5. 11 PM and still love you

3.5K 596 38
                                    

Seulgi menghisap rokoknya sembari melihat kendaraan yang lewat di hadapannya. Lucas hanya menggelengkan kepalanya melihat seulgi yang tidak pernah berubah.

"Mau sampai kapan lu kayak gini gi?"

"Sampai mati"

"Mulut lu ya gi" kesal lucas

Seulgi tertawa melihat lucas "Lu kalo kesini cuman buat nasehatin gue mendingan lu pulang deh"

"Gila lo? Ini udah jam 11 malem gi, lu cewe"

"Gue anak karate cas"

"Anak karate kebal sama pisau?" Sindir lucas

Seulgi hanya diam tak mendengarkan lucas dan kembali menghisap rokoknya.

Disisi lain irene yang baru saja pulang dari rumah temannya tak sengaja melihat seulgi yang duduk di motor sembari menghisap rokoknya. Melihat itu irene tak percaya, ia lekas meminggirkan mobilnya dan kembali memeriksa jika itu seulgi atau bukan.

Sayangnya dugaannya benar, seulgi duduk di trotoar bersama dengan teman-temannya. Irene turun dari mobil dengan tatapan dingin.

"Kamu ngapain?" tanya irene yang membuat seulgi terkejut bukan main.

Seulgi lekas melempar rokoknya asal dan hanya tersenyum, tak berani mengatakan apapun.

Seorang lelaki menghampiri irene dan tersenyum kepadanya "Hai cantik"

Seulgi menatap lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya, sedangkan irene tidak menghiraukan lelaki itu. Ia masih menatap seulgi.

"Hai, boleh kenalan?" lelaki itu mulai mendekati irene

Seulgi menatap irene "Saya jelasin besok, ibu pulang aja"

"Kamu pulang sama saya" tegas irene

Seulgi tak mendengarkan irene, ia melihat lelaki tadi ingin menyentuh irene. Tak mau tinggal diam, seulgi langsung melayangkan pukulannya.

"SEULGI!" bentak irene

Seulgi kembali menendang lelaki itu hingga jatuh tersungkur.

"Lo kalo ga mau mati mendingan pergi"

Lelaki itu tersenyum dan menatap seulgi tajam "Lu nantangin gue?"

"Nggak, lu kan banci"

Tanpa banyak bicara lelaki itu melayangkan pukulan ke pipi seulgi yang membuat irene ketakutan.

"Gi udah, kita pulang" ucap irene gemetar

"Nggak bu, dia duluan yang mulai" jawab seulgi tak mau kalah

Ketika ingin membalas, ia mendengar suara tangisan yang berasal dari irene. Ia kemudian menoleh dan menatapnya heran.

"Cas bawa motor gue, gue pulang dulu"

Sebelum pergi ia menatap tajam lelaki itu "Bersyukur aja, lu ga mati hari ini"

Seulgi lekas membawa irene menuju mobil. Sesampainya di mobil seulgi tak membuka suara, ia hanya menatap irene yang tengah menangis. Ia tak tahu mengapa irene tiba-tiba menangis, ia hanya bisa menyodorkan tissue kepada irene.

Selama beberapa hari seulgi mengamati irene, sepertinya ia tahu kenapa irene tiba-tiba ketakutan. Ia berpikir jika irene terkena panic attack karena irene terus saja ketakutan tanpa penyebab yang jelas.

Seulgi melepas seatbelt dan langsung memeluk irene. Ia mengelus kepala irene untuk membuatnya lebih tenang.

"Saya disini bu" ucap seulgi yang masih memeluk irene erat

Your Eyes Tell | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang