Part 25

143 18 0
                                    

Keadaan sudah membaik. Jisoo dan Suho kembali menjalin hubungan nya sebagai sepasang kekasih.

Jennie kini tengah sibuk mempersiapkan perilisan koleksi baru nya, Lisa pun kembali bekerja setelah mengambil cuti seminggu untuk mengurus Kakaknya.

Dan Jisoo, ia tetap berada di Ulsan. Alasannya karena ia masih membutuhkan bedrest dan pikiran nya beberapa hari terakhir ini masih belum bisa dikatakan stabil, Jisoo terkadang masih suka melamun dan menangis dimalam hari.

Tapi hari ini, Jisoo berencana akan pergi ke Seoul. Ia ingin membuat kejutan pada kekasih nya itu dengan mendatangi kantornya.

Suho bilang, hari ini dia ada meeting penting. Dan setelah meeting, waktunya sedikit luang. Untuk itu Jisoo akan datang saat Suho telah menyelesaikan meeting nya.

Jisoo berjalan tegap di kantor milik keluarga kekasihnya itu, ia menekan tombol lift lalu masuk kedalamnya dan kembali menekan tombol lift untuk sampai ke ruangan Suho.

Kini Jisoo tepat berada dipintu ruangan kekasihnya. Walau ia sempat dicegah oleh sekretaris Suho.

Namun ternyata Suho memberitahu sekretaris nya mengenai Jisoo, sehingga dirinya bisa dengan mudah masuk keruangan Suho tanpa membuat janji.

Baru saja terbuka sedikit pintu ruangan Suho, Jisoo dapat melihat didalam ruangan itu ada seorang wanita yang kini berdiri didepan meja Suho.

"Kau benar-benar akan membatalkan pestanya? Kau benar tidak akan menyesal membatalkan pernikahan kita?"

Ucapan wanita itu pada Suho membuat tubuh Jisoo melemas.

Box makan yang ia bawa pun kini jatuh dengan isinya yang berceceran. Membuat dua orang yang didalam ruangan serta sekretaris Suho menatap Jisoo.

Kini Jisoo hanya butuh berlari, tapi entah kenapa kakinya sulit untuk melangkah maupun berlari. Ia hanya bisa berjalan mundur dengan pelan.

Sebelum tubuh nya tiba-tiba merosot, Suho segera memeluk tubuh Jisoo dihadapan Irene dan sekretaris nya.

"Kau tidak apa-apa? Kenapa kau bisa ada disini? Bukankah keadaan mu masih belum stabil"

Jujur, ucapan Suho barusan membuat Jisoo muak. Kini tubuhnya sudah dapat digerakkan.

Ia memberontak dan segera berlari menjauh dari Suho. Dan Suho pun segera mengejar Jisoo.

Saat sampai diloby, tubuh Jisoo tak sengaja menabrak seseorang.

Namun Jisoo tersadar barusan ia menabrak siapa, hingga kini posisi tubuhnya ada dibelakang posisi pria yang tak sengaja Jisoo tabrak tadi saat Suho berhasil mengejar nya.

Jisoo mengeratkan pegangan pada jas yang dipakai pria dihadapannya.

"Jisoo-ya dengarkan aku, kamu pasti salah paham." Ucap Suho yang terdengar memohon.

"Dia siapamu Jisoo?" Ucap pria itu. Jisoo kini menarik tangan pria itu dan berlari berusaha menjauhi Suho.

Tapi itu hanya keinginan nya, justru sekarang tangan Jisoo dipegang erat oleh Suho.

"Sajangnim apa yang terjadi? Apa kau mengenal Jisoo dekat?" Ucap pria itu.

"Harusnya aku yang menanyakan itu Bobby! Apa kau mengenal Jisoo, kekasih ku."

Laki-laki yang dipanggil Bobby itu terdiam. Dia mencoba mencerna kata-kata Suho. Suho adalah kekasih Jisoo.

"Aku ingin pulang, aku lelah." Ucap Jisoo yang menghilangkan keheningan disekitar.

Tak lama Jisoo mengatakan itu, Jennie tiba-tiba datang dari dalam lift membuat Jisoo terkesiap berlari ke arah Jennie dan mengajak gadis itu pergi dari kantor Suho.

***

"Eonnie kau baik-baik saja? Ada apa? Apa yang terjadi eonnie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eonnie kau baik-baik saja? Ada apa? Apa yang terjadi eonnie." Tanya Jennie yang kini berada di apartemen miliknya.

"Kau sedang apa di kantor Suho Oppa Jen?" Pertanyaan Jisoo membuat Jennie sedikit terkekeh.

"Eonnie apa yang kau katakan, kau tidak mencurigai ku bukan? Kantor ku dengan perusahaan KJ Group memiliki kerjasama. Dan tadi aku datang untuk membahas kontrak kerjasama kami." Jelas Jennie.

"Apa kau tau Bae Irene-ssi ada disana?" Kini Jennie terdiam mendengar pertanyaan Jisoo.

Bukan. Bukan Jennie mengetahui nya. Jennie terdiam kenapa Suho masih berhubungan dengan wanita itu setelah kondisi Jisoo kembali membaik.

"Eonnie, aku sama sekali tidak tahu putri tuan Bae ada disana. Aku disana pun bukan atas undangan Suho Oppa, aku disana karena diminta oleh tim PR nya. Aku mengatakan yang sebenarnya eonnie."

"Jen. Apa aku seperti orang yang terkena gangguan mental tadi?" Sungguh, pertanyaan Jisoo kenapa bisa serandom ini.

Jennie menggaruk tengkuknya bingung dengan apa yang Jisoo katakan.

"Eonnie apa yang kau bicarakan?"

Kini Jisoo tertawa keras, "Aku bahkan tadi seperti orang yang terkena gangguan mental. Aku menumpahkan makanan yang kubawa tepat dihadapan mereka berdua. Lalu aku berlari dan parahnya adalah aku meminta pertolongan pada Bobby. Wah aku benar-benar membuat malu Suho Oppa dikantornya."

Kini Jennie mengerti maksud dari pertanyaan-pertanyaan Jisoo tadi.

"Tentu saja tidak eonnie. Kau belum cukup sehat, hatimu belum cukup kuat melihat semuanya. Dan mungkin saat kau berlari Bobby sedang ada disekitar mu sehingga dirimu refleks meminta bantuan padanya."

"Aku tidak akan lagi mengunjungi kantor Suho Oppa. Aku sudah membuat dia dan diriku malu didepan umum. Wah sungguh aku tidak percaya ini." Ucap Jisoo yang tak disadari air matanya juga ikut keluar dengan deras disertai tawa ringannya.

Jennie hanya menggeleng kan kepalanya sambil terkekeh melihat Jisoo yang seakan benar-benar tengah menahan malu, tak lama Jennie langsung membawa Jisoo kedalam dekapannya.

Gadis itu menyalurkan kekuatan pada wanita yang sudah ia anggap Kakak.

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang