5 tahun berlalu dan seulgi sudah menjadi wanita yang sangat dewasa. Sekarang ia bekerja di perusahaan ibunya dan menjadi CEO disana. Jujur saja, jika dulu banyak yang menyukai seulgi di SMA sekarang bahkan lebih banyak lagi wanita yang menyukainya.
Ia bahkan heran, padahal disini ada banyak sekali laki-laki yang tampan. Terkadang mereka juga menggodanya tetapi seulgi tidak tertarik, ia masih mencintai Joohyun-nya.
Kalian tahu? Bahkan setelah 5 tahun berlalu seulgi tetap berharap irene menghubunginya. Setiap hari melihat notifikasi di ponselnya berharap salah satunya adalah irene, tetapi tetap saja tidak ada. Instagram? Seulgi bahkan di blokir oleh irene tanpa sebab.
Bukan tidak tertarik, tetapi seulgi terus membayangkan irene. Ia tidak mau berpacaran dengan orang lain untuk melampiaskan rindunya kepada irene, ia tidak mau menjadi orang yang egois lagi.
Sekarang ia sibuk berkutik dengan laptopnya dan sesekali melihat orang yang tengah duduk di hadapannya. Ia menghela nafasnya dan menatap orang tersebut.
"Lo ngapain sih jen disini? Gue masih kerja, ntar malem aja sih kita ke bar"kesal seulgi kepada jennie yang sedari tadi menatapnya
"Gue nggak mau ke bar bego, gue minta lo temenin gue aja"
"Ke mana?"
Jennie memainkan jarinya dan menatap seulgi ragu "Rumah sakit"
"Hah? Lo sakit apa?"
"G-gue nggak mau punya anak gi....."
Seulgi menutup laptopnya dan menatap jennie yang tengah menangis "L-lo hamil?"
Jennie mengangguk lemah, ia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Ia sangat takut jika orangtuanya mengetahui kehamilannya.
"Anak siapa?"
"Alex" ucap jennie pelan
Seulgi melebarkan matanya dan menatap jennie kesal "Yah jennie-ah! Kamu bahkan tau dia bukan laki-laki yang baik. Apa dia mau tanggung jawab?"
Jennie menggeleng pelan, ia menatap wajah seulgi yang kemerahan. Ia tahu seulgi sangat marah kepadanya karena mempercayai semua ucapan alex, padahal dahulu seulgi telah memperingati jennie untuk tidak terlalu dekat dengan alex.
"Mana nomor dia? Gue mau temuin dia"
Jennie menahan seulgi yang beranjak dari kursinya "Jangan gi"
Seulgi menatap jennie frustasi, ia menggigit bibirnya "Terus gimana? Jen, anak itu nggak punya salah apa-apa. Masalahnya ada di lo sama alex, jangan bikin keputusan yang gila. Mending lo bunuh alex daripada anak ini"
"G-gue nggak berani bilang ke mama papa gi"
"Gue yang bakal bilang, tapi sekarang kita harus temuin alex. Lo nggak bisa besarin anak lo sendirian" kesal seulgi
"Gue bisa gi!"
"Yakin?" tanya seulgi ketika melihat mata jennie yang berair
Seulgi mengambil tissue dan menarik tangan jennie "Kita ke rumah sakit sekarang, kita periksa kondisi anak lo"
"Gue nggak mau gi...."
"Lo mau dia mati? Jangan bego jen, jangan bikin gue benci sama lo"
Jennie menggeleng pelan, seulgi menghela nafasnya dan segera menarik jennie untuk turun ke bawah. Seulgi masuk ke dalam mobil yang diikuti oleh jennie di belakangnya.
"Kantor lo? Gapapa ditinggal" tanya jennie
"Lo lebih penting" ucap seulgi sembari menjalankan mobilnya ke jalanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell | [END]
FanfictionTentang wanita tegar yang berkali-kali patah. [gxg] [SEULRENE] END✔️