Ji hyun pov
Sekarang gue dan jaehyun lagi ada di atap apartemen seulgi dan sekarang kita lagi nunggu kedatangan seulgi.
Tadi jaehyun sudah chat dia agar naik ke atas, kita tahu kalau dia belum tidur karena kejadian tadi di bandara dan juga kita yakin kalau orang itu memang seulgi.
Kalau sampai orang itu bukan seulgi, kita akan cari sama sama karena ini bukan masalah kita saja melainkan keluarga.
Tak lama dari itu pintu Rooftop terbuka dan melihatkan seulgi yang berjalan sembari membawa 1 kota, yang di percayai kalau itu adalah bukti yang dia ambil.
"Ternyata kalian pintar juga" Ucapnya
Jarak kami tak terlalu jauh, gue yang di samping jaehyun dan seulgi berada di hadapan kami berdua.
"Langsung ke inti, ngapain lu bawa bukti itu? "
Bukan, yang ngomong bukan gue tapi jaehyun.
"Ngapain? Emm kayanya di serahkan ke polisi enak dan... Sebagai ganti atas pembunuhan jimin, gimana? " Seulgi
Sumpah yah ni anak, yang udah mati, mati aja ngapa harus lu giniin sih emang dia bakal tenang di sana kalau lu gini? Goblok!.
Gue tau yang bermasalah besar di sini adalah jaehyun karena dalam bukti itu hanya ada dia dan untuk menuntut gue? Mungkin akan sulit karena bukti itu gue udah musnahkan.
"Sekarang mau lu apa? Gak usah basa basi gue gak suka, dan... Lu juga gak suka itu kan? " Tanya jaehyun
Seulgi terdiam hingga beberapa detik.
"Salah satu antara kalian mati" Ucapnya
Tentu! Tentu itu buat gue dan jaehyun terkejut, mati di tangan dia? Itu bukan ekspetasi gue dan itu bukan keinginan kita datang ke sini.
Mungkin memang iya untung mendapatkan bukti itu kembali tapi mau bagaimana pun dia tak bisa lakukan itu jika dia sebodoh ini.
Jika dia bunuh salah satu antara kita menggunakan pistol itu maka dia juga yang akan masuk penjara.
Iya, dia bawa pistol selain kotak itu dia bawa pistol untuk datang kemari.
Sebenarnya kalau gue gak ikut datang untuk mengambil bukti itu gue gak akan dalam posisi seperti ini, lagian bukti itu udah gak penting lagi buat gue.
"Okey, biarkan ji hyun yang mati"
Goblok! Nyerahin adik lu sendiri! Tolol! Abang tolol!
"Ih bego, lu yang salah napa gue yang harus mati, lu aja yang mati sana" Ucap gue sembari dorong dia mendekat ke seulgi
Gue tau ini bukan waktunya saling menyalahkan tapi ya masa iya harus gue yang mati.
"Gue gak peduli siapapun itu yang sekarang gue mau, sekarang dari salah satu kalian harus menyerahkan diri"
Gue diem jaehyun juga diem.
Gue diem bukan karena omongan seulgi tapi gue lagi ingat ingat kenapa gue bunuh jimin.
Sampai sekarang alasan gue bunuh dia belum terpecahkan, jujur gue kaya orang amnesia yang lupa dengan masa lalu, padahal itu hal yang terpenting untuk gue tapi bodohnya gue lupa.
Gue terus mencoba mengingat ngingat kejadian itu, saat gue bunuh jimin.
Benar! Itu dia jawabannya!.
Flashback on
Ji hyun pov
Hari ini gue bolos sekolah karena di ajak jimin, gue juga gak tau kenapa jimin tiba tiba minta gue pergi ke gedung kosong itu, tadi siang jimin chat gue untuk datang ke gedung kosong itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER JUNG JAEHYUN ✔
Художественная проза[completed] Yang satu psychopath dan yang satu gangguan mental, bukankah suatu perpaduan yang bagus? Tapi sayangnya, mereka tak pernah akur jika akur itu patut di curigai. " Darah, kebencian, ekspresi dan.... Lu seorang psychopath " Tinggalkan je...