T U J U H B E L A S : "Seseorang dari Masa Lalu"

1.6K 181 12
                                    

Lumayan panjang nih gaes.. semangat ya bacanya..hehehe

***

Barry kini berdiri di dekat pedagang yang menjajakan buah-buahan. Di tangannya dia menenteng dua bungkus kresek penuh bahan belanjaan. Wajahnya merengut dan sangat kusut. Jika dia tahu bahwa ke pasar akan seriweh ini dia tidak akan memaksa Tian untuk diizinkan ikut pergi bersama pemuda itu.

Barry berdecak sebal sekali, ketika sepatunya yang mahal sekali lagi jadi korban. Sebuah becak baru saja melintas dihadapannya dan membuat kubangan lumpur di depannya terciprat mengenai sepatu hitamnya yang kini sudah tak mengkilap lagi. tak hanya sepatu, tetapi celana mahalnya yang hanya ada beberapa di dunia itu kini juda telah kotor karena lumpur di ujungnya. Sial, sial! Barry hanya bisa menggerutu sambil hati merutuk penuh penyesalan. Salahnya juga memaksa ikut ke pasar.

Barry memandangi Tian yang kini tengah memilih-milih bawang di sebrang. Tidak tahu akan seberapa lama lagi pemuda itu akan melakukan tawar menawar yang alot dengan pedagang. Barry tidak mengerti. Tidak bisakah Tian langsung membelinya tanpa menawar? Itu hanya akan membuat transaksi tidak kunjung selesai. Dan Barry bisa mati menahan kesal jika Tian akan terus seperti itu. Tak tahan menunggu lagi, Barry pun segera menghampiri Tian. Tapi siapa yang menyangka bahwa seseorang tiba-tiba melintas di depannya dan tak sengaja menginjak kakinya juga menjatuhkan barang belanjaan di dekat kakinya. Sial, Barry benar-benar sial.

"Sial! Apa kau tidak bisa berjalan dengan benar?!" Barry tidak tahan untuk berteriak dan memaki. Membuat semua orang di sekitarnya menjadi menatapnya sekarang. termasuk Tian. Pemuda itu terkejut melihat Barry yang kini sudah menjadi pusat perhatian seluruh orang. Tian pun meletakkan bawang di tangannya lalu bergerak demi menghampiri Barry.

"Barry apa yang terjadi?" tanya Tian sesampainya di dekat Barry yang berapi-api.

"Dia menginjak kakiku!" seru Barry marah dan seperti hendak menangis.

Tian agak ternganga mendengar alasan Barry marah. Dia memang seharusnya tidak membawa tuan manja itu ke pasar. Lihat sekarang. diinjak saja kakinya dia sudah seperti orang kehilangan rumahnya. Tak memperdulikan Barry, Tian kini beralih pada seorang yang dimaki Barry. Orang itu adalah seorang perempuan, dan kini terlihat membungkukkan badan dan mengucapkan maaf berulang kali. Tian jadi agak tidak tega melihatnya. "Tidak, tidak. Tidak perlu minta maaf. Adikku juga salah. mohon maafkan dia." Ucap Tian sopan dan membungkukkan badan. Mewakili Barry yang sepertinya tidak akan pernah mau mengucapkan maaf. Barry yang melihatnya memberang.

"Tian! Apa yang kau lakukan? Kenapa minta maaf? Kau tidak salah!"

"Aku meminta maaf karena kau tidak akan mau melakukannya."

Mendengar itu Barry seketika terdiam. ternyata, Tian melakukan itu untuk dirinya. Sementara Tian kini mengalihkan pandangannya lagi ke arah perempuan itu. Dia membantu orang itu, mengambilkan belanjaannya yang jatuh di dekat kaki Barry. Namun ketika menyerahkannya kepada si wanita, Tian agak terperanjat melihat wajahnya. Wajahnya tidak asing. Tian menduga, tapi takut dugaannya salah. Dan sebelum wanita itu berpamitan pergi, Tian segera menahan tangannya.

"Tunggu- Kak Neysha?" Jantung Tian berdebar saat mengucapkan nama itu.

Perempuan itu seketika menoleh, ketika mendengar namanya dipanggil. Di tatapnya pemuda dihadapannya sekarang dengan benar. Tadi dia terlalu takut untuk sekedar mendongakkan kepala. Jadi dia tidak bisa melihat wajah orang-orang dihadapannya itu. dan ketika dia melihat wajah orang yang memanggilnya kak Neysha, ekspresi wanita itu perlahan berubah. Awalnya dia tidak yakin wajah siapa yang sedang dilihatnya sekarang. Namun ketika dia melihat binar mata pemuda itu dan senyumannya yang mengingatkannya dengan senyuman seseorang yang dikenalnya, ekspresinya berubah menjadi terkejut dan seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "T-Tian? K-kau kah itu?"

SEPARATED BROTHER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang