012

249 23 14
                                        

"Jika perut itu sudah makin terlihat segera keluar dari rumah ini dan jangan anggap kami sebagai keluarga mu lagi"

Deg

Adakah orang tua seperti dia? Apa hanya dirinya yang merasakan mempunyai orang tua seperti ini?.

Ji hyun tersenyum getir mendengarkan perkataan ibunya itu, di dalam hatinya dia sudah menangis tapi raut wajahnya tetap saja tersenyum, ini gila!.

Apa yang harus dia lakukan? Apa haruskah dia melawan perkataan ibunya itu? Atau dia diam saja dan terima semua perkataan ibunya?.

"Mah! "

Bukan, bukan ji hyun yang berbicara melainkan kakaknya yang tak menduga perkataan ibunya itu, ji hyun tau sebenarnya jaehyun ada perasaan senang jika dirinya meninggalkan rumah ini.

"HAHAHAHA"

Mamahnya dan sang kakak melihat ke arah ji hyun yang sedang tertawa dengan memegang kepalanya itu.

"Hahahaha makasih udah ucapin kata kata yang buat hati ji hyun sakit, makasih juga udah buat ji hyun menderita, makasih udah lahirin ji hyun sengsara seperti ini, makasih untuk semua penderitaan semua ini, ji hyun tau sebenci bencinya mamah ke ji hyun pasti mamah masih ada rasa sayang ke ji hyun kan? Setidaknya mamah katakan iya untuk kesenangan ji hyun yang terakhir kalinya sebelum ji hyun pergi jauh dari sini, atau mungkin selamanya dan gak akan pernah bakal ada disini lagi"

"Ji hyun cuma mau bilang, jangan menyesal ketika kalian tau semuanya nanti meski ji hyun tau kalian gak akan pernah peduli tentang hidup ji hyun.bilang ke papah bahwa ji hyun sayang dia dan ji hyun gak ingin papah sakit karena ji hyun, dan untuk mamah dan kakak, hahah kalian berhasil buat ji hyun menderita dan kalian berhasil buat ji hyun terkena masalah yang besar ini"

Setelah ia mengatakan itu ia segera membalik dan menaiki tangga tapi tiba tiba dia berhenti.

"Permintaan terakhir ji hyun hanya ingin lihat kalian tersenyum bahagia setelah ji hyun pergi"

Dia segera naik ke atas bahkan dia sudah tak peduli lagi dengan kakinya yang termasuki pecahan kaca, banyak lumuran darah yang keluar dari kakinya itu.

Ketika ia akan sampai di depan pintu kamarnya itu dia bisa melihat bibi yang sedang menangis melihat ke arah kakinya itu.

Dari awal ji hyun keluar dari kamarnya bibinya diam di depan pintu kamar ji hyun karena dia tau bakal terjadi sesuatu di bawah makannya dia memutuskan diem di atas.

"Jika mereka gak bilang perkataan itu ke papah tolong kasih tahu ke papah bahwa ji hyun menyayangi papah"

Setelah mengatakan itu ji hyun segera masuk dan sembunyi di lemari kamarnya dan mengeluarkan semua isak tangisnya yang sudah ia tahan sedari tadi.

Selama ini dirinya selalu menangis di dalam lemari dengan suatu alasan bahwa itu menenangkan dirinya.

HIKSS

HIKSS

HIKSS

HIKSS

HIKSS

MY BROTHER JUNG JAEHYUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang