13. That's us

3.5K 557 46
                                    

Jam menunjukkan pukul 9 malam tetapi wendy dan lucas belum juga pulang. Selagi menunggu wendy dan lucas yang sedang membeli daging, seulgi mengambil gitarnya dan duduk di samping irene.

"Mau lagu apa?"

"Nggak usah nyanyi, suara kamu jelek" ejek irene

"Rennn"

"Terserah kamu gi" jawab irene yang memperhatikan seulgi dengan lihai menyetel senar gitar

'Keren juga' batin irene

Seulgi mengangguk dan mulai memainkan gitarnya sembari tersenyum kepada irene.

I should a known it wouldn't happen 'cause it wasn't right.
I should a known it 'cause it happens every God damn time.
Almost thought we could've been something.
Almost thought we could have tried, but
It didn't happen so I need you to get out my life.

But the other night I had you in my head.
Called you on the phone.
Want you stealing my time even though I said I wanna be alone.
Oh and I should know this could never work.
Oh, this could never end well.
Know it's only human but I never learn.
I want you for myself.

Deg...

Arti dari lagu yang seulgi nyanyikan lagi-lagi membuatnya terdiam. Irene menatap seulgi yang menatapnya dengan tulus. Cukup lama mereka sama-sama diam, seulgi melepas hoodienya dan memakaikannya untuk irene karena malam ini terasa sangat dingin dan irene hanya memakai baju pendek.

Seulgi duduk di hadapan irene dan tersenyum "Masih banyak waktu, bahkan sampai 100 tahun juga aku bakal nungguin kamu ren. Jangan dipikirin lagi, aku nyebelin soalnya"

"Emang nyebelin" saut irene

Seulgi tertawa dan mendengar suara teriakan khas dari wendy di luar.

"GIIII GUE PULANG BAWA DAGING SAPI PILIHAN"

"Cas kenapa lo bawa monyet kesini sih?" sindir seulgi

"Sialan" kesal wendy

Irene beranjak dari kursi dan membantu wendy untuk memasak. Selagi menunggu seulgi mencuci dagingnya, irene mempersiapkan bahan yang nanti akan digunakan.

"Beh calon istri idaman lu ren" ucap wendy

"Wen, gue cuma siapin bahan" 

"Sama aja sih, gue aja cuma bisa masak mie doang"

Irene tertawa mendengar ucapan wendy. Wendy menatap irene dengan seksama dan memperhatikan lucas yang masih mencuci daging bersama dengan seulgi.

"Seulgi udah nembak lo ren?" tanya wendy penasaran

"Lo tau?"

Wendy mengangguk "Tau. Dia bilang sendiri ke gue kalo dia suka sama lo"

"Gue nggak tau wen, gue gak tau mau bilang apa"

Wendy tersenyum dan menepuk punggung irene  "Gue tau ini baru buat lo. Waktu dia come out ke gue aja gue nggak nyangka ren. Tapi gue akhirnya cuma bisa nerima keputusan dia. Gue nggak dukung dia tapi gue juga nggak bisa maksa dia. Kalo boleh jujur, selama 6 tahun gue temenan sama seulgi baru kali ini dia sesayang ini sama orang ren. Dan orang itu lo"

Irene terkejut dengan pernyataan dari wendy, ia binggung harus merespon apa.

"Jadi gue minta tolong sama lo. Kalo emang lo nggak punya rasa sama dia, tolong omongin ke dia baik-baik. Kalo lo suka sama dia, tolong jagain. Lo pasti udah tau kan masalah dia sama papanya? Tapi udah ketemu sama lo dia bisa ngelupainnya ren, meskipun nggak sepenuhnya tapi gue bisa liat dia lebih hidup dari sebelumnya"

Your Eyes Tell | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang