Hari ini adalah hari rabu yang menandakan sudah 3 hari irene bekerja di SMA Adhiwiyata. Hari ini juga ia terus diberikan yogurt strawberry dan roti keju entah dari siapa.
Ketika ia sampai di sekolah ia akan melihat yogurt dan roti itu di atas mejanya tanpa tahu siapa yang memberinya. Alhasil ia hanya menyimpannya di loker karena takut untuk memakannya.
Disisi lain seulgi terus mengetuk pena di atas meja yang membuat wendy frustasi. Ia kemudian menoleh ke arah seulgi dan menatapnya tajam.
"Lu ayan apa gimana sih gi? Bisa diem ga, gue terjunin juga lu dari jendela"
Seulgi hanya menanggapinya dengan senyuman khas nya "Wen ntar ada kelas bu irene kan?"
Wendy mengangguk "Jangan macem-macem deh gi, gue bilangin ke tante ntar"
"Yaelah iya-iya"
Tak lama kemudian irene memasuki ruangan dan langsung disambut antusias oleh mereka. Tanpa banyak basa-basi irene langsung saja mengajar.
5 menit berlalu dan sedari tadi seulgi terus tertangkap basah tengah melihat dirinya. Irene menatap seulgi heran tidak mengerti apa yang sedang seulgi pikirkan.
Selama pembelajaran juga seulgi terus tersenyum yang membuat wendy heran.
"Lu banyak-banyakin istighfar deh gi, takut banget gue lu kesurupan"
"Lu mah sewot mulu wen, kalo cemburu mah bilang"
"GUE? Cemburu sama lo? Dih anjing pengen banget gue tendang lo"
"Tendang aja wen te-"
"Kalian berdua kalo mau ngobrol bisa keluar" ucap irene kesal
Seulgi menatap irene yang tengah kesal "Maaf bu"
"Keluar aja gapapa, saya ga ngelarang"
Seulgi dan wendy hanya bisa terdiam karena ucapan irene. Kemudian irene menyuruh mereka berdua untuk keluar dari kelas karena ia tidak mau diganggu selama mengajar.
Seulgi dan wendy berdiri di samping dinding kelas dan saling berjejer. Murid yang melewati kelas mereka hanya tertawa melihat tingkah laku mereka.
"Lu ketawa ga usah setengah-setengah, ketawa sepuas lu aja" cibir seulgi kepada salah satu siswi yang baru saja melewatinya
"Maaf kak"
Seulgi hanya menatap siswi itu dengan tajam.
"Lu juga kenapa liatin gue" kesal seulgi kepada wendy yang tengah menatapnya.
"Dih PD banget, cakep lu?"
"Sialan, gara-gara lu ya kita di keluarin"
"Iyadeh iya maaf"
Wendy melihat seorang laki-laki tengah menghampiri mereka. Wendy menoleh ke seulgi seraya menutup mulutnya tidak percaya.
"Gila itu si mark kenapa kesini, dia mau nyamperin lu deh gi kayaknya"
Seulgi terdiam ditempat, tidak mendengarkan ucapan wendy. Ia sibuk bertengkar dengan pikirannya.
"Hai" sapa mark dengan senyum manisnya
Seulgi masih diam, tidak menanggapi ucapan mark.
Melihat seulgi tidak merespon ucapannya ia kembali memanggilnya "Gi?"
"Eh iya, kenapa?"
"Gapapa sih, cuma mau kasih ini aja" Mark menyodorkan pepsi dan sebungkus nasi goreng
"Kayaknya kebiasaan dari dulu ga berubah ya gi? Lu selalu lupa buat sarapan kan?"
Seulgi hanya tersenyum simpul dan mengambil makanan yang diberikan mark.
"Yaudah gue duluan ya gi, jangan nakal terus. Ntar dipanggil BK lagi"
Ketika ingin pergi tiba-tiba saja seulgi membuka suara "Mark"
Mark yang merasa namanya dipanggil lekas berbalik badan dan menatap seulgi.
"Iya?"
Seulgi menatap mark ragu "Kalo niat lo buat deket lagi maaf, gue udah ga tertarik buat ngulang lagi"
Mark terdiam mendengar ucapan seulgi, tidak tahu ingin merespon apa.
"Lo udah bahagia kan? Jadi gue minta tolong jangan ganggu gue lagi. Cukup sekali itu gue bego karena lo" ucap seulgi yang membuat mark bungkam
Wendy yang ada di samping seulgi hanya bisa diam melihat mereka berdua.
"Gue tau, tapi gue sayang lo gi"
Seulgi tertawa hambar "Gue udah punya orang lain, kali ini lu mau ngerebut kebahagiaan gue lagi?"
Mark tersenyum mengerti, tanpa memberikan jawaban ia langsung bergegas menuju ke kelasnya.
Seulgi menghembuskan nafas beratnya. Ia menyodorkan makanan yang diberikan mark tadi kepada wendy.
"Lu aja yang makan"
"Kok gue gi? Kan lu belum sarapan, udah makan aja"
"Ga, gue bisa beli sendiri. Lu mau makan ini atau nggak? Kalo nggak mau gue buang aja"
Tanpa menunggu, wendy langsung mengambil makanan tersebut karena takut seulgi akan membuangnya.
"Kalian disuruh keluar bukannya diem malah pacaran?" ucap irene yang berada tepat di belakang mereka
Seulgi menatap irene dan kembali meminta maaf "Maaf bu"
"Ikut ke ruangan saya"
Tanpa banyak bertanya mereka mengikuti irene. Sesampainya di ruangan irene, mereka hanya diam dan tidak berani mengatakan apapun.
"Kalian lain kali bisa hargain orang ga? Saya tau saya guru sementara yang menggantikan bu lisa tapi ga gini caranya"
"Saya minta maaf bu, saya yang salah" Ucap wendy
Irene mengangguk mengerti dan menatap mereka "Saya maafin, lain kali jangan gitu ya sama guru lain?"
"Iya bu" jawab wendy
Irene menatap seulgi yang sedari tadi hanya diam dan tidak menanggapi ucapannya.
"Kamu bisa pergi ke kelas, seulgi di ruangan saya dulu"
Wendy hanya mengangguk mengerti tanpa mau bertanya kenapa. Bisa-bisa panjang masalahnya jika ia bertanya kepada bu irene.
Irene menatap seulgi yang terus menundukkan kepalanya "Kamu kenapa?"
Seulgi yang tersadar lekas tersenyum "Ah ga ada bu, maaf saya melamun"
Irene kembali diam dan menatap seulgi lagi. Begitupun seulgi yang tengah menatap irene binggung. Hingga satu pertanyaan dari irene yang membuat seulgi sangat terkejut.
"Kamu kan yang ngasih yogurt sama roti 3 hari ini?"
"Maaf bu"
Suasana kembali hening, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Kenapa nggak kasih langsung ke saya?"
"Saya nggak berani bu"
"Saya nggak gigit orang gi" jawab irene heran
Seulgi menatap irene kemudian tertawa "Saya kira ibu kanibal"
"Heh apa-apaan" jawab irene yang diikuti oleh tawanya seulgi
Seulgi menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 9 "Bu kayaknya saya balik ke kelas dulu, udah mau mulai pelajaran ke-2"
Irene mengangguk mengerti, seulgi beranjak dari duduknya dan pamit. Ketika seulgi ingin membuka knop pintu tiba-tiba irene bersuara.
"Kamu mau temenin saya ke KFC?"
Ngajakin ke KFC tapi dia sendiri ga bisa makan ayam, gimana ceritanya wkwk. Makasih yang udah sempetin baca, jangan lupa vote sama komentar yaa.
Yellow u:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell | [END]
FanfictionTentang wanita tegar yang berkali-kali patah. [gxg] [SEULRENE] END✔️