24. 3:00 AM(Lost)

3.4K 501 142
                                    

Seulgi memainkan ponselnya sembari terus mengirimkan pesan kepada irene, tetapi irene bahkan tidak menjawab satupun pesan darinya. Tiba-tiba wendy datang dan memukul seulgi.

"Sakit bego" kesal seulgi

"Lo bikin masalah apa lagi sih? Tuh dipanggil bu sana di ruang bk"

"Hah? Perasaan gue nggak bikin masalah lagi deh, lagian kita juga masih ujian gila aja gue berani bikin masalah"

"Kagak tau deh gue, mendingan lo samperin sekarang. Bilang ke gue kalo lo masih hidup"

"Sialan" seulgi lekas beranjak dari kursi dan berlari menuju ruang bk

Sesampainya di bk seulgi memberikan senyum terbaiknya dan duduk di depan bu sana.

"Selamat siang ibu sana yang cantik, saya perasaan dipanggil ke bk mulu. Berasa jadi preman nih saya bu"

"Preman-preman, lihat tuh nilai kamu" Sana memberikan kertas ujian seulgi yang mendapatkan nilai di bawah 60

Seulgi tersenyum dan mengangguk "Maaf bu, lain kali saya belajar"

"Kamu kenapa? Kalo ada masalah bilang ke ibu, nilai kamu nggak pernah kayak gini gi sebelumnya"

"Saya gapapa bu"

"Gi....."

Seulgi menatap sana lekat "Saya cuma kurang belajar, makasih udah ingetin saya. Jujur bakalan kangen liat ibu main kerjar-kejaran sama saya di lapangan"

"Heh sejak kapan? Itu gara-gara kamu sering bolos lewat pagar belakang"

"Hehehe ampun bu"

"Ya sudah pulang sana, udah bel tuh. Belajar yang serius, katanya mau kuliah di luar negeri"

Seulgi terdiam sejenak, bukannya memikirkan kuliahnya tetapi ia memikirkan irene. Bagaimana hubungannya dengan irene jika ia kuliah di luar negeri, tapi seulgi tidak bisa mengubah tujuannya. Kuliah di luar negeri adalah keinginannya sedari kecil, ia ingin membawa ibunya ke luar negeri agar tidak bertemu lagi dengan ayahnya.

Seulgi beranjak dari kursi dan tersenyum "Terimakasih bu, saya pamit dulu"

Seulgi lekas keluar dari ruang bk dan mengambil tasnya di dalam kelas. Ia melihat wendy yang sudah pergi bersama lucas dan meninggalkan dirinya. Seulgi mengambil headphonenya dan memakainya, baru keluar dari kelas tiba-tiba saja jisoo menggandeng tangannya.

"Gue nggak bawa mobil"

Seulgi menoleh dan melepaskan headphonenya "Terus?"

"Anterin gue lah bego"

"Gak, gue mau pergi"

"Yaelah gi sekali-sekali, lagian rumah kita juga nggak jauh-jauh banget"

Seulgi menghela nafasnya dan mengangguk "Bisa biasa aja nggak? Pegel tangan gue"

"Gak" ucap jisoo singkat

'setan' gumam seulgi dalam hati

Seulgi mempercepat langkahnya dan masuk ke dalam mobil yang diikuti oleh jisoo di sampingnya. Seulgi lekas menghidupkan mobilnya dan melaju ke jalan.

"Gi gue mau nanya"

"Apa?"

"Lo pacaran sama irene?" tanya jisoo

Seulgi terdiam, tiba-tiba saja tenggorokannya terasa sangat kering "Nggak"

"Jangan bohong, gue tau"

"Dari mana?"

"Waktu acara ulang tahun gue, keliatan banget gi"

Seulgi mengangguk "Ya udah"

Your Eyes Tell | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang