Part 38

100 9 0
                                    

Setelah satu jam saling diam dan sibuk dengan pikirannya masing-masing, Jisoo kini bersuara.

"Kenapa kau kesini Oppa?"

"Aku merindukanmu Jisoo-ya, aku juga mengkhawatirkan mu."

"Aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir. Dan aku juga akan kembali ke Seoul malam ini."

"Maka dari itu, aku menjemputmu untuk kembali ke Seoul. Kau pulanglah dengan ku."

"Aku sudah memesan tiket kereta Oppa, kau pulang lah saja terlebih dulu."

"Sireo. Aku ingin pulang dengan mu chagiya, kau tega pada kekasihmu ini yang sudah jauh-jauh ingin menjemput kekasihnya pulang bersama tapi ditolak seperti ini. Aku akan ganti uang tiket yang kau beli chagiya."

Kembali, Suho merengek pada Jisoo. Jisoo hanya terkekeh sambil membuatkan Teh Lemon hangat.

"Minumlah, kau pasti lelah kan karena perjalanan dari Seoul ke sini hm. Tapi sayang nya aku sudah tidak memiliki stok makanan disini, jadi kau minum saja itu untuk menghangatkan tubuhmu."

Jisoo memberikan minuman yang ia buatnya tadi pada Suho. Ia melirik tas belanja nya tadi, ia mengeluarkan sebuah kotak persegi panjang.

"Ini untukmu." ,

"Ige mwoya chagiya?" ,

"Bukalah."

Suho membuka kotak tersebut dan terdiam saat melihat isinya. Jam tangan klasik? Batinnya.

"Kau membelikan ini untukku?" , Jisoo hanya mengangguk sambil meminum Teh Lemon hangat yang dibuatnya tadi.

"Gomawo, aku menyukai nya." Ucap Suho yang langsung mengecup pipi Jisoo.

"Jinjja? Syukurlah kalau kau suka." Jawabanya dingin. Sungguh, sekarang Jisoo sedang menahan detak jantung yang berdetak tak karuan akibat kecupan singkat Suho dipipinya.

***

"Mwo? Jadi kalian berdua saling kenal? Aishhhh kau!" ucap Jisoo kesal,

Sekarang ia sedang mengajak Suho makan bersama Sehun sebelum kembali ke Seoul. Tadinya Jisoo ingin mengenalkan orang yang ia kenalnya di Ulsan, tapi yang dia lihat saat pertama kali melihat petemuan mereka berdua.

Suho memeluk dan menepuk punggung Sehun. Dan Sehun mengatakan 'Sudah lama tidak bertemu'

Berarti selama ini jika Jisoo sedang bersama Sehun, maka Suho akan tau. Seperti sekarang ini, Sehun tidak bisa dihubungi dari pagi. Tapi saat dicoba lagi menghubungi Sehun untuk mengajak makan, lelaki itu menjawab nya. Sungguh tidak habis pikir.

"Mianhae Jisoo-ssi. Aku ingin memberitahumu, karena Suho hyung melarangnya. Dia bilang takut kau tidak mau bertemu dengan ku lagi." Jelas Sehun.

"Memang." Jawab Jisoo kesal.

"Sudahlah jangan marah lagi chagiya. Ini semua rencanaku, aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa jadi aku meminta Sehun untuk mengawasi mu. mianhae chagiya." Kini Suho yang bersuara dengan lembut.

"Tapi aku tetap kesal. Bagaimana bisa aku dibohongi oleh kalian berdua. Aisshhh menyebalkan sekali."

Sehun dan juga Suho terkekeh melihat tingkah Jisoo yang menggemaskan menurut mereka. Mulut gadis itu terus saja komat-kamit dengan ekspresi wajah nya yang kesal.

Tak ingin membuat kekasihnya terlalu kesal, Suho mendekap Jisoo hangat. Jisoo sedikit memberontak diawal, tapi akhirnya gadis itu luluh juga.

"Mianhaeyo chagiya. Kau memaafkan ku kan?" ucap Suho lebih lembut dari tadi.

Siapapun yang mendengar suaranya barusan pasti akan luluh. Seperti Jisoo yang sekarang sudah luluh hanya dengan pelukan hangat dan suara lembut milik Suho.

***

Setelah bertemu singkat dan makan bersama, kini Suho dan Jisoo sudah dalam perjalanan menuju Seoul.

"Tidurlah, aku akan mengantarkan mu pulang kerumahmu. Jika nanti sudah sampai akan aku bangun kan."

"Sireoyo. Aku ingin menemani mu Oppa, Jika aku tertidur lalu siapa yang menemani mu menyetir. Tidak baik jika seseorang yang sedang menyetir tidak ditemani, apalagi ini sudah malam. Aku akan menemanimu oppa."

"Kau ini, kenapa menggemaskan sekali sih chagiya?" ucap Suho dengan sebelah tangan nya mengacak rambut Jisoo.

"Oppa, mianhae. Aku tau aku sangat egois, tapi aku ... "

Belum sempat menyelesaikan ucapanya, Suho segera memotong ucapan gadis samping nya itu.

"Sudah tidak perlu kau pikirkan. Aku juga minta maaf karena tidak bisa memberikan jawaban saat itu. Aku akan mengurus semuanya demi dirimu, asal kau selalu disamping ku saja."

"Aniya. Tidak apa jika kau tidak memutuskan kerjasama mu itu dengan nya. Aku tidak apa-apa, dan aku akan selalu bersamamu Oppa."

"Jadi? Kau menerima lamaranku? Kau mau bertunangan denganku?"

"Eoh Oppa. Halmeoni itu mengatakan padaku, jika aku benar-benar menyayangi sesorang dari hati maka aku harus menerima semua nya. Termasuk masalalu orang tersebut. Aku minta maaf karena saat itu aku benar-benar egois."

Suho memarkirkan mobil nya dipinggir jalan, lalu ia menatap lekat gadis yang sudah ia kenalnya selama 3 tahun ini.

"Aku akan lakukan apapu demi dirimu, kau sudah memenuhi janjimu dulu untuk tetap bertahan dengan ku. Maka sekarang ini, aku ingin memenuhi janji yang kuucapkan pada mendiang ayah mu saat itu. Aku tidak akan lagi membuat mu kecewa, dan aku berusaha semaksimal mungkin untuk membuatmu bahagia."

Ucapan Suho mengundang air mata Jisoo untuk keluar. Air mata kebahagiaan. Kebahagiaan malam ini. Karena ia tidak yakin apa yang akan dilaluinya esok dan kedepan nya akan dipenuhi kebahagiaan atau tidak.

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang