orang yang membantu nya dari nol atau memilih orang yang menikmati hasil...