Hari Sudah Semakin Sore,
Langit pun mulai Menggelap.
Di Dalam Gua es.
"Hei, Boruto! Sebaiknya Kau Menginap saja semalam disini" ucap eris.
"Kau tahu, Demammu belum Sembuh total" lanjut Eris.
"Tapi..."gumam boruto menunduk.
"Diluar Sana Sangat Dingin lho..." Ucap Eris mengedipkan sebelah matanya.
Boruto berpikir sejenak.
"B-baiklah!" Ucap boruto.
"Yeay!" Sorak Eris gembira.
"Ada apa denganmu?" Tanya boruto merasa bingung dengan tingkah gadis itu.
"Hn...Soalnya Jika Kau ada disini, Aku tidak Sendirian!" Jawab eris.
"Huhh?"
"Maaf Ya! Jika tidak Membawamu ke Istanaku, Akan Terjadi masalah Jika aku membawa orang asing!"
"Apa lagi Istanaku cukup jauh dari sini, Kau bisa kedinginan nanti jika aku membawamu!" Lanjut Eris.
"Tidak Apa!" Jawab boruto.
"Hn..."
Eris Yang Melihat Ekspresi wajah boruto yang muram itu, Langsung Mencubit kedua pipi boruto dan menariknya kesamping.
"Senyumlah!" Ucap Eris sembari mencubit boruto.
"Aaa...." erang sedikit boruto.
"J-cjangnyan Memaksaku-ttebasa!" Ucap boruto dan melepaskan dirinya dari cubitan gadis itu.
"Hihihihi...."
"Kau tahu..Kau Sangat Tampan Jika Tersenyum Tahu!" Ucap Eris.
"Eh!" Reflek boruto memalingkan wajahnya yang timbul rona merah seketika.
"A-apakah Aku Setampan Itu?" Tanya Boruto menunduk.
"Huh..Kau ini.." gumam Eris malas.
"Apa Kau tidak Pernah Melihat Wajahmu Sendiri?" Tanya eris.
Boruto menggeleng.
"Aku bahkan Tidak pernah memperhatikan diriku sendiri!" Ucap boruto.
"Yang kulihat hanyalah Darah yang ada disetiap saat menghiasi wajahku" jawab boruto.
"Hehh!"gumam Eris
"Souka...Kalau begitu!" Gumam Eris dan mendekat kearah boruto.
"Bagaimana Kalau Wajahmu Dihiasi Ini!" Ucap Eris dan Menjilat Pipi Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BORUTO) Nightmare The Blue Eyes
Acción*Nightmare The Es Journey* Mimpi buruk seorang lelaki Kehidupannya berjalan sesuai teorinya, tetapi tidak sesuai dengan hatinya Pria itu pun, Membunuh Perasaannya Sendiri Hingga saat ini, ia terus berjalan sendiri ~Es