Journey of Life || [Complete]

Part 35

Seperti yang dijanjikan nya kemarin. Hari ini Jinyoung akan menemani kembali Jisoo yang juga ditemani Wendy.

Kini mereka telah sampai di kantor penerbit yang Wendy rekomendasi kan.

Seakan tak ada hal yang terjadi kemarin. Jisoo memasang wajah dingin dan juga tegas nya.

Ia berjalan dengan tegap menuju ruangan direktur perusahaan tersebut.

"Permisi. Saya Manajer dari Kim Jisoo dan saya kemari bersama dengan Kim Jisoo juga." Ucap Jinyoung yang sudah terlebih dulu masuk keruangan direktur.

Setelah sang direktur mengizinkan Jisoo dan Wendy masuk. Maka mereka kini memasuki ruang direktur itu.

Betapa terkejutnya Jisoo melihat sang direktur yang tengah duduk santai.

"Kau!" Ucap Jisoo yang mengundang tanya dari Jinyoung dan juga Wendy.

Berbeda sekali dengan sang direktur yang sepertinya sudah mengetahui apa yang akan terjadi jika dirinya bertemu kembali dengan Jisoo.

"Jadi kau direktur penerbit perusahaan ini. Pantas saja. Apa kau sengaja menangguhkan novel ku hah? Apa yang kau inginkan Tuan Kim Hyung-sik." Ucap Jisoo tegas.

"Sudah lama kita tidak bertemu Jisoo-ssi. Aku hanya ingin bertemu dengan mu dulu sebelum menerbitkan novel mu. Ternyata kau benar-benar sudah berubah sejak terakhir 4 tahun lalu kita bertemu." Jawab Sang Direktur.

"Apa yang kau inginkan? Jangan jadikan aku seakan pelakunya lagi. Aku akan mencoba bertahan sekarang demi novelku. Apa yang kau inginkan? JAWAB!!!"

"Tenanglah Jisoo-ssi. Aku tidak menginginkan apapun darimu. Anak ku sudah terlalu banyak menderita saat bersama denganmu dulu, dan kini dia terlihat bahagia setelah mengakhiri semuanya dengan mu."

"Jinyoung-ssi Wendy-ssi. Kita batalkan penerbitan novelku disini. Aku tidak sudi jika harus bekerjasama dengannya." Ucap Jisoo tegas tanpa menjawab ucapan Direktur penerbit sebelumnya lalu melangkah keluar dari ruangan itu.

Setelah nya sampai lobby, Jisoo mengehela nafasnya.

"Eonnie. Sedang apa kau disini?" Sepertinya Chaeyoung baru datang dan melihat Jisoo di lobby.

"Chaeng-i. Kau bekerja disini?"

"Eoh. Aku hanya magang disini tapi."

"Keluarlah dari sini. Ini bukan tempat bagus untuk mu, percaya lah padaku"

Belum juga Chaeyoung menjawab, Jinyoung dan Wendy berlari menuju Jisoo .

"Jisoo-ya apa yang terjadi?" Jinyoung bertanya dengan nafas terengah.

Jisoo mengehela nafasnya lagi.

"Dia adalah ayahnya Bobby, mantanku. Dia juga yang pertama kali menuduhku berselingkuh, dan setelah kebenaran nya terungkap dia terus memperlakukan ku seakan aku adalah pelakunya dan Bobby korbannya. Maka dari itu kita hentikan kerjasama disini, dan lanjut di perusahaan tempat Seulgi. Dan kau Chaeng-i, kau berhenti lah disini dan ikut aku ketempat temanku." Jelas Jisoo dan sedikit memohon pada Chaeyoung.

"Arraseo eonnie. Tapi izinkan aku menghabiskan satu hari ku bekerja disini. Setelah itu, besok aku akan meminta mu menemani ku ketempat temanmu itu. Bagaimana?"

Jisoo mengangguk dan tersenyum pada Chaeyoung.

***

Setelah kejadian tadi pagi. Kini Jisoo sudah berada ditempat Seulgi, ia juga sudah meminta maaf pada wanita itu dan memohon untuk membantu dirinya merilis novel kembali.

Untung saja, Seulgi adalah wanita yang baik. Ia akan membantu Jisoo, dan segera memproses novel Jisoo agar segera terbit.

"Gomawoyo Seulgi-ssi. Aku sangat-sangat berhutang budi padamu."

"Aniya. Kwenchana Jisoo-ssi. Aku senang kau mempercayai perusahaan ku lagi. Segera aku proses novel mu ini."

Jisoo mengangguk menandakan setuju pada ucapan Seulgi.

Jisoo melangkahkan kakinya menuju cafe di kantor Seulgi. Ia menuju cafe sendiri, karena Jinyoung membantu Wendy mengurus novelnya.

Jisoo sudah memesan hot choco. Kebetulan udara diluar sangat dingin, maka hot choco bisa menghangatkan tubuhnya saat ini.

Setelah kejadian semalam, Jisoo kembali tidak menjawab panggilan dari Suho dan tidak juga membalas pesan dari kekasihnya itu.

Ia masih dengan pendirian dan keegoisan nya. Meski orangtuanya sudah marah karena mengetahui kejadian semalam.

Jisoo tetap Jisoo. Wanita yang sangat keras kepala dan egois. Jisoo mengakui nya.