Part 2

478 40 0
                                    

Hari sudah malam, cuaca diluar semakin dingin. Ini sudah pukul 1 malam tapi adiknya Lisa masih belum pulang juga, dia bilang hari ini dia harus melatih muridnya yang akan ikut kontes.

“Aku pulang.” Teriak Lisa sesampainya dirumah, “Eonnie kenapa kau belum tidur? Kau menunggu hmm?” tanyanya.

“Kenapa kau pulang setelat ini Lisa?” kini giliran Jisoo yang bersuara tapi tanpa menatap adik nya itu, dia sudah cukup kesal dengan adiknya dan sebenarnya Jisoo menunggu adiknya itu untuk memarahi nya dan mengatakan bahwa adinya itu harus berhenti dari pekerjaan nya, tapi ia urungkan semua itu ketika Lisa yang tiba – tiba memeluknya dari belakang tak luput juga dia menciumi pipi Jisoo dan mengatakan maaf berulang kali.

“Sudah-sudah, lebih baik kau pergi mandi dan beristirahatlah setelah itu. Jika lapar kau tinggal makan saja, tadi aku membeli makan dari luar.” Ucap Jisoo menghakhiri aksi adiknya itu, dan berdiri meninggalkan Lisa lalu menuju kamarnya yang tak jauh dari ruang tamu.

“Jisoo eonnie kenapa ya, aneh. Kok dia diam saja aku ciumi tadi, biasanya kan dia pasti tertawa. Hahh sudahlah lebih baik aku makan dulu terus mandi dan tidur.” Gumam Lisa, yang masih di dengar Jisoo.

Didalam kamar, Jisoo memasukan Laptop dan kacamatanya ke dalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalam kamar, Jisoo memasukan Laptop dan kacamatanya ke dalam tas. Besok ia berencana akan ke salah satu toko Ibu nya itu untuk mengontrol keadaan disana. Ini sudah jadi hal biasa baginya, karena sang Ibu menyuruh nya untuk mengontrol toko- toko nya selama ia berada di Thailand bersama suaminya, toh ia tidak mengganggu kegiatan Jisoo bukan.

Pekerjaan utama Jisoo adalah seorang penulis, dan menulis bisa dimana saja. Itulah yang selalu ada didalam pikiran Ibunya Jisoo.

***

Hari sudah berganti, namun Jisoo enggan membuka matanya. Ia baru saja terlelap pukul 3 pagi, dan sekarang sudah pukul 8 pagi yang artinya Jisoo tidur selama 5jam.

Berbanding terbalik dengan sang adik Lisa. Ia kini justru tengah didapur menyiapkan segelas strawberry smoothies dan roti panggang untuk dirinya dan sang Kakak. Ini adalah kelebihan Lisa, bangun lebih dulu dari kakak nya dan selalu menyiapkan sarapan ya walaupun hanya Jus/Smoothies dan Roti saja tapi itu rutin ia lakukan sekalipun di hari libur ia akan bangung pagi lalu menyiapkan sarapan dan setelah sarapan ia akan kembali tidur lagi.

Tok tok tok

Lisa mengetuk pintu kamar kakak nya itu, jam sudah menunjukan pukul 8.35 pagi tapi kakak nya belum ada tanda – tanda bangun padahal ia tahu kakak nya itu akan pergi ke Daegu untuk mengontrol toko ibunya itu disana.

Merasa tidak ada jawaban, Lisa mencoba membuka pintu nya yang ternyata tidak Kakaknya kunci. Lisa melihat kasur nya Jisoo kosong, yang artinya berarti gadis itu tengah didalam kamar mandi.

“Eonnie, dikamar mandi kah? Maaf aku masuk, aku hanya mengantarkan sarapan mu. Aku sudah sudah sarapan, sekarang aku akan pergi ke kampus menyelesaikan skripsi ku bersama Chaeyoung lalu akan pergi dengan nya Eonnie. Yasudah aku bisa telat jika menunggumu selesai mandi, aku pergi dulu ya. Annyeong!” Teriak Lisa, wajah nya ia arahkan ke pintu kamar mandi. Sudah jadi kebiasaan nya juga untuk memberi tahu Kakak nya apa saja yang akan ia lakukan dan dengan siapa, ia bilang agar Kakak nya tidak khawatir jika ia harus pulang telat dan lupa mengabari.

Adik yang baik.

Setelah Lisa keluar dari kamarnya Jisoo juga keluar dari kamar mandi dan sudah siap apa dengan baju nya, dia tersenyum ketika melihat sarapan dimeja nya sudah tersedia.

“Kau ini rajin Lisa-ya, sehingga aku tidak bisa marah dan menghetikan hobi mu yang kini jadi pekerjaan mu itu.” Gumam Jisoo

Drrt Drrt Drrt

Handphone nya bergetar menandakan ada telepon masuk, dan ternyata Jinyoung teman sekaligus manager nya yang menelpon.

Yoboseyo Jinyoung-shi, wae?”

“Kau sudah siap Jisoo-shi? Aku akan mengantarmu ke Daegu, Lisa bilang kau kesana akan menggunakan kereta api apa betul?"

“Eoh, aku akan naik kereta api saja tidak apa-apa. Lagipula bukankah kau harus pergi bekerja?”

“Sudahlah, jika kamu sudah selesai sarapan dan bersiap-siap segeralah keluar kamar aku sudah menunggu mu diruang tamu. Lagi pula aku ini kan ....”   ucapan Jinyoung terputus karena Jisoo tiba-tiba mematikan telepon nya.

“Yaaa!! Sudahlah kau pergi saja bekerja, aku akan lama disana tidak seperti biasanya. Aku akan menulis dulu disana, barangkali aku mendapatkan inspirasi disana.” ucap Jisoo kesal karena tiba-tiba manager nya itu menawarkan dengan cara paksa dan memilih untuk mengantarnya ke Daegu daripada bekerja.

Iya, Jinyoung bukanlah hanya manager Jisoo. Ia juga seorang karyawan di perusahaan keluarga nya, ia bilang bosan jika terus menerus kerja di kantor makanya ia menjadikan dirinya sebagai Manager Kim Jisoo untuk sampingan nya saja. Tapi ia sangat profesional menjadi Manager nya Kim Jisoo, ia akan standby ketika Jisoo meminta bantuan ataupun tidak seperti sekarang ini.

“Sudahlah habiskan sarapan mu dan segera bersiap, apa kau mau pergi dengan wajah polos itu? Bagaimana jika nanti ditoko ada penggemarmu? Lagipula kamu ini sekarang sudah cukup terkenal Jisoo-ya, novel terakhirmu saja sudah sepuluh ribu lebih terjual sampai sekarang jadi janganlah berpergian jauh sendiri apalagi menaiki kendaraan umum, ingat itu.” Ucap Jinyoung panjang lebar.




_____________________________________
Tidak lupa kritik dan sarannya ditunggu.
Gomawoyo chingu-deul 😊

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang