"A-apa...M-maksudmu?"tanya sarada terbata bata membulatkan matanya tidak percaya.
Baru saja dirinya dapat mempercayai Pria itu,
Namun Apa maksudnya?
Memintanya untuk melupakannya?
"Kenapa Kau Menginginkan Hal Seperti itu?" Tanya shikadai.
Boruto masih memejamkan matanya.
"B-bukankah..."
"Akan lebih menyenangkan jika kau tinggal didesa?" Tanya sarada.
"Apakah Orang Sepertiku Layak tinggal didesa? Hah?" Ucap boruto sinis.
"Tentu Saja! Kami semua pasti Menerimamu! Dan kami pasti memaafkanmu!" Ucap sarada tegas.
"Itu Hanya Kau Saja Yang berpikir seperti itu!!" Tegas boruto menatap tajam.
Deg
"Jangan Egois Boruto! Aku dan Semuanya Selalu-"
"Kau Yang Egois Sarada!!" Sela boruto membentak.
Sarada tersentak diam seketika.
"Lihat! Bahkan saat ini, Apa Mereka sama denganmu!" Ucap boruto merentangkan tangannya melirik mereka para shinobi yang berhasil selamat dari kematiannya.
"Tapi..!!" Tegas sarada menyela.
"Aku, Shikadai Dan teman teman, Pas-"
"Cukup Sarada!" Sela shikadai menyela ucapan sarada.
Deg
Sarada terdiam bingung menoleh kearah shikadai.
"Ya, Kau lah Yang egois Sarada!" Ucap shikadai menunduk.
Deg
Sarada terkejut membulatkan matanya, merasa sedih,kecewa dan terkhianati.
"Kenapa Shikadai..?"tanya sarada pelan tak percaya.
"Bukannya aku tidak menyetujuimu!" Jawab shikadai berhenti sejenak.
"Tapi, Negara Lainnya Sudah tidak mungkin menerima boruto lagi.."
"Dan Bisa Saja, Negara Kita yang menjafi incaran mereka, dan kembali memulai peperangan!" Lanjut shikadai.
Deg!!
Sarada menyadari betapa bodohnya dia.
"Sarada...!"ucap sakura sendu.
"Mama...."
Sarada menunduk sejenak.
Lalu kembali mengangkat kepalanya bersamaan hembusan nafasnya berusaha tegar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BORUTO) Nightmare The Blue Eyes
Action*Nightmare The Es Journey* Mimpi buruk seorang lelaki Kehidupannya berjalan sesuai teorinya, tetapi tidak sesuai dengan hatinya Pria itu pun, Membunuh Perasaannya Sendiri Hingga saat ini, ia terus berjalan sendiri ~Es