Part 18

150 17 0
                                    

Hari ini Chaeyoung akan mulai magang disalah satu perusahaan penerbit. Jurusan yang ia ambil adalah management bisnis, sama seperti Lisa.

Tapi Chaeyoung menyukai sastra, sehingga dirinya mencoba untuk magang ini.

Ini hari sabtu, tapi gadis itu harus ke kantor nya karena diadakan pertemuan mendadak.

Chaeyoung sudah sampai diruang meeting kantornya, ia dan lainnya sedang menunggu seseorang. Dia adalah client tim nya.

Seorang wanita memasuki ruangan tersebut, Chaeyoung sedikit terkejut karena wanita didepan nya ini adalah wanita yang ia temui kemarin dan menyebut-nyebut nama Lisa.

"Saya minta maaf karena terlambat." Ucapnya. "Tidak apa-apa Wendy-shi, kami yang harusnya minta maaf karena mendadak mengajak bertemu." Jawab salah satu kepala Editor.

"Jadi setelah aku kaji, ada satu bagian yang mengganjal." Kepala Editor itu menunjukkan sebuah gambar pada layar proyektornya, "Dibagian ini akan ada perubahan, tapi aku sangat mengharapkan bisa diskusi dengan penulisnya." Tambahnya.

"Ah apa kau tidak lakukan saja apa yang kau bisa, dia tidak bisa ke Seoul. Saya yang bertanggung jawab mengurus semua ini" jawab wanita itu.

Chaeyoung sangat bingung sekarang. Kenapa wanita didepan nya tidak memudahkan pekerjaan tim nya dengan mendatangkan penulis novel itu maka urusan nya selesai.

"Ah maaf izinkan saya berbicara. Kenapa anda tidak membawa saja penulis nya? Itu akan memudahkan pekerjaan kita bukan?" kini Chaeyoung buka suara, dirinya terlalu penasaran.

"Maaf nona, tapi saya tidak bisa melakukan itu. Penulis sedang tidak bisa pergi kemanapun sekarang, dan dia sudah memberikan saya tanggung jawab ini maka saya juga harus menyelesaikan nya." Jawab nya.

"Yasudah Wendy-ssi. Akan saya lakukan perubahan cerita sedikit. Tapi kau tenang saja, bilang saja pada penulisnya jika ceritanya akan tetap sesuai alur yang ia buat. Saya tidak akan mengganti alurnya." Jelas Kepala Editor pada wanita itu.

***

Hari ke 3 bekerja diperusahaan penerbit ternyata tak semudah yang dibayangkan. Apalagi sekarang dia di tugaskan di tim editor dan melakukan projek pertama nya untuk meriliskan novel dari seseorang yang bahkan Chaeyoung tidak tau siapa penulisnya.

"Rose-ssi tolong kau print ini ya. Tolong cepat ya saya butuh." Ucap kepala editor, Chaeyoung hanya mengangguk.

Kini dirinya sedang menunggu hasil print yang tadi diminta kepala editor itu. Ini adalah bagian pengenalan penulis, iya Chaeyoung yakin.

Setelah selesai segera Chaeyoung rapikan, tapi matanya tiba-tiba fokus pada biografi penulisnya.

Yang menjadi fokus Chaeyoung pertama kali adalah tanggal, tahun, dan bulan lahir nya yang mirip dengan seseorang.

Lalu Chaeyoung mengalihkan pandangan nya pada nama sang penulis. Matanya terbelakak ketika melihat nama sang penulis novel yang sedang ia urus itu. SOOYA

Nama itu tertera pada biografi penulis. Chaeyoung tau, penulis novel yang memiliki nama Sooya hanya 1. Yaitu Jisoo.

Itu artinya Jisoo nya kembali. Iya Chaeyoung yakin. Segera dia berlari menuju ruang editor dan menanyakan apakah benar Sooya adalah penulis novel tersebut.

Dan sang kepala editor pun mengangguk, menandakan benar. Benar bahwa Sooya adalah penulis novel yang sedang ia proses untuk dirilis.

Segera Chaeyoung menelpon Lisa untuk menanyakan apakah Kakaknya itu benar sudah kembali?

"Lisa-ya, aku ingin bertemu hari ini"

"Ah mianhae, aku ada urusan Chaeng. Ada apa?"

"Sooya, Jisoo Eonnie. Dia sudah kembali bukan?"

Hening. Tidak ada jawaban saat Chaeyoung menanyakan hal itu. Itu artinya benar, orang yang menghilang kini kembali dengan sebuah karya.

"Chaeng apa yang kau katakan?"

"Aku menjadi seorang pemagang di salah satu perusahaan penerbit, dan aku berada di tim editor aku melihat nama Sooya tertulis di biografi penulis. Timku sedang memproses novel Jisoo eonnie. Jisooya, Sooya benar itu nama Jisoo eonnie kan." Chaeyoung bersemangat saat menuturkan nama Sooya adalah Jisoo.

"Chaeng. Kau jangan bercerita pada siapapun. Jika kau ingin bertemu, dan tidak ada jadwal apapun kau datanglah ke alamat yang akan ku kirim."

Lisa langsung mematikan telponnya secara sepihak. Tak lama ada sebuah pesan masuk dari Lisa yang berisi alamat di ... "Ulsan?"

***

Setelah memakirkan mobilnya didepan pagar sebuah rumah minimalis. Chaeyoung langsung memasuki itu halaman kecil didepan rumah itu, ia segera mengetuk pintunya.

"Eoh ada yang bisa kubantu?" ucap Wendy. Wanita yang tadi siang Chaeyoung temui dikantor.

"Annyeonghaseyo. Saya ingin bertemu Lisa, Lisa meminta saya datang." Ucap Chaeyoung dengan sopan

"Chaeyoung-ah kau sudah datang. Eonnie, ini teman ku dia sudah mengetahui nya. Akan kita bicarakan didalam eoh." Ucap Lisa disamping Wendy.

Lisa dan Wendy membiarkan Chaeyoung masuk kedalam rumah itu. Chaeyoung melihat seorang wanita yang terkejut didepan pintu kamarnya.

"Jisoo Eonnie!!!" Chaeyoung langsung berlari kearah Jisoo dan segera memeluk gadis itu.

"Eonnie mianhae. Kita duduk dulu." Ucap Lisa pada Jisoo.

Lisa dan Jisoo duduk berdampingan, didepan nya ada Chaeyoung dan Wendy.

"Chaeng. Kau jelaskan bagaimana kau bisa mengetahui semua." Lisa meminta Chaeyoung menjelaskan. Chaeyoung menatap mata sahabatnya itu, tadi Lisa bilang ia yang akan menjelaskan nya. Tapi kenapa sekarang malah meminta Chaeyoung.

"Aku tadi diminta memprint kan sesuatu oleh kepala editor. Saat aku merapihkan nya tiba-tiba fokus ku teralih pada tanggal lahir yang tertulis di biografi penulis. Karena penasaran aku melihat semua, melihat nama mu Sooya. Aku sangat mengetahui nama itu hanya kau yang punya. Aku menanyakan pada kepala editor dan dia mengatakan benar. Jadi aku segera menelpon Lisa dan dia menyuruh ku datang kesini." Jelas Chaeyoung.

"Jadi bagaimana Jisoo-ya?" tanya Wendy pada Jisoo yang kini terdiam

"Eonnie biarkan saja Chaeyoung tau. Chaeng kau jangan memberitahu siapapun ya apalagi Jennie Eonnie." Ucap Lisa.

"Yasudah, mau diapakan lagi sudah terlanjur. Kau yang mengurusnya Lisa." Ucap Jisoo yang langsung berdiri melangkahkan kaki menuju kamar, meninggalkan Chaeyoung yang menatap bingung.

"Sekarang kau yang bertanggung jawab atas ini Lisa. Jangan membuat Jisoo pergi jauh lagi jika kau tak ingin." Ucap Wendy yang meninggalkan Chaeyoung dan Lisa berdua.

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang