22

134 8 0
                                        

Jacob menatap lurus ke arah Mario. Tatapan yang membuat Mario jadi risih. Mario menatap dirinya sendiri, barang kali penampilannya ada yang aneh dan bikin Jacob jadi tidak respek padanya.

Untuk pertama kalinya Jacob melihat musuhnya namun terpaksa jadi saudara ipar, dengan penampilan sempurna.
Mario tidak pernah serapi ini, kecuali ketika ia menikah. Bahkan ketika bertunangan dengan Alexa penampilannya tidak pernah seapik ini.

"Kenapa kau menatapku begitu?" tanya Mario.

"Itu kau?" Jacob tidak percaya.

Mario menyeringai pongah membuat Jacob kesal.

"Kenapa? Aku tampan? Kau merasa tersaingi?"

Gantian Jacob yang menyeringai pada Mario. Jacob terang-terangan menunjukkan wajah tidak sukanya pada Mario.

"Kau tidak menarik sama sekali."

"Ingat istri-istrimu? Catriona maupun Bella lebih tertarik padaku."

Jacob benar-benar muak sekarang. Itu benar, Jacob tidak mengerti kenapa Mario lebih menarik dari pada dirinya. Para wanita mudah jatuh cinta padanya meskipun wajah Mario biasa-biasa saja.

"Kau menyombongkan wajahmu? Sangat menjijikkan, menangkan proyekmu! Buktikan kau mampu mempertahankan Valerious Inc untuk pewarismu." tantang Jacob.

"Jiwa matremu berlebihan sialan. Mentang-mentang kau kaya?"

"Karena aku kaya aku bisa menikahi wanita impianmu.  Kau ingat?"

Wajah pongah Mario berubah jadi wajah marah. Dia selalu sentimen jika itu menyangkut Bella.

"Bangsat." geramnya.

Mario menyambar kerah kemeja Jacob yang tapi. Jacob tidak terpengaruh sama sekali sebaliknya ia senang karena berhasil mengaduk-aduk emosi Mario.

"Selamat siang Senor."

Suara merdu membuyarkan mereka. Dua pria menoleh ke arah pemilik suara itu.

"Clarissa, kau sudah datang?" sapa Jacob.

Mario terpesona, tidak sadar melepaskan cengkeraman kemeja Jacob.

"Iya, aku akan mempersiapkan meja meeting anda berdua."

Clarissa berjalan anggun ke arah meja rapat. Ia menyiapkan kertas-kertas berisi materi. Clarissa memakai stelan sempurna menonjolkan kelebihan pada tubuhnya. Wanita itu sangat seksi secara visual membuat Mario hampir saja akan meneteskan air liurnya.

"Bella." gumam Mario.

Clarissa hanya tersenyum ketika Mario memanggilnya begitu.

"Kenalkan, aku Clarissa Fernando, asisten Senor Javiero, senang berkenalan dengan anda  Senor Rosario."

Suara Clarissa mengalun dengan merdunya. Mario terus menatap Clarissa sampai dia lupa bahwa Clarissa sedang mengajaknya bersalaman.

"Baiklah Gentleman, silakan duduk!"

Dua pria menurut tanpa membantah, begitulah pesona Clarissa, mampu menghipnotis siapapun, termasuk dua pria tampan ini.

Clarissa membuka materi tentang proyek yang sedang mereka jalankan. kemudian ia menatap Mario dengan bibir merekah. Ingin rasanya Mario menyambar bibir itu dan menikmatinya.

"Senor Carlos memberitahu kami bahwa tugas anda adalah mendapatkan kopi di Ipanema, kopinya sangat bagus, aku pernah melihatnya. Jadi tolong menangkan dia. Sementara Senor Jacob, anda tetap berada disini."

Mario melotot, sementara Jacob tersenyum puas.

"Aku harus ke Brazil?" Tanya Mario syok.

"Iya, dapatkan kopinya dengan harga yang kita tawarkan, kalau bisa lebih murah Senor. "

AMIGOS PARA SIEMPRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang