Dijailin pengantin baru

2.7K 232 14
                                    

-Dimalam harinya....

Para tamu undangan sudah pulang dan kini hiasan pernikahan pun tengah dibongkar, ornamen sudah sepenuhnya tidak ada didalam rumah tinggal dibagian luar rumah saja yang tengah dicopot.

  Sementara Aris dan Ayu tengah menyantap hidangan prasmanan karena tadi sore mereka belum sempat makan karena sibuk berbincang dan berfoto dengan pengantin baru.

  "Yu, mas pergi ke kamar mandi dulu ya mau ganti baju. Udah bau asem nih baju seharian dipake," ujar Aris sambil melepas jas PDU nya didepan Ayu. Ayu hanya menggelengkan kepala nya.

  Pikiran nya dipenuhi hal-hal yang membuat Ayu geli sendiri. Didukung oleh hari yang sudah malam dan suasana pengantin baru yang betah tidak keluar kamar menemui mertua dan orang tua sendiri.

  "Mbak, kayaknya mereka gercep ya?" Tanya Ayu yang membuat Tian tertawa.

  "Wah kamu gak sepolos itu ya. Mbak Arizka lagi ikut bunda di dapur sementara bang Rama lagi beres-beres kamar nya," sahut Tian yang membuat malu sendiri.

  "Ini otak gak beres sih? Astagfirullah! Aku pasti belum shalat, shalat dulu lah.." Batin Ayu.

  "Mbak Tian, ada kamar kosong? Ayu mau shalat Isya dulu."

  "Dikamar ku aja! Ayo sini!"

  Setelah mengganti baju, Aris celingak-celinguk karena ruang tamu sudah tidak ada siapa-siapa. Ayu dan Tian menghilang entah kemana jadi hanya Aris sendirian didalam rumah yang begitu luas.

  "Mereka kemana? Jangan bilang pada ngintip... Ish! Gak deh, kayaknya Ayu lagi shalat."

  Saat Aris akan balik badan, ia dikejutkan oleh Rama yang berdiri tepat dibelakang nya tanpa mengenakan baju.

  "Astagfirullah! Ngapain sih lo disini?" Tanya Aris dengan ekspresi kesal nya kepada Rama yang nampak sumringah dan semangat sekali.

  "Gue sebentar lagi udah bisa, weee!!" Ejek Rama menjahili Aris yang tak kunjung menghalalkan Ayu sampai saat ini juga.

  "Diem lo!" Sahut Aris sambil pergi meninggalkan Rama, "ciee yang ngiri tuhh."

  Setelah selesai shalat, Ayu pun membuka pintu kamar Tian dan dikejutkan oleh Aris yang lewat didepan kamar Tian. Kedua nya saling bertatapan sehingga membuat Ayu malu.

  "Mau pulang sekarang?" Tanya Aris santai.

  "Itu terserah kamu mas. Kan kamu yang nyetir nya, aku takut kalo kita pulang malem-malem gini kamu ngantuk lagi," jawab Ayu.

  "Iya tuh! Betul kata Ayu. Mending kalian nginep aja disini dulu!" Seru Tian yang ikut menyela pembicaraan Ayu dan Aris.

  "Yu! Nanti kamu tidur sama aku ya, sekalian aku juga lagi ngidam kamu ada disini biar anak ku nanti cantik kayak kamu. Oh buat mas Aris kamu tidur sama Richard aja ya di kamar sebelah," ujar Tian sambil merangkul tubuh Ayu dengan kuat. Aris hanya tersenyum lalu berjalan pergi menuju Richard untuk menyimpan barang-barang nya.

  "Ris! Kamu tidur sama aku bukan?" Tanya Richard, suami Tian yang tengah menarik kasur yang ada disamping kasur yang akan Aris tiduri.

  "Iya mas, Tian yang suruh aku tidur disini."

  "Ya iyalah, Ris. Yakali kamu mau tidur sama Ayu kan?" Canda Richard yang dibalas tawa oleh Aris.  Hari ini adalah hari kejayaan Aris dimana ia telah kembali mendapatkan cinta nya.

  Malam makin larut dan Aris masih belum bisa tidur karena perbedaan suasana yang sangat signifikan. Biasanya ia tidur didalam mess dengan penerangan yang tidak terlalu terang, kali ini ia tidur diruangan yang sangat terang sehingga saat ia menutup mata pun terang nya masih bisa terlihat.

Be With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang