Pagi yang cerah dikota Bandung disambut baik oleh dua keluarga yang akan bersatu menjalankan hubungan yang namanya sudah bukan kawan lagi. Mereka sekarang akan pergi ke toko baju pengantin dan teman nya bibi Aris juga.
Sesampai nya di toko baju pengantin, Ayu dan Aris segera turun dari mobil diikuti oleh rombongan keluarga Aris dan Ayu di belakang.
Yang pertama masuk kedalam toko adalah bibi nya Aris karena pemilik toko sahabat dekat bibi nya. Dan kebetulan sekali pemilik toko nya sedang ada di toko sehingga mempermudah pemilihan baju pengantin.
"Ikee!!" Sapa bibi Aris. Pemilik toko itu bernama Yurike, turunan Jepang karena ibu nya asli orang Jepang.
"Oh? Wina!? Ada apa nih, udah lama gak ketemu!!"
Bibi Aris pun tersenyum lebar lalu memeluk rindu sahabat nya ini. Mereka berdua jarang bertemu karena Yurike harus bolak-balik Indonesia Jepang karena ibu nya sedang sakit di Jepang.
"Ini nih, aku datang kesini buat milih baju pengantin yang cocok buat keponakan ku. Dia mau nikah lho!"
"Yang tentara itu?" Tanya Yurike lalu bibi Aris pun mengangguk. Lantas Yurike pun menyapa Aris dan Ayu serta keluarga nya.
"Kamu hebat Aris! Bisa milih wanita yang cantik yang seperti ini, semoga Samawa ya!"
Aris dan Ayu mengangguk sambil tersenyum. Dan Yurike pun menyuruh Aris-Ayu untuk mengikuti nya memilih baju pengantin seperti apa. Satu yang pasti, Ayu juga menyukai warna coklat khaki.
Aris dan Ayu disuguhkan oleh berbagai macam jenis baju pengantin yang couple. Semua nya tentu bagus, tapi Ayu punya gaun impian tersendiri. Tapi ia harus bernegosiasi dulu dengan Aris.
"Warna ijo bagus kayak nya," gumam Aris.
"Mentang-mentang tentara, ijo mulu yang dipilih nya," sahut Ayu yang dibalas senyum simpul oleh Aris.
"Kayak nya coklat khaki bagus deh. Kalau warna coklat khaki ada enggak, bu? Oh ya saya juga berhijab. Jadi baju pengantin nya harus bisa disatukan dengan hijab," ujar Ayu. Yurike menyambut ramah saran Ayu dan segera berjalan menuju ruangan selanjut nya.
Aris menatap Ayu dan begitu juga sebalik nya. Mungkin Aris agak terkejut dengan warna baju pengantin nya nanti.
"Artileri dong. Baret nya kan coklat," ejek Ayu sambil tersenyum lebar. Tapi Aris hanya tersenyum dengan terpaksa sehingga Ayu agak khawatir.
"Kamu gak suka dengan pilihan ku? Kalo gak suka ya bilang aja, aku cari warna lain." Aris pun langsung tersentak lalu menggelengkan kepala nya agar Ayu tidak membatalkan pilihan nya.
"Enggak, Yu. Mas suka kok! Lagian coklat itu memang warna kesukaan mas," jawab Aris.
"Bohong."
"Eh, Yurike!" Panggil bibi Aris.
"Aku lupa. Keponakan ku tentara kan, jadi aku butuh dua kebaya! Satu untuk akad nikah dan satu lagi untuk acara pedang pora. Menurutku kebaya yang Ayu pilih itu untuk acara pedang pora! Gimana menurut kalian berdua?" Ujar bibi Aris. Aris dan Ayu menyetujui saran bibi nya dan diputuskan lah kalau kebaya coklat khaki pilihan Ayu untuk acara pedang pora nya.
"Bibi, ijo aja ya. Warna pasti natural banget," gumam Aris mendahului Ayu yang akan mengusulkan ide. Mereka berdua tengah bersaing warna sebenarnya, tapi Ayu akan mengalah saja jika bibi Aris menyetujui ide warna baju pernikahan nya.
"Nah iya tuh! Cocok! Kalian juga kan sama-sama tentara. Good idea!"
Aris tersenyum bangga karena usulan nya disetujui bibi nya. Ayu hanya menggelengkan kepala nya sehingga Aris pun menyarankan sesuatu kepada Ayu, "nanti pas pedang pora kan melambangkan dua korps yang bersatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You [END]
Chick-Lit🍀Sequel dari Tentara Wanita Bagi seorang tentara, pilihan hanya ada "ya atau tidak" tidak ada abu-abu. Salah pilih fatal akibat nya. Sebuah pilihan yang sulit antara memilih orang yang membantu nya dari nol atau memilih orang yang menikmati hasil...