17. Painful

3.6K 503 115
                                    

Seulgi duduk di pinggir sofa sembari memandangi irene yang tengah sibuk membuatkan makanan untuk dirinya. Ia beranjak dari sofa dan memeluk irene dari belakang. Seulgi meletakkan dagunya di pundak irene dan memejamkan matanya.

"Gi aku susah geraknya kalo kamu gini"

"Bentar aja ren"

Irene membalikkan badannya dan memeluk seulgi erat. Irene tahu belakangan ini seulgi sibuk mengikuti ujian dan terus-terusan mengeluh kepadanya karena bu sana memarahinya. Jadi ia memahami kenapa belakangan ini seulgi sangat manja kepadanya.

"Tinggal sebulan lagi gi, semangat dong"

Irene mengelus rambut seulgi dan memberikan ciuman singkat di pipi seulgi yang berhasil membuat seulgi tersenyum lagi.

"Ren..."

"Hmm"

"Masakan kamu hampir gosong" ucap seulgi khawatir

Irene segera menoleh dan benar saja, nasi goreng yang ia buat terlihat sedikit menghitam. Ia kemudian menoleh ke arah seulgi tajam dan langsung mematikan kompornya.

"Gara-gara kamu gi jadi gosong nasinya, terus gimana kamu mau makan kalo gini?"

Seulgi tersenyum dan mencubit pipi irene gemas, ia mengambil piring dan menuangkan nasi gorengnya ke atas piring. Seulgi mengambil sendok dan memakannya.

"Kamu bawel banget sih ren. Nasi gorengnya enak, aku nggak bohong"

Irene merebut sendok dari seulgi dan mencoba masakannya sendiri "Lumayan sih walaupun gosong"

"Kan udah aku bilang. Aku laper, kamu makan roti aja" seulgi mengambil sendok irene dan membawa nasi gorengnya ke ruang tengah

"Ya Tuhan, dia anak siapa sih" irene meletakkan spatulanya dan menghampiri seulgi yang sedang makan sembari menonton tv

Irene duduk di sofa dan menyenderkan tubuhnya di lengan seulgi, seulgi menoleh ke arah irene heran.

"Kenapa ren?"

"Gapapa"

Seulgi mengangguk dan kembali makan, sementara itu irene sibuk memperhatikan seulgi memakan nasi gorengnya dengan lahap. Terkadang irene binggung dengan seulgi, ada kalanya seulgi menjadi dewasa ada kalanya juga seulgi terlihat seperti anak kecil di hadapannya. Tetapi meskipun sifat seulgi berubah-ubah tetap saja irene menyukai kedua sifat seulgi.

"Gi...." panggil irene yang masih menyenderkan badannya di lengan seulgi

"Kenapa?"

"Kamu tamat sma mau lanjut ke mana?"

Seulgi meneguk air minumnya dan menyenderkan tubuhnya ke sofa "Nggak tau"

"Gii aku serius ih"

"Aku mau sama kamu aja" jawab seulgi

"Gak ada ya gi! Mau gimanapun kamu harus kuliah"

"Iyaa rennn, aku bercanda doang. Tapi aku masih binggung mau masuk kemana"

"Kamu suka apa?" tanya irene

"Suka kamu" irene menatap seulgi tak percaya, semenjak berpacaran dengan seulgi ia harus menyiapkan tenaga lebih untuk menghadapi seulgi

"Aku serius kang seulgi"

"Belum tau sayang, ntar aku bilang kalo aku udah tau"

Irene menghembuskan nafasnya dan kembali memeluk seulgi, heran melihat kekasihnya seperti ini seulgi lantas menatap irene yang menyembunyikan wajahnya di hoodienya.

Your Eyes Tell | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang