14. Roses

3.5K 556 65
                                    

Irene terbangun dari tidurnya dan menoleh ke arah seulgi yang masih tertidur. Ia mengambil ponselnya di atas meja dan melihat ada satu panggilan tak terjawab. Ia segera membukanya dan terdiam setelah tahu siapa yang menelponnya.

'Seulgi'

Irene tersenyum setelah mengetahui jika orang yang seulgi telpon tadi malam adalah dirinya. Irene lupa jika ia meletakkan ponselnya di atas meja sedari tadi malam. Tak mau berpikir terlalu jauh, irene lekas beranjak dari kasur dan membersihkan diri.

Setelah mendengar suara percikan air, seulgi terbangun dari tidurnya dan mencoba mengingat apa yang terjadi semalam tetapi ia gagal mengingatnya. Kepalanya terasa sangat sakit saat ini, ia bahkan tidak bisa berpikir kenapa ia bisa tidur dengan irene.

'Duh gue nggak apa-apain irene kan?' batin seulgi ragu

Ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 4 sore, seulgi lekas turun dan melihat wendy dan lucas yang tengah duduk menonton televisi.

"Gue kira lu udah di alam barzah gi" ucap wendy kesal yang sedari tadi menunggu seulgi bangun

"Sialan lu wen" 

"Gi gue sama wendy mau ke mall, lu mau ikut?" tanya lucas

"Nggak, gue mau pergi sama irene"

Wendy menoleh menatap seulgi curiga "Kemana?"

"Kepo banget sih lo"

Wendy memutar bola matanya jengah "Kayaknya udah dari mall kita langsung pulang deh gi, takut kemaleman sampai rumah. Lu sama irene masih mau disini?"

"No, irene banyak kerjaan dan gue nggak mau ketemu bu sana"

Wendy mengambil ponselnya dan mengambil tasnya dari kamar "Yaudah kita duluan aja ya. Btw irene kemana?"

"Mandi" jawab seulgi

Wendy mendekatkan diri kepada seulgi dan membisikkan sesuatu "Lu nggak apa-apain irene kan?"

"Hah? Mikir apaan sih lu anjir, kagak ada ya"

"Ngomongin apaan?" tanya lucas penasaran

"Nggak ada, udah ah gue pergi ya gi. Tolong bilangin ke irene"

"Hmm. Cas lu kalo mau mati ajakin wendy aja, dia nggak guna banget sumpah" ucap seulgi yang langsung dibalas pukulan oleh wendy

Tidak mau mereka semakin ribut, lucas segera menarik wendy menuju mobilnya.

"GUE BILANGIN KE BU SANA YA GI LO NGEROKOK"

"Heh jangan dong anjing" jerit seulgi

Wendy hanya tertawa melihat wajah cemas seulgi, ia lekas naik ke mobil dan melambaikan tangannya ke arah seulgi. Seulgi tersenyum dan segera masuk ke dalam villanya lagi. Merasa masih mengantuk, akhirnya seulgi memutuskan untuk melanjutkan tidurnya di sofa.

Tak lama kemudian irene turun dari tangga dan menatap seulgi yang tertidur di sofa. Irene menghampiri seulgi dan menggoyangkan lengan seulgi agar ia bangun.

"Renn aku masih ngantuk"

"Nggak ada ya gi! Udah mau jam 5, ntar kemaleman pulangnya"

Dengan terpaksa seulgi bangun dan menatap irene sembari tersenyum. Meskipun hanya memakai kaos hitam dan jeans panjang tetap saja kadar kecantikannya tidak pernah berkurang.

"Sebelum pulang kita jalan-jalan dulu mau nggak?"

"Kemana?" tanya irene

"Rahasia"

Your Eyes Tell | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang