Part 45

84 9 0
                                    

Malam ini Jisoo kembali kerumahnya, sekarang dirinya sedang berdiam diri tepat dihadapan jendela kamarnya.

Sungguh lelah badan dan hati nya hari ini. Banyak sekali yang harus Jisoo lewati.

Masalah nya saja belum selesai, kenapa harus timbul lagi masalah lain. Pikirnya.

Seketika Jisoo tiba-tiba teringat yang diucapkan Suho saat dikantin rumah sakit tadi.

*Flashback on*

"Akulah penyebab appa masuk rumah sakit."

"M..mwo? Apa yang kau katakan?"

"Appa melihat aku bersama dia di apartemen dalam keadaan kami sedang bercumbu. Akupun tau kau melihat nya, maaf karena aku terlalu mabuk sehingga tidak dapat mengendalikan diri Jisoo-ya"

Jisoo terdiam mendengar penuturan Suho. Bagaimana bisa Tuan Kim memergoki putranya yang sedang bermesraan dengan mantan calon tunangan nya.

Jika hal itu hanya dirinya yang melihat, tidak apa-apa. Tapi ini, Tuan Kim. Ayah dari Kim Suho yang juga melihat.

"Lalu? Setelah melihat itu, appa mu tiba-tiba terkena serangan jantung? Dan dimana dia? Kenapa dia tidak ikut?"

"Ne. Appa memang mempunyai riwayat penyakit jantung sebelum nya, dan hari ini aku harus membuat penyakit nya kambuh. Aku menyuruhnya pergi."

"Oppa aku akan jujur padamu. Betul aku melihat semuanya, aku bahkan menahan rasa sakit ku. Tapi aku menutup mata dan hatiku agar hubungan kita baik-baik saja, aku tau kau punya alasan melakukan itu. Aku kecewa, sangat kecewa padamu. Dan sekarang, kau membuat orang tersayang mu kembali kecewa padamu oppa. Aku tidak tau harus bagaimana, aku juga malu untuk menemui Tuan Kim nantinya karena aku tidak bisa menjaga putranya. Oppa maafkan aku, biarkan satu hari ini aku kecewa. Kau jangan menemui dan menghubungi ku, tapi kabarkan aku jika Tuan Kim sudah sadar."

Setelah mengatakan itu, Jisoo bangkit dan berjalan keluar area kantin rumah sakit dan segera mencari taxi untuk pulang.

*Flashback off*

***

Lisa memasuki rumahnya, sepi. Itu yang dapat Lisa rasakan saat ini ketika memasuki rumahnya.

Memang rumah ini selalu sepi, tapi saat ini kan ada 3 penghuni. Kemana 2 penghuni lainnya.

Karena badan yang cukup lelah akibat perjalanan dari Jeju, Lisa segera menuju kamarnya di lantai 2.

Tak sengaja, saat akan memasuki kamarnya ia melihat sebuah notebook kecil diatas meja ruang tengah lantai 2 itu.

Dengan penasaran Lisa segera melihat nya, kosong. Tidak ada apa-apa.

Punya siapakah ini, apa punya Kakak nya yang baru dibeli. Sudahlah Lisa terlalu malas berpikir, ia segera memasuki kamarnya.

Lisa masuk kedalam kamar mandi, berendam di bathtub sebentar tidak apa-apa kan pikirnya.

30 menit berada dikamar mandi, gadis itu keluar dari kamarnya karena cacing-cacing diperutnya sudah berdemo.

"Ahjumma, kau dimana?" Teriak Lisa.

"Jangan teriak-teriak di malam hari. Ahjumma sudah pulang, kau lapar?" Ucap Jisoo yang tiba-tiba muncul dari arah kamarnya.

"Eoh. I'm hungry eonnie, please give me food" Lisa beraegyo, Jisoo hanya memutar bola matanya melihat kelakuan adiknya.

Segera Jisoo buatkan nasi goreng lobak untuk Lisa, adiknya yang kelaparan itu.

Setelah menyelesaikan masak nya, tiba-tiba ponsel Jisoo bergetar.

From Cotton 🖤 :

"Appa sudah sadar. Aku memberitahu mu seperti permintaan mu, dan sekarang appa mencari mu"

Setelah membaca pesan itu, Jisoo menghela nafas lega. Akhirnya Tuan Kim sadar dengan cepat, padahal dokter bilang presentase untuk sadar nya hanya 45%. Mukjizat Tuhan memang ada.

"Lisa-ya kau habiskan makan malam mu sendiri ya, aku harus pergi"

"Kau mau kemana eonnie?"

"Ada urusan sebentar."

Jisoo segera menuju kamarnya untuk memakai mantel dan membawa tas serta kunci mobil miliknya.

***

Setelah sampai dirumah sakit, dengan bimbang Jisoo sudah berdiri sekitar 10 menit didepan pintu ruangan Tuan Kim.

Sejak kembali sadar, Tuan Kim langsung dipindahkan ke ruangan VIP. Katanya agar keluarga nya bisa menemani nya didalam.

Dengan sangat ragu, Jisoo mengetuk lalu membuka pintu kamar ruangan VIP tersebut. Ia melihat keluar Kim yang ada didalam ruangan tersebut kini menoleh melihat dirinya.

"Annyeonghaseyo." Setelah membungkuk memberi salam, Jisoo mendekati keluarga Kim itu.

"Kau sudah datang Jisoo-ssi, aku sangat menunggu mu" ucap Tuan Kim.

"Maaf, karena tadi aku memiliki urusan sedikit sehingga tidak bisa menemani mu sampai sadar."

"Kwenchana. Aku senang kau segera kemari saat aku sadar."

Jisoo hanya tersenyum mendengar ucapan Tuan Kim. Betapa dirinya sangat diterima oleh keluarga Kim, Jisoo senang akan hal itu.

"Bisakah kalian semua tinggalkan aku dan Jisoo berdua?" Ucap Tuan Kim dengan dihadiahi tanda tanya oleh seluruh keluarga nya.

Tapi tanpa menunggu lama, istri serta anak-anak Tuan Kim segera keluar. Meninggalkan Jisoo dan Tuan Kim berdua diruangan tersebut.

"Aku hanya ingin berbicara berdua dengan mu." Ucap Tuan Kim.

"Aku dengar semalam kau menginap di apartemen Suho, benar?" Tambahnya.

"Ahh.. ne."

"Kau juga keluar dari apartemen itu 30 menit sebelum saya datang, itu artinya kau melihat semuanya kan Jisoo-ssi?"

Jisoo terdiam mendengar ucapan Tuan Kim, sungguh saat ini Jisoo tidak bisa diajak berpikir. Tuan Kim menghela nafas kasar.

"Aku mengetahui semuanya Jisoo-ssi, aku mengetahui kemana saja kalian sering pergi, aku mengetahui sedari kapan kalian kenal. Aku tidak akan memaksa mu, jika kau memang kecewa terhadap putraku itu hak mu. Aku tidak akan lagi membantu putra ku dalam masalah percintaan nya. Dan sekarang aku ingin bertanya padamu, apa kau masih menerima Suho setelah melihat semua kejadian tadi?"

Journey of Life || [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang