22

113 8 0
                                    

Bella telah mengembalikan warna rambutnya. Jacob kembali mengenali Bella dengan visual yang sama.
Jacob menyukai rambut pirang Bella.  Jacob membelai dan menciumnya berkali-kali tanpa berhenti.

"Jacob, cukup jangan menciumiku seperti itu."

Bella mencoba mendorong wajah suaminya yang terus-menerus.

"Kita sudah akan berangkat ke bandara."
Teriak Bella.

"Kita punya lima belas menit untuk mengakhiri ini sayangku."

Bella tidak bisa menolak. Bella terpaksa bersedia di telanjangi oleh Jacob kemudian mereka bercinta dengan cepat.

Carlos tidak percaya dengan penglihatannya. Dia melihat Bella yang di rindukannya.
Mereka berpelukan sementara Juliette tertidur di dada Jacob.

"Jacob, kenapa kau membohongiku?"
Ucap Carlos.

"Maaf Papa mertua, aku tidak bisa mengatakan padamu karena Bella memintanya."

Carlos mengelus wajah putrinya lalu di ciumnya bertubi-tubi.

"Kenapa kau berbohong sayang? Aku jadi mengira kau adalah Clarissa yang pernah aku nikahi."

"Maaf papa, aku tidak bisa melakukan itu karena aku punya alasan. Aku harus melakukan itu demi kebaikan semua orang."

Carlos meraih tangan Bella lalu menggenggamnya.

"Papa tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kalian." ucap Carlos.

Bella menatap ayahnya yang bermata sembab. Lalu tersenyum.

"Maafkan aku papa."

"Aku senang kau kembali kepada kami. Jacob, tolong dengarkan aku baik-baik!"

Carlos beralih menatap menantunya dengan Juliette di gendongannya. Cucunya itu terlihat mungil menempel pada tubuhnya.

"Aku mendengarkan Carlos."

Carlos duduk di kursinya, Bella masih berdiri di depan meja ayahnya, Jacob mendekatinya. Carlos melihat anak dan menantunya sudah siap mendengarkan apa yang akan di sampaikannya.

"Aku akan pensiun, Jacob aku aku akan memberikan jabatanku pada Bella, tolong ajari dia!"

Jacob diam.  Bella terkejut. Wanita itu mendekati Carlos lalu menyentuh lengannya.

"Papa belum cukup tua untuk pensiun." kata Bella.

"Tidak Bella, papa akan menghabiskan sisa hidup papa di sini, jadi Papa akan jarang pulang ke Argentina."

"Papa... " keluh Bella.

"Bagaimana dengan CEO yang baru saja kau lantik itu?" tanya Jacob ketus.

Carlos berdiri sambil tergelak. Lalu mendekati Jacob. Iya meraih cucunya. Juliette merengek karena ketenangannya terusik.

"Cucuku cantik sekali ya ampun, cup cup cup."

Carlos meneguk-nepuk Juliette dan anak itu tenang kembali.

"Aku akan membuatnya bekerja keras. Dia harus tahu cara mempertahankan aset keluarga." jawab Carlos.

"Tapi aku keberatan."

Carlos dan Bella menatap Jacob heran.

"Kenapa?" Carlos penasaran.

"Aku tidak akan suka Dia sering bertemu dengan istriku."

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

Mereka saling berpandangan. Pipi Bella merona, jangan sampai mulut suaminya mengkhawatirkan menceritakan apa yang dia ketahui.

AMIGOS PARA SIEMPRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang