Last chapter......
Seulgi menatap irene yang tersenyum kepadanya, seulgi menunduk dan menggenggam tangan irene erat.
"Aku nggak suka kamu nangis gi" lirih irene
"Hari ini aja, aku mohon biarin aku nangis hari ini aja...."
"..."
"I-ini alasan kamu? Alasan kamu untuk 5 tahun ini?" tanya seulgi gemetar
"Iya"
Seulgi memukul kepalanya frustasi, ia merasa sangat bodoh. Seharusnya ia mencari irene dengan benar, tetapi ia gagal.
"Gi, jangan natap aku kayak gitu ya? Aku benci. Aku nggak mau keliatan lemah dan aku nggak suka dikasihani. Kamu tau? Tatapan itu seperti menandakan aku segera meninggal"
"M-maaf"
Irene menggeleng pelan, ia melebarkan tangannya dan menyuruh seulgi untuk memeluknya. Irene menitihkan air matanya, ia sangat merindukan seulgi. Ia berusaha mati-matian untuk tidak menghubungi seulgi, ia ingin beristirahat dengan damai tanpa mengkhawatirkan seulgi tetapi Tuhan berkata lain.
5 tahun ia berjuang melawan penyakitnya sendirian, tanpa orangtua ataupun temannya. Orangtuanya bahkan sudah tidak peduli lagi dengan irene. Kalian tahu? Terbaring selama 5 tahun membuatnya sangat sesak, ia bahkan tidak bisa bernafas dengan normal lagi.
Setiap hari terus menangis karena keadaannya yang seperti ini, irene tidak akan rapuh jika ini hanya penyakit biasa. Tetapi ini kanker, menyebutnya saja sudah sangat mengerikan bagi irene. Ia berdoa setiap hari agar cepat pergi dari sini, ia benar-benar kesakitan setiap hari. Ia lebih baik beristirahat selamanya daripada kesakitan selamanya.
Seulgi menarik pelukannya dan menatap wajah irene, ia mengusap pipi irene pelan dan mengecupnya.
"Ayo pindah ke rumah sakit lain, aku bakal cariin dokter yang paling hebat di sini"
Irene menggeleng pelan "Aku baik-baik aja gi"
"REN AKU MOHON" bentak seulgi frustasi
"Gi......"
Seulgi menundukkan kepalanya, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan "A-aku nggak bisa ren, aku nggak bisa liat kamu kayak gini. Aku m-mohon"
"Gi, aku bahkan bertahan selama 5 tahun. Apa yang kamu khawatirkan?"
"Rambutmu bahkan ham-"
"Aku tau, aku bahkan terlihat tua karena selang bodoh ditubuhku ini" potong irene cepat
"Kamu masih cantik, bahkan jika nanti rambutmu tidak ada lagi"
Irene tertawa dan mengambil tissue untuk seulgi "Bisa tolong kupaskan apel?"
Seulgi mengangguk cepat, ia melepas jasnya yang memperlihatkan kemejanya. Irene tersenyum lebar, seulgi terlihat sangat dewasa dengan kemeja dan rambut yang terurai. Bahkan kecantikan seulgi tidak berkurang sedikitpun.
"Kenapa nggak pernah hubungin aku lagi sih ren?" tanya seulgi sembari memotong apel untuk irene
"Aku nggak cantik lagi"
Seulgi menoleh dan menatap irene tak percaya "Demi Tuhan, kamu sangat cantik. Sangat, sangat, sangat cantik. Aku nggak peduli mau kamu botak sekalipun. Aku mencintai dirimu, bukan fisikmu"
"Ternyata masih sama, tukang gombal"
"Aku serius bae joohyun" seulgi mengambil satu potong apel dan memberikannya kepada irene
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell | [END]
FanfictionTentang wanita tegar yang berkali-kali patah. [gxg] [SEULRENE] END✔️