Part 46

95 12 0
                                    

Satu minggu berlalu, Jisoo menyibukkan diri dengan urusan pribadi dan novel nya.

Novel nya akan dirilis sebentar lagi.

Sesuai rencana awal, Jisoo tidak akan mengadakan fansign. Ia akan menandatangani dan menyisipkan polaroid dirinya didalam 100 novel .

"Jika lelah, istirahatlah dulu Jisoo-ya" ucap Jinyoung.

"Ne. Ah iya aku baru ingat, aku harus memposting sesuatu untuk memberi clue jika aku akan merilis novel terbaru"

"Postingan lah, penggemar mu pasti juga merindukan mu"

Jisoo segera menyimpan pulpen dan mengambil ponselnya, ia membuka aplikasi Instagram nya.

Jisoo segera menyimpan pulpen dan mengambil ponselnya, ia membuka aplikasi Instagram nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suho melihat postingan yang baru saja diunggah kekasihnya. Sudah satu minggu ia tidak menemui gadis itu.

Saat Ayah nya meminta untuk berbicara dengan Jisoo berdua, saat itu juga pertemuan terakhir mereka.

Sebenarnya Suho selalu mengikuti kemanapun Jisoo pergi. Dan memang, satu minggu ini Jisoo menghabiskan waktunya di kantor penerbit milik Seulgi.

Tapi ada satu hari Suho mencurigai Jisoo. Gadis itu pergi pagi-pagi sekali disaat matahari belum terbit.

Namun sialnya, Jisoo seperti tau sedang diikuti. Hingga akhirnya gadis itu mengarahkan mobilnya ke apartemen milik Jinyoung.

Suho juga bingung, kenapa gadisnya itu seperti menghindari nya. Membalas pesannya pun hanya sekedar nya, dan jarang sekali Jisoo mau mengangkat telepon darinya.

Suho sangat penasaran apa yang Ayah nya katakan pada Jisoo. Apa Ayah nya menyuruh Jisoo menjauhi Suho.

Dengan cepat Suho berjalan keruangan kerja sang Ayah dirumah nya.

"Appa, tolong katakan. Apa yang kau katakan pada Jisoo saat itu?" Entah sudah keberapa kalinya Suho merengek meminta jawaban sang Ayah.

Tapi Ayah nya itu selalu menjawab "Introspeksi dirimu sendiri" membuat Suho sangat frustasi.

"Kau jangan jadi anak yang serakah. Aku memberi mu waktu satu minggu untuk berintrospeksi diri dan berpikir mana yang akan kau pilih." Jawab Tuan Kim.

"Apa maksud appa?"

"Aku sudah lelah mendengar rengekan mu. Aku hanya minta Jisoo untuk tidak menemui atau menghubungi mu dulu. Aku hanya ingin lihat, jika Jisoo melakukan itu kau akan mencari siapa untuk pilihan hidup mu."

Lagi-lagi Suho tidak mengerti apa yang Ayah nya katakan. Yang dapat Suho pahami, benar ternyata ayahnya lah yang meminta Jisoo menjauhi nya.

"Jika kau memilih Jisoo, maka kau harus benar-benar lepaskan dan tinggalkan Irene. Tapi jika kau memilih Irene tinggalkan dan lepaskan lah Jisoo. Jisoo adalah gadis yang baik, dia bahkan menutup matanya setelah mengetahui banyak keburukan mu. Aku hanya tidak mau, karena keserakahan mu itu, Jisoo menderita."

"Jelas aku memilih Jisoo. Aku dengan Irene hanya hubungan pekerjaan saja, tidak lebih. Dan yang kau dan Jisoo lihat karena aku sangat mabuk berat."

"Maka dari itu, lepaskan semua yang berhubungan dengan wanita itu. Dan minta maaflah pada Jisoo."

Setelah mengatakan itu, Tuan Kim keluar dari ruangan nya.

***

"Omo omo. Eonnie, apakah Jisoo eonnie akan merilis novel terbaru nya?" Ucap Yeri antusias.

Saat ini Yeri, Joy, dan Lisa sedang berada di cafetaria sanggar tersebut untuk makan siang. Lisa mendelikan matanya melihat Yeri yang begitu antusias setelah melihat postingan kakaknya itu.

"Kau tunggu saja." Jawab Lisa

"Eonnie, apakah akan ada fansign. Jika ada kau bilang lah pada Jisoo eonnie supaya aku tidak ikut mengantri"

"Aishhh menyebalkan. Kau DM saja Jisoo eonnie, tanyakan langsung kepadanya." Jawa Lisa yang sudah jengah melihat Yeri.

Joy hanya tertawa saja melihat kedua mentor sekaligus ia anggap adik nya itu bertengkar.

"Sudahlah Yeri Lisa, kalian jangan bertengkar lagi. Benar kata Lisa kenapa kau tak coba tanyakan langsung saja."

"Kalau via dm pasti tidak akan dibalas karena tertumpuk pesan orang lain. Dan aku juga tidak punya nomornya"

"Kenapa tidak kau minta nomornya pada Oppa mu itu?" Kini Lisa kembali bersuara.

"Jika aku berteman dengan adiknya Jisoo eonnie, kenapa aku tidak meminta nomor nya dari mu saja daripada harus meminta pada Suho oppa. Karena pasti percuma."

"Waeyo?" Tanya Joy.

"Sudah satu minggu Suho Oppa sepertinya tidak menemui Jisoo eonnie. Terakhir aku menemui nya saat Ayah ku masuk rumah sakit, setelah itu Jisoo eonnie tidak pernah menjenguk ayahku lagi." Jelas Yeri.

Lisa terdiam. Dia mengetahui nya, Jisoo saat itu bercerita padanya. Menceritakan semua yang dikatakan Tuan Kim.

"Jisoo eonnie sibuk dengan urusan pribadinya, mungkin karena itu dia tidak menemui Oppa mu. Aku juga adiknya yang tinggal satu rumah dengannya jarang bertemu." Ucap Lisa.

"Hmm kalau begitu, aku minta nomor nya dari mu saja"

"Andwe. Kau mintalah pada Oppa mu itu, sudah aku mau kembali keruangan." Jawab Lisa dan memilih untuk segera ke ruangan nya.

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang