11

145 9 0
                                    

Perut Bella sudah terlihat membesar di usia kehamilannya yang ke 5 bulan. Belakangan ini lni Bella sering pergi ke pusat perbelanjaan. Bella suka ke toko buku untuk mencari bahan bacaan tentang kehamilan. Namun dia sekarang sudah mulai tertarik dan melihat-lihat baju bayi.

Sudah di perkirakan bayi yang ada di dalam kandungannya adalah bayi perempuan. Jadi Bella sangat senang dan gemas jika melihat pakaian bayi perempuan.

Bella meraih gaun mungil berenda yang ada di gantungan. Sepertinya Bella menyukainya dan tertarik akan membelinya.

"Bayiku perempuan?"

Bella terkejut, bulu kuduk Bella meremang tiap mendengar suara itu.  Bella menoleh ingin melihat pemilik suara itu.

"Mario," pekik Bella dengan suara tertahan.

"Aku senang kamu menjaga anak kita dengan baik. Dia ternyata bayi perempuan."

"Kamu ngapain kamu di sini?"

"Aku melihatmu, aku juga merindukanmu."

Pipi Bella memerah karena tersipu. Hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya. Tentu saja Bella tahu Mario merindukannya. Mario selalu begitu dari dulu, selalu rindu dan mencintainya hingga kini.

Tapi Bella harus bisa menolak pesona Mario. Bella tidak boleh dekat dengan Mario. Bella menggantung baju bayi itu lagi lalu berusaha melarikan diri dari Mario. Tapi Mario menarik tangan Bella erat-erat, sehingga tubuh Bella tertahan tidak bisa bergerak.

"Tolong jangan begini Mario. Aku tidak mau suamiku tahu kau selalu mengikuti aku." kata Bella khawatir.

"Lalu kau tidak mengizinkan aku mengenal anakku"

"Dia akan punya ayah yang lain. Dia akan baik-baik saja, Jacob bisa menjaga kami."

Mario tidak bisa menahan rasa marah di dadanya, namun dia tidak ingin membuat keributan di dalam toko. Maka ia menarik tangan Bella. Meskipun dia menariknya sangat lembut seolah-olah mereka tidak ada apa-apa.  Tapi cengkeraman tangan Mario terlalu kuat sehingga kulitnya merasakan sakit dan pegal pada tulangnya.

Mario menyeret Bella ke area parkir dan memasukkan wanita itu ke dalam mobilnya. Mario menyusul memasuki mobilnya lalu menjalankannya.

"Mario, aku tidak mau kemana-mana bersamamu." ujar Bella marah.
Tapi Mario diam saja tidak menyahut. Matanya Tetap fokus pada jalan raya. Mario menegangkan rahangnya karena marah pada Bella.

Semakin lama Bella semakin menyebalkan dan suka bicara ngawur. Begitu mudahnya mengtakan anaknya akan memiliki ayah yang lain, sementara ia masih hidup. Sejujurnya Mario tidak suka pada Jacob yang sok jagoan ingin menyelamatkan pernikahannya dengan Alexa.

Menikah atau tidak dirinya dengan Alexa, ia tetap akan memiliki Bella, bagaimanapun  caranya.

"Mario!" teriak Bella gemas.

Mario hanya menoleh sekilas pada Bella, tapi tetap saja Mario tidak menagatakan apa-apa.

Mario sampai di apartemen. Bella di bawa masuk dengan paksa, Bella mencoba melawan Mario supaya tidak di paksa memasuki unitnya. Tapi tubuh Mario yang kuat membuatnya tidak bertenaga.

"Aku akan membuatmu tidak bisa lagi kembali pada Javiero brensek itu." geramnya.

"Apa maksudmu? Mario, aku adalah istrinya, kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini. Kumohon."

Bella sekarang benar-benar menangis, hatinya sangat sedih karena terjebak dalam pesona dua laki-laki yang begitu mencintainya.

"Aku akan bilang padamu satu rahasia tentangnya Bella, dengarkan aku baik-baik!"
Kata Mario.

AMIGOS PARA SIEMPRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang