20. Untitled

3.1K 540 154
                                    

Hai. Udah siap?

Sambil dengerin lagu happiest year-jaymes young biar berasa hehe. Kayaknya ini lagu emang buat chapter ini deh.

Selamat membaca.








































Seulgi melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 4 sore, ia lekas membasuh mukanya yang membengkak. Sedari tadi malam seulgi tidak berhenti menangis, beruntung ibunya sedang pergi ke luar kota jadi ia bisa menangis semalaman. Seulgi melihat wajahnya di kaca, matanya hampir tertutup rapat karena membengkak.

Selagi membersihkan wajahnya, ia mendengar suara mobil parkir di halaman rumahnya. Ia lekas turun dan memastikan siapa yang datang hari minggu seperti ini.

Degg....

Jantung seulgi hampir saja copot setelah melihat irene berada di hadapannya. Seulgi masih terdiam hingga irene membuka suara.

"Bawa aku kemanapun kamu mau. Hari ini terakhir kalinya kamu bisa melihatku. Jika tidak mau tidak masalah" ucap irene tenang

Seulgi menatap irene tak percaya "Tunggu disini"

Irene mengangguk dan memperhatikan seulgi yang berlari secepat mungkin ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Irene menghela nafasnya, ini bukanlah keputusan yang mudah untuknya. Ia berpikir ratusan kali untuk menemui seulgi hari ini.

Sejujurnya irene tidak mau karena ia masih teringat kejadian tadi malam, tetapi lagi-lagi ia memikirkan seulgi. Ia tidak bisa mengakhiri hubungannya dengan seulgi seperti ini, ia tidak mau meninggalkan seulgi dalam keadaan binggung. Irene bertemu seulgi dengan cara baik-baik, berarti dia juga harus pergi dengan cara baik-baik.

Irene membuang rasa kesalnya jauh-jauh, hari ini ia hanya ingin pergi dengan seulgi kemanapun seulgi mau. Ia ingin membuat kenangan terakhir sebelum ia benar-benar pergi. Singkat saja, irene merindukan senyuman seulgi.

Tak lama kemudian seulgi turun dengan pakaian casualnya yang membuat irene tersenyum.

"Aku aja yang bawa mobil" ucap seulgi

Irene mengangguk dan memberikan kunci mobilnya kepada seulgi. Mereka segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju jalanan. Selama perjalanan seulgi terus saja diam, tidak berani mengatakan apapun. Hingga akhirnya ia sadar dan sedikit melirik ke arah irene.

"Aku minta maaf" ucap seulgi pelan

"Aku ngajakin kamu pergi bukan mau dengar itu, stop bahas kejadian tadi malam. Anggap hari ini kita masih pacaran"

Seulgi tersenyum simpul mendengar ucapan irene, ia lekas menoleh dan menatap mata irene yang masih sama. Dia jatuh cinta lagi, mata irene terlalu indah baginya. Sayangnya tatapan irene tidak lagi sama, ia tidak melihat tatapan irene yang dulu irene berikan kepadanya. Tatapan takut kehilangan, tetapi sekarang benar-benar sudah berubah. Seulgi tidak mungkin bisa membalikkan waktu, dia akui dia benar-benar bodoh.

Tidak mau berpikir terlalu jauh, seulgi tersenyum manis dan mengacak rambut irene.

"Bawel" ucap seulgi

Irene tersenyum singkat dan kembali memperhatikan jalan. Seulgi tidak mengatakan kepadanya kemana mereka akan pergi, irene membiarkan seulgi membawanya kemanapun tempat yang seulgi inginkan.

Tak lama kemudian mereka sampai di salah satu restoran favorit seulgi. Dulu saat pertama kali pacaran dengan irene, seulgi mengajaknya untuk pergi makan kesini. Seulgi lekas turun dan membukakan pintu irene.

Your Eyes Tell | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang