Flashback
Irene melihat dress mewah yang ada di hadapannya, ia menghela napasnya dan mengacak rambutnya frustasi. Setelah ia memutuskan untuk pergi dari acara tunangan, ia didesak ayahnya untuk menghadiri makan malam bersama keluarga davian.
Kata ayahnya ia harus meminta maaf kepada keluarga davian dan mengadakan tunangan mereka malam ini juga. Irene lekas menggunakan dressnya dan memakai make up tipis. Ia mengambil handphonenya dan melihat ada banyak panggilan tak terjawab dari seulgi.
Ia mematikan handphonenya dan melemparnya ke kasur, ia membuka pintu dan melihat kedua orangtuanya yang tersenyum manis kepadanya. Jujur saja irene sudah muak, tetapi ayahnya terus mengacam dirinya dan seulgi.
Tidak punya jalan lain, irene lekas masuk ke dalam mobil yang di ikuti oleh kedua orang tuanya. Tak sampai 20 menit mereka akhirnya sampai di restoran mewah yang tentu saja sudah di siapkan dengan baik oleh ayahnya.
"Jangan bikin malu papa lagi, seulgi jaminannya" ancam ayah irene
Irene menatap tajam ayahnya, ia lekas keluar dari mobil dan mencoba tersenyum tipis ketika kedua orang tua davian menghampirinya.
"Aduh irene cantik banget, nggak salah tante pilih menantu" puji ibu davian
Irene tersenyum malu "Makasih tan"
Sementara itu davian mengulurkan tangannya kepada irene dan tersenyum, irene menatap davian heran dan tersenyum simpul.
"Aku bisa jalan sendiri" Irene lekas pergi meninggalkan davian yang masih terdiam ditempat
Irene duduk di kursi dan merasakan sesak di dadanya, orang-orang di hadapannya saat ini sangatlah mengerikan baginya. Senyuman dan tawa itu terasa sangat palsu baginya, bahkan ia sangat tau tujuan pernikahan ini hanya untuk keuntungan perusahaan ayahnya.
Mereka mulai makan dengan diam, sementara itu davian terus melirik irene yang tidak membuka suara sedari tadi. Irene meletakkan sendoknya dan menatap ibu davian yang tengah menatapnya.
"Maaf, tapi irene nggak bisa nerima perjodohan ini" ucap irene yang berhasil membuat ayahnya kesal untuk kedua kalinya
"Ren" ucap davian
"Aku nggak bisa dav, aku nggak suka sama kamu. Tolong jangan paksa aku"
"Tutup mulutmu!" bentak ayah irene
Irene menghela nafasnya, ia beranjak dari kursi dan mengambil tasnya. Ia mengeluarkan kunci mobil, kunci apartemen dan kartu atm. Ia beralih menatap ayahnya yang menahan amarahnya dan tersenyum simpul.
"Aku nggak butuh semua ini, ambil aja. Kalo papa mau coret nama aku dari keluarga juga gapapa, aku nggak peduli"
"IRENE!" bentak ibunya
"Aku pergi, jaga diri kalian baik-baik. Maaf mengecewakan, tolong hargai keputusanku" Irene lekas pergi meninggalkan semua orang yang masih terdiam
Davian lekas berlari menghampiri irene dan meraih tangannya. Irene menatap davian tajam dan menghempaskan tangan davian.
"Mau lo apa? Gue bakal penuhin, asalkan lo nikah sama gue"
Irene menyunggingkan senyumnya "Gue kaya, gue nggak butuh lo. Paham?"
"Ren gue mohon, gue sayang sama lo"
"Tapi gue nggak dav, lo gila ya maksa gue?! Cari cewe lain, lo mapan dan kaya dav, jangan bego!" kesal irene
"Nggak ada yang kayak lo ren"
Irene mendekatkan dirinya kepada davian dan membisikkan sesuatu.
"Omongan lo, sampah. Gue tau ini cuma buat kerja sama perusahaan lo sama papa gue kan? Gue nggak bodoh, maaf ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell | [END]
FanfictionTentang wanita tegar yang berkali-kali patah. [gxg] [SEULRENE] END✔️