Hari ini adalah hari ke-3 seulgi di rumah sakit dan akhirnya seulgi diperbolehkan pulang.
Awalnya ia ingin menemani ibunya saja di rumah sakit, tapi wendy melarangnya karena seulgi bahkan masih butuh istirahat agar punggungnya cepat pulih.
Seulgi hanya bisa mengikuti ucapan wendy dan syukurnya ada wendy yang mau menemani ibunya. Sebenarnya dia bisa menemani ibunya tetapi ia bahkan belum bisa duduk lama-lama.
Irene menatap seulgi yang terus bermain dengan ponselnya.
"Kamu tinggal dirumah aku aja, lagian dirumah kamu juga nggak ada orang kan?" tanya irene
Deg...
Seulgi menatap irene tak percaya setelah apa yang didengarnya dan dengan cepat menolaknya.
"Nggak, aku bisa dirumah sendiri ren"
Irene lantas berdiri dan menyentuh punggung seulgi yang membuat seulgi meringis kesakitan.
"Yakin?"
Seulgi menatap irene tak percaya "Sumpah kamu kayak psychopath ren kalo gini, udah tau masih sakit tapi kamu sentuh"
"Aku cuman mau yakinin kamu. Kamu yakin bisa tinggal sendiri?"
Seulgi tak menjawab ucapan irene, sedangkan irene hanya bisa menghembuskan nafasnya melihat seulgi selalu saja plin-plan.
Ia kemudian menarik kursi roda dan dengan pelan memapah seulgi untuk duduk di sana.
"Dirumah aku aja, aku nggak yakin kamu bisa sendiri" ucap irene sembari mendorong kursi roda
Setelah dipikir-pikir benar juga ucapan irene. Jadi seulgi hanya bisa mengangguk mengikuti apa yang irene katakan.
Irene lekas membawa seulgi menuju mobilnya dan memakaikan seatbelt untuk seulgi.
Jarak antara seulgi dan irene hanya terpaut beberapa senti saja dan itu membuat seulgi menahan nafasnya dalam-dalam.
Irene melihat seulgi heran, tanpa mau berpikir panjang ia lekas melajukan mobilnya menuju apartemennya.
"Gips buat di punggung kamu udah di kasih dokter tadi?" tanya irene
"Udah" jawab seulgi singkat
Irene melirik seulgi yang sedikit meringis kesakitan karena posisi duduknya tak nyaman.
Ia lekas meminggirkan mobilnya dan mengambil boneka di belakang mobilnya.
Pelan-pelan irene meletakkan boneka tersebut di belakang punggung seulgi agar seulgi merasa nyaman.
"Nyaman di kasih beginian apa nggak?" tanya irene memastikan
"Gini aja"
Irene mengangguk mengerti dan kembali mengemudikan mobilnya.
Tak lama kemudian mereka sampai di apartemen mewah milik irene. Irene lekas mengambil kursi roda di belakang mobilnya dan membawakannya untuk seulgi.
Irene mendorong seulgi dan segera naik ke atas lift. Setelah lift terbuka ia segera menuju ke tempat ia tinggal.
Irene memasukkan kode dan pintu terbuka lebar yang memperlihatkan interior yang mewah.
Seulgi beberapa kali berdecak kagum melihat irene menata rumahnya dengan sangat baik.
Irene menatap seulgi yang sedari tadi hanya diam.
"Kamu mau makan apa?" tanya irene
"Terserah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell | [END]
FanfictionTentang wanita tegar yang berkali-kali patah. [gxg] [SEULRENE] END✔️