Diterpa badai

2.8K 258 14
                                    

  Satu bulan berlalu semenjak acara tunangan Rama dan Arizka. Dan semenjak itu pula Ayu merasa ada sesuatu dihati nya, entah apa itu Ayu juga belum tahu pasti. Tapi ada keanehan menerpa nya, kenapa rasa cinta nya perlahan mulai berkurang kepada Teddy?

  Lupa diceritakan. Saat acara tunangan nya Rama, Ayu dan Teddy bertengkar hebat dan Teddy menjelek-jelekan Aris dihadapan Ayu sendiri. Lantas Ayu pun tak terima hingga pertengkaran hebat melanda hubungan nya.

  "Kok makin dipikirin makin pusing sih?" Gerutu Ayu sambil mengacak-acak rambut nya. Dan jika Ayu pikir-pikir, kenapa ia merasa rindu dengam obrolan cringe nya Aris? Ya, Aris sering kali cringe saat mengawali pembicaraan apalagi dengan Ayu.

  "Ya Allah, hahaha.. Suka banget ya kalo aku ejek pas dia lagi cringe, hahaha.."

  Disisi lain Teddy sedang sibuk-sibuk nya sebagai Ajudan yang harus ngekor sama atasan. Bahkan ia tak sempat membuka ponsel nya karena tugas nya sedang padat sekali.

  "Teddy, kita makan siang dulu baru setelah itu kita berangkat lagi."

  "Siap pak."

  Teddy dan atasan nya serta rekan yang lain pun makan siang bersama. Ini kesempatan untuk Teddy bisa menghubungi Ayu disela-sela tugas nya.

  "Saya permisi sebentar ya pak."

  Teddy pun berlari kecil menuju tempat yang lumayan sepi untuk menelepon Ayu. Dan saat telepon sudah terhubung...

  "Halo, assalamualaikum?"

"Waalaikum salam."

  Teddy dikagetkan dengan jawaban dari Ayu karena suara nya bukan suara Ayu melainkan suara seorang pria dan Teddy kenal suara itu.

  "Kok kamu yang jawab? Dimana Ayu!" Ujar Teddy mulai panik.

  "Ayu ada.. Tapi dia ada dirumah sakit, dia kecelakaan."

   "Ayu kecelakaan?"

  "Bagaimana sih jadi lelaki! Harusnya bisa melindungi perempuan, apalagi kecelakaan begini! Kalau sudah tak sanggup lebih baik selesai saja!"

  Teddy hanya terdiam merenungkan ucapan tadi dan sambungan telepon nya langsung diputus dari sana. Jika dipikir-pikir lagi oleh Teddy, ucapan itu ada benarnya. Kenapa dirinya tak bisa menjaga Ayu dan dirinya kalah telak dengan Aris.

  .....

  "Gimana bisa kecelakaan gini sih, Yu!?" Tanya Aris dengan nada khawatir. Sementara kondisi Ayu baik-baik saja dengan beberapa luka akibat menghantam aspal jalanan.

  "Tadi nya aku mau nyalip truk, tiba-tiba ada truk juga diarah yang berlawanan. Otomatis aku kaget dan langsung banting kekiri," jawab Ayu.

  "Makanya kalo mau nyalip ya liat-liat dulu kek! Kan kalo gini jadinya kamu sendiri yang rasain!" Seru Aris menceramahi Ayu. Ayu hanya senyum-senyum melihat kekhawatiran Aris yabg sudah lama ia tak melihat nya lagi.

  "Kok bisa tau aku kecelakaan?"

  "Mas tadinya mau ketemu sama Lettu Gilang. Tapi pas dijalan gak sengaja lihat kamu ada dipinggiran jalan begitu," sahut Aris yang dibalas tawa oleh Ayu.

  "Kok lucu sih?" Tawa Ayu sehingga membuat tentara malang yang satu ini keheranan sekaligus terkesima juga melihat Ayu kembali tertawa setelah sekian lama nya.

  "Apa nya yang lucu sih? Suka liat mas panik?" Sindir Aris sambil tertawa juga.

  "Gak ada yang lucu sih. Tapi gak tau aja tiba-tiba pengen ketawa terus!"

  Tiba-tiba Aris dibuat terkejut karena tangan Ayu menggenggam tangan nya. Langsung saja pipi Aris merona dan jantung nya berdegup kencang akan hal ini.

  "Jangan kasih tau mak atau abah ya soal aku kecelakaan. Kasian mereka lagi bahagia rumah nya direnovasi sama aku mas," gumam Ayu yang dianggukkan oleh Aris.

  "Tapi kenapa kamu kaget ya pas mau nyalip gitu? Harus nya bisa memperediksi kan? Kamu lagi banyak pikiran ya, Yu?" Tanya Aris sambil menatap Ayu dengan tajam. Ayu pun memalingkan pandangan nya menghindari kontak mata dengan Aris.

   "Hahaha.. Banyak pikiran apa mas? Enggak kok."

  Aris hanya tersenyum simpul dan ia juga tahu sebenarnya Ayu sedang banyak pikiran yang tentu nya bukan dari pekerjaan nya. Tapi Aris tak mau memaksakan Ayu menceritakan itu, biarlah waktu yang akan mengungkapkan nya.

  "Kamu pulang aja mas. Lagian luka ku cuma lecet doang," ucap Ayu.

  "Laki-laki macam apa aku kalo berani ninggalin wanita yang lagi sakit?" Tanya Aris yang membuat Ayu tertegun. Sekali lagi, tertegun.

  "Hanya pengecut yang begitu!" Gerutu Aris.

  "Kok jadi marah-marah? Bukan nya bang Teddy juga gak ganggu kehidupan kamu kan mas?"

  Otomatis Aris mendelik tajam kearah Ayu. Memang Teddy tak menganggu kehidupan Aris secara fisik, tapi secara batin ya tentu sangat menganggu. Aris sering mendapat informasi bahwa Ayu dan Teddy sering bertengkar akhir-akhir ini.

  "Enggak lah. Ngapain juga dia ganggu kan? Toh dia udah dapetin apa yang dia mau dan mas juga gak mau ganggu kalian," ujar Aris membuat Ayu berkali-kali tertegun.

  "Tapi kamu jangan ambil hati ah. Sudah, lupain itu! Kalo kamu udah gak sakit lagi kita pulang bareng ya."

  "Seandainya dia memang orang yang sudah ditakdirkan untuk ku, maka dekat kan lah aku dengan nya.."

  To be continue..

Haloo!! Maaf kemarin sempet gak update karena dibikin pusing sama cerita yang lagi OG sekarang. Dan Untuk pak INTEL mau dilanjut gak? Sebenernya saya kesusahan jika dilanjut cerita itu karena gak dapat feel dari cerita nya gitu😩 dilema nih sebenarnya. Oh ya, FanFic juga lagi dikembangkan ya. Biar gak bosen gitu tentara mulu. Terima kasih sudah membaca dan see youu
  

 
 

 

 

Be With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang