AMIGOS PARA SIEMPRE

18

Lora sangat kesal. Pelayan rumah tangga muda itu menangis sambil menyentak apronnya dengan wajah memerah dan bersungut-sungut.

"Kamu kenapa?" tegur Brenda.

"Aku benar-benar tidak menyukai wanita ular itu, sangat licik dan menjijikkan. Dia mendorongku, huaaaa... "

Lora menangis,  Brenda penasaran kenapa Catriona bisa mendorongnya.

"Diamlah Lora,  katakan kenapa dia mendorongmu?"

"Aku menabraknya, kemudian kopi tuan Jacob tumpah di bajunya, dia menjambakku lalu mendorongku." Lora masih menangis.

"Tuan Jacob diam saja?"

"Awalnya dia tertawa karena pakaian Nyoya Catriona kotor, tapi dia menolongku ketika Catriona menjambakku. Aku mau berhenti."

Lora menjerit, dia menutupi wajahnya karena terbawa perasaan.

"Tenang lora, jangan berhenti! Kamu harus punya pekerjaan untuk membantu keluargamu." bujuk Brenda.

"Aku tidak betah,  aku memilih Nyonya Bella ada di rumah ini, aku mau Nyonya Bella di sini meskipun dia jadi hantu sekalipun." tangisnya.

"Cukup Lora, kau beruntung masih ada di sini. Kita punya majikan yang cukup baik."

Brenda memeluk Lora yang masih menangis karena kesal.

"Jangan berhenti, cuti saja, aku akan bilang Tuan Jacob, dan mendapatkan penggantimu sementara. Dan hubungi aku kalau kau ingin kembali!"

"Pastikan Nyonya Catriona sudah mati ketika aku kembali kemari Brenda."

"Mana  boleh seperti itu?

"Aku tidak mau melihatnya."

Bukannya marah, Brenda malah tertawa terbahak-bahak.

"Aku juga benci wanita itu. "

Tidak ada angin tidak ada hujan Sina muncul dengan wajah kesal.

"Kau kenapa?" Tanya Brenda.

"Dia sangat cerewet, dia tidak suka bunga mawar,  padahal bunga mawar kan kesukaan Nyonya Bella. Dia menyuruhku menggantinya dengan bunga bakung, apaan,  tidak berkelas sama sekali. " terang Sina.

"Turuti saja."

"Masalahnya, kita tidak punya bunga bakung, aku terpaksa membelinya."

"Sudahlah, jangan di pikirkan, kalian hanya perlu bekerja dengan benar, mungkin suasana hatinya saja yang sedang buruk."

Kalau Sina orangnya sangat tabah, Lora adalah kebalikannya, dia sangat rapuh dan mudah terbawa perasaan, sehingga Brenda beberapa kali harus membujuknya supaya tidak berhenti bekerja untuk Jacob.

❤

"Senor, kita akan kedatangan pengurus rumah tangga yang baru untuk menggantikan Lora."

Brenda menghadap Jacob beberapa hari kemudian setelah Lora tidak bisa di bujuk. Lora benar-benar takut pada Catriona yang seperti setan.

"Jadi dia benar-benar berhenti?"

"Tidak Senor, dia hanya sedang cuti.

"Ok,  urus saja semuanya Brenda, aku tidak memikirkan hal-hal seperti itu. Aku harus ke Spanyol malam ini,  tolong jaga Romeo, awasi Catriona, jangan sampai anakku kenapa-kenapa gara-gara dia."

Jacob berdiri dan bersiap akan pergi.

"Baik Senor, percayalah padaku."

Brenda tersenyum membalas anggukan majikan tampannya.