Sesuai janjinya dengan irene tadi pagi, sekarang seulgi tengah bersiap-siap. Ia menggunakan jeans dan hoodie oversize nya. Seulgi segera turun setelah mendengar mobil terparkir di perkarangan rumahnya.
Dilihatnya irene yang sudah berada di depan pintu untuk menjemputnya. Seulgi tak berhenti tersenyum sedari tadi yang membuat irene heran.
"Ibu kamu mana?" tanya irene
"Ada di dalem, udah ga usah izin bu. Tadi saya udah bilang ke dia kok kalo mau pergi sama ibu"
"Ibu kamu mana?" tanya irene sekali lagi
Seulgi mendengus kesal dan segera mencari ibunya. Setelah menemukan ibunya di dapur ia segera menarik ibunya untuk bertemu dengan irene.
"Sore tante" Sapa irene ramah
"Sore, kamu guru yang mau jalan sama seulgi?" tanya tania
"Iya tan, cuma ke kfc doang kok udah itu pulang. Gapapa tan?"
Tania tersenyum "Gapapa, baru kali ini saya liat guru yang sanggup sama seulgi"
Irene menatap seulgi "Emangnya dia kenapa tan?"
"Nakalnya ga ketolongan, udah keluar masuk BK masih belum puas"
Irene hanya tertawa mendengar ucapan ibu seulgi.
"Udah ma, kelamaan mama ngobrolnya ntar keburu malem"
"Iya udah pergi sana, hati-hati ya"
Irene tersenyum dan segera masuk ke dalam mobilnya yang diikuti oleh seulgi. Irene lekas melajukan mobilnya ke jalanan.
"Ibu kamu cantik gi" ucap irene memecah keheningan
"Iya bu, kayak aku kan?"
"Nggak" jawab irene asal
Seulgi memanyunkan bibirnya mendengar jawaban irene. Ia kemudian menatap irene dari kaca spion.
"Kamu kenapa liatin saya terus?"
"Cantik" jawab seulgi refleks
"Hah?"
"Nggak, itu bunganya cantik. Ibu kepedean banget"
Irene menoleh dan menatap seulgi kesal "Kalo diluar ga usah manggil ibu"
"Yaudah manggil sayang aja" Seulgi tersenyum sembari melihat irene yang kesal dengan kelakuannya
"Jangan macem-macem gi"
"Terus saya manggil apa bu? Tante? Bunda? Kakak? Nenek?"
"Kamu nanya apa nyindir saya sih? Saya nggak setua itu ya"
"Yaampun nggak bu, canda doang"
Irene tertawa melihat seulgi ketakutan "Panggil saya irene aja, anggap aja temen kamu"
"Bentar. Ibu mau temenan sama saya?"
"Emangnya kenapa? Nggak boleh?"
"BOLEH BANGET" Jawab seulgi semangat
Irene terkekeh melihat seulgi, ia kemudian meminggirkan mobilnya di salah satu mall besar. Mereka berdua turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam mall.
"Kamu suka pizza apa ayam?"
"Saya terserah aja bu"
"Udah saya bilang jangan manggil ibu"
"Ntar kebiasaan sampai sekolah bu, udah gapapa saya manggil gitu aja"
Irene mengangguk mengerti kemudian kembali menatap seulgi "Pizza aja ya? Pizza disini enak katanya"
Seulgi mengangguk yang berarti setuju, mereka lekas mencari tempat orang yang menjual pizza. Setelah sampai irene langsung memesan dan duduk berhadapan dengan seulgi.
"Jangan liatin saya mulu bu, saya tau saya cantik kok"
"Dih nggak ada saya liatin kamu, saya ngeliatin anak kecil di belakang kamu"
Seulgi lantas menoleh melihat anak kecil di belakangnya dan tersenyum malu.
"Kenapa ngajakin saya keluar bu? Ibu ga ada temen lagi apa gimana?"
"Saya ga punya temen, mangkanya saya mau temenan sama kamu. Kalo kamu ga mau juga gapapa"
Seulgi menggelengkan kepalanya dengan cepat "Anggap aja saya temen ibu, saya ikhlas walafiat"
Irene hanya tersenyum mendengarnya. Tak lama kemudian pesanan mereka sampai dan mereka makan dengan diam.
Sesekali irene menatap seulgi yang tengah memakan pizzanya, ia mengambil tissue dan memberikannya kepada seulgi.
"Saos" ucap irene singkat
Seulgi terkekeh dan segera menghapusnya. Ia menatap irene yang tengah menatapnya juga "Kenapa nggak jadi guru tetap aja bu?"
Irene menggeleng pelan "Saya rasa saya nggak sanggup ngadepin kamu setiap hari"
"Ihh ibu mah"
"Bercanda gi, saya kebetulan kosong dan lisa minta saya gantiin dia dulu"
"Ibu temenan sama bu lisa?"
"Iya"
Seulgi mengangguk mengerti dan kembali melahap pizza nya. Setelah habis, irene segera membayar ke kasir dan menghampiri seulgi sembari menyodorkan dua kotak pizza yang terbungkus rapi.
"Buat mama kamu"
"Yaampun bu, nggak usah"
"Kamu nolak?"
"Eh nggak, yaudah saya ambil. Makasih ya bu"
Irene mengangguk "Tanda terimakasih saya karena kamu pernah nganterin saya"
"Iya bu"
Jam menunjukkan pukul 7 dan mereka segera masuk mobil. Selama perjalanan tak ada percakapan, hanya terdengar musik yang mengalun di mobil irene.
10 menit berlalu dan mereka telah sampai di rumah seulgi.
"Titip salam buat mama kamu ya gi"
"Iya bu, sekali lagi makasih"
Irene mengangguk, seulgi lekas turun dari mobil irene dan menampakkan senyum manisnya.
"Gi"
"Iya bu?"
"Kalo ada masalah cerita ke ibu, saya tau kamu nggak baik-baik aja"
Seulgi diam, menatap irene lekat "I-ibu tau dari mana?"
"Mata kamu"
Makasih udah baca.
Yellow u:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell | [END]
Fiksi PenggemarTentang wanita tegar yang berkali-kali patah. [gxg] [SEULRENE] END✔️