Part 3

346 32 2
                                    

Setelah mengecek penjualan, keuangan, absen karyawan, dan stok di toko kini Jisoo membuka laptopnya diruangan khusus yang ibunya buat untuk dirinya atau anak-anak nya yang datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengecek penjualan, keuangan, absen karyawan, dan stok di toko kini Jisoo membuka laptopnya diruangan khusus yang ibunya buat untuk dirinya atau anak-anak nya yang datang.

Disampingnya ada secangkir americano, ia kenakan kacamata nya dan mulai memfokuskan matanya ke laptop didepan nya tanpa menggubris seseorang yang kini duduk di dihadapan nya bertopang dagu karena terkantuk – kantuk.

Drrt Drrt Drrt

Getar ponselnya nya membuyarkan fokus Jisoo, Ibunya menelpon.

Hallo, Sooya. Apakah kau sudah di Daegu?”

Eoh Eomma, aku baru saja selesai mencek semua nya. Aku akan segera buat reportnya, nanti malam ku kirim kan.”

Eoh tidak apa-apa, tidak usah terburu-buru. Eomma dengar dari Lisa kamu diantar Jinyoung-shi, Benarkah? Ibu ingin bicara sebentar dengan nya jika boleh”

Eoh eomma, tunggu sebentar”

Jisoo menggoyang kan tubuh Jinyoung yang sepertinya sedang tertidur itu.

“Apa kau tidur? Ahh maaf aku membangun kan mu, Ibu ku ingin bicara denganmu.” Tanya Jisoo

Tanpa menjawab Jinyoung langsung mengambil ponsel Jisoo dari genggaman nya.

Yoboseyo Jisoo Eommonim. Wae eommonim, apakah kau merindukan ku kkkk.”

“Yaaa sejak kapan kau menjadi kepedean seperti ini? Kkkk. Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin memintamu untuk menjaga uri Jisoo Jinyoung-shi. Jangan lupa ingatkan untuk makan, jika dia sedang sibuk dia pasti akan selalu lupa makan. Dan berhati-hatilah ketika kau berkendara, kau membawa putri ku Jinyoung-shi. Sudahlah hanya itu yang ingin ku katakan.”

“Baik Eommonim, aku akan patuhi semua nya tidak perlu khawatir. Sampaikan salam ku kepada Jisoo Abeonim.”

Setelah selesai menerima telepon dari Ibu nya Jisoo, Jinyoung menyimpan ponsel nya Jisoo didekat laptop nya. Ia mengamati wanita didepan nya, 6th lamanya mereka kenal dekat tapi tidak sedikitpun ia menaruh perasaan pada wanita itu.

Ia menganggap Jisoo selain partner kerjanya yaitu sebagai adik nya tidak lebih. Tapi hal itu selalu dipertanyakan oleh orang-orang yang baru mengenal keduanya, mereka bilang hubungan Laki-laki dan perempuan tidak ada yang tidak melibatkan perasaan.

Tapi untuk Jinyoung dan juga Jisoo mereka bisa membuktikan kedekatan mereka tidak ada yang memilik perasaan khusus sedikitpun.

***

“Aku lapar Lisa-ya” keluh Chaeyoung. Park Chaeyoung atau Rosie atau Rose itu adalah sahabat Lisa, ia juga sama-sama mahasiswa tingkat akhir. Mereka kini sedang mengerjakan skripsi nya di perpustakaan kampus.

“Nado Chaeyoung-ah. Sudah pukul 5 sore, apa kita sudahi saja dulu dan lanjutkan besok dirumahku.” Usul Lisa, rencana mereka hari ini adalah mengerjakan skripsi lalu berjalan-jalan. Tapi rupanya tubuh mereka cukup lelah untuk dibawa jalan-jalan, akhirnya mereka hanya berjalan ke salah restoran didekat kampusnya untuk memberikan makan pada cacing-cacing yang dari tadi berdemo ini.

Setelah memesan makanan, 15 menit kemudian semua makanan tersedia di meja mereka yang langsung di lahap dua wanita kelaparan itu.

“Lisa Rosie” Sapa seorang wanita yang kini berdiri disamping Lisa dan Chaeyoung

“Jennie Eonnie, sedang apa kau disini?” Tanya Chaeyoung, ia mengenal Jennie cukup dekat karena Ayah Chaeyoung dan Ayah Jennie bekerja sama.

“Mari duduk Eonnie” tawar Lisa pada Jennie, Lisa jelas mengenal Jennie lewat Jisoo karena dia adalah teman Kakak nya.
“Sedang apa kau didaerah dekat kampus kami eonnie?” Tanya Lisa

“Ah aku baru selesai bertemu di client di restoran ini, dan ketika mau pulang aku lihat kalian berdua jadi tidak salah bukan jika menyapa kalian dulu?” jelas Jennie
“Eoh tentu tidak apa-apa eonnie, apalagi jika kau tidak keberatan membayarkan makanan kami juga?” gurau Lisa, “Lisa-ya” tegur Chaeyoung.

“Hahaha baiklah akan ku bayarkan makanan kalian, akan ku antarkan juga kalian pulang. Jadi cepatlah habiskan nanti keburu malam.”

“Tidak usah eonnie, aku tadi hanya bercanda saja. Lagipula aku juga membawa mobil hari ini dan harus ke sanggar untuk melatih timku yang akan mengikuti kontes besok lusa.” Jelas Lisa dengan cengiran.

“Lisa-ya, apa kau tau apa yang saat ini Jisoo eonnie ingin kan darimu?” tanya Jennie hati-hati, sebenarnya ia tak ingin membahas ini. Tapi entah kenapa mulut nya tiba-tiba mengeluarkan kata-kata itu.

Lisa tampak berpikir dan diam beberapa detik, hingga Jennie ingin kembali berbicara padanya tapi ia potong. “Mwo? Jisoo Eonnie tidak meminta apapun dariku, lagipula dia kan bisa membeli sepuasnya apa yang dia inginkan jadi apa yang Jisoo Eonnie inginkan Jennie Eonnie?”

Kini Jennie yang diam bingung harus menjawab apa, pasalnya ia tidak ingin melangkahi Jisoo untuk mengatakan bahwa orang tua mereka menginginkan Lisa berhenti menjadi pelatih dance.

“Ahh tidak, aku hanya menebak sepertinya ada yang di inginkan Jisoo Eonnie darimu. Tapi aku pun tidak tahu Lisa-ya aku hanya menebak.” Akhirnya hanya itu yang keluar dari mulut Jennie.

“Aku tidak mengerti apa yang kalian bahas?” ujar Chaeyoung yang sedari tadi menjadi penonton percakapan wanita yang didepan nya itu sambil tetap memakan sisa makanan didepan nya.

__________________________________________
Kritik dan sarannya ditunggu
Jangan lupa untuk vote dan komen nya juga
Gomawoyo chingu-deul 😊

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang