Part 28

142 19 0
                                    

Pukul 3 dini hari, Suho terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 3 dini hari, Suho terbangun. Namun tangan seperti tertahan sesuatu yang berat. Ia coba melihat apa yang menindih sebelah tangan nya itu.

Betapa terkejut nya Suho saat melihat Jisoo yang tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya disandarkan tepi ranjang dan menindih tangan dirinya.

Segera Suho lepaskan dengan pelan tangan nya itu, setelah berhasil ia usap pelan kepala Jisoo membuat sang empunya merasa terusik.

"Hmmh, kau sudah bangun Oppa. Kau butuh sesuatu?" ucap Jisoo dengan suara serak khas bangun tidur.

"Mianhae, aku membangunkan mu? Cepat pindah kemari, badanmu akan sakit jika tidur dengan posisi seperti itu." Ucap Suho yang menggeser tubuhnya dan menepuk ruang kosong diranjang nya untuk Jisoo.

"Tidak apa, aku akan terjaga sampai kau tidur lagi. Kau tidurlah lagi oppa." Ucap Jisoo.

Tapi Suho tak tinggal diam, ia bangung dari posisi nya dan menarik paksa Jisoo sehingga posisi mereka kini berhadapan.

Deru nafas keduanya saling terasa, jarak mereka hanya sekitar 3cm.

Bayangan malam itu tiba-tiba saja terlintas dari pikiran Jisoo, deru nafasnya kini tak beraturan. Dan padangan Jisoo kini beralih ke arah bibir yang semalam disentuh oleh wanita lain.

Segera Jisoo mencium bibir Suho, ia memperdalam lumatan nya hingga menciptakan kenikmatan diantara keduanya.

Suho menarik tengkuk Jisoo, kedua tangan Jisoo kini sudah mengalung dileher Suho. Kini Suho tak melepaskan sedetik pun Jisoo dari bibirnya.

Hingga akhirnya Jisoo berhasil mendorong Suho. Ia kembali menatap kekasihnya itu.

"Maaf. Aku hanya tidak ingin bekasnya masih terasa padamu." Ucap Jisoo yang membuat tubuh Suho menegang.

"Apa ... Apa yang kau katakan?"

"Aku melihat semuanya Oppa. Aku melihat mu berciuman dengan Irene, maaf jika aku egois ingin menghilangkan bekasnya." Kini Jisoo tertunduk setelah mengatakan hal itu.

"Tidak. Tidak akan ada lagi bekasnya, kau akan menghilangkan bekasnya Jisoo-ya"

Suho kembali mencium Jisoo, membuat ciuman itu semakin panas terasa pada keduanya.

***

Setelah kejadian dini hari tadi, Suho yang terbangun lebih dulu menatap Jisoo yang masih tertidur disamping nya.

Ia mengingat apa yang Jisoo katakan. Sungguh. Sangat sakit hatinya saat Jisoo mengetahui hal menjijikan yang ia lakukan dengan mantan tunangan nya itu.

Suho jadi teringat kejadian ia memanggil Jennie setelah sedikit berselisih paham dengan Jisoo.

Ia cemburu saat Jisoo menjelaskan masa lalu nya, dirinya marah dan saat emosi dia segera menghubungi sekretarisnya untuk memecat Bobby.

Dia tidak ingin mantan dari kekasihnya itu berkeliaran disekitarnya, tapi hal itu dikacaukan Jisoo. Jisoo membela mantanya itu.

Dan saat itu Irene menghubungi Suho bahwa dia ingin membicarakan sesuatu dengannya keesokan harinya.

Tapi karena emosi yang masih menggebu, Suho mengatakan pada Irene untuk datang malam itu juga dihadapan Jisoo yang berpura-pura tidur didada Suho.

Suho mengecup pucuk kepala Jisoo dan segera kekamar mandi.

Tak lama kemudian, setelah selesai mandi Suho melihat Jisoo yang masih menutup matanya setengah dengan posisi terduduk. Gemas, batinya.

"Jika masih mengantuk, tidurlah. Ini baru pukul 8 pagi, kau tidak ada kegiatan apapun kan?"

"Aku masih mengantuk, tapi ini rumah orangtuamu. Tidak enak jika aku masih tidur jam segini, ingin mandi tapi aku tidak membawa baju ganti untukku." Ucap Jisoo yang masih menutup matanya.

Suho terkekeh melihat tingkah kekasih nya. "Sudah kau mandi saja dulu, aku akan meminjam baju Taeyeon Noona dulu." Ucap Suho, sebelum meninggalkan kamarnya Suho mengecup pipi Jisoo.

"Eomma tidak mau kalau kau sampai melakukan kesalah seperti semalam lagi!" ucap Nyonya Kim.

"Tapi aku sama sekali tidak tau eomma, aku hanya mengetahui hubungan Suho Oppa dengan Irene Eonnie. Maka dari itu semalam aku terkejut ketika Taeyeon eonnie bilang jika Sooya-nim adalah kekasih Suho Oppa" ucap Yeri yang ternyata didengar oleh Suho.

"Mworago? Kau mengatakan pada Jisoo bahwa aku kekasih Irene?" Suho tak bisa mengendalikan emosinya saat.

"Berbicaralah sedikit pelan, bagaiman jika Jisoo mendengar. Lagipula siapa yang bilang seperti itu Suho-ya" ucap Taeyeon.

"Tapi yang baru saja dikatakan Yeri apa maksudnya?"

"Sudah-sudah jangan ada keributan pagi ini. Yeri hanya tidak sengaja hampir mengatakan hal itu, untung eomma segera memotong ucapan nya. Sudah-sudah, dimana Jisoo apa dia masih tidur?"

"Dia sudah bangun, Noona aku meminjam bajumu untuk Jisoo. Dan kau, jangan pernah beranggapan jika aku memiliki hubungan Irene. Paham?" ucap Suho dengan sedikit nada marah, lalu ia mengikuti Taeyeon ke kamarnya.

Jisoo yang lagi-lagi tak sengaja menguping pembicaraan keluarga Kim itu hanya menghela nafasnya gusar.

Sunggu ia tidak nyaman jadinya. Keluarga Kim ribut dipagi hari dirinya.

***

"Selamat pagi eommonin, Taeyeon Eonnie, Yeri-ssi." ucap Jisoo yang melihat keluarga perempuan Kim itu sedang duduk diruang tengah.

"Selamat pagi Jisoo-ssi. Duduk." Ucap Taeyeon.

"Sooya-nim, apakah aku boleh memanggilmu eonnie?" ucap Yeri yang terlihat ragu.

Jisoo terkekeh melihat anak bungsu keluarga Kim itu. "Tentu boleh, panggil aku senyamanmu saja. Kau juga panggil aku senyaman mu eonnie."

"Gomawo eonnie. Ah iya, aku ingin meminta tanda tangan mu yang banyak di notebook ku ini bolehkan?"

Kini semua tertawa atas tingkah Yeri. "Apakah ini acara fansign Yeri-ya?" suara berat muncul dari belakang Jisoo, ia tahu itu pasti suara Suho.

"Tidak apa-apa Oppa, mumpung aku berkunjung kesini. Mana bukunya?" ucap Jisoo sambil mengusap tangan Suho yang kini bertengger dibahu nya.

Setelah memberi tanda tangan sebanyak mungkin pada notebook Yeri, Jisoo segera mengembalikan nya pada Yeri.

"Gomawoyo eonnie, jinjja gomawo." Ucap Yeri yang langsung memeluk Jisoo dan menyingkir kan tangan Suho dari bahu Jisoo. Membuat Taeyeon dan Nyonya Kim tertawa.

"Eomma, apa appa sudah pergi?"

"Eoh. Appa mu bilang dia akan menghandle semua nya." Jawab Nyonya Kim.

"Yasudah jika seperti itu, Jisoo-ya ayo kita pergi."

"Ngh? Kalian akan pergi sekarang?" kini Taeyeon yang bersuara.

"Ne. Aku akan menghabiskan waktuku dengan Jisoo diluar. Ayo." Ucap Suho datar.

"Ah ne. Eommonin terimakasih sudah mengundangku, Taeyeon eonnie Yeri terimakasih juga. Aku pamit."

"Hati-hati. Kamu nanti harus main lagi kemari ya."

Jisoo menganggukan kepalanya. 'Mungkin ini adalah yang pertama dan terakhir aku mengunjungi rumah ini' batinnya berbicara.

________________________________________

Annyeong 👋
Hari ini update 4 part mumpung lagi senggang. Walaupun semua part udah di draft, tapi tetep dicek dan revisi dulu sebelum upload.

Jangan lupa vote nyaa chingu-deul, gomawoyo 🤗

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang