Satu Bulan Sebelumnya
----------------------------------------Dua hari setelah Clarissa mengundurkan diri, orang yang di suruh mencari tahu identitas pegawainya telah melaporkan.
Jacob tidak terkejut karena sudah bisa menduganya."Ok, terima kasih." kata Jacob pada anak buahnya.
Keesokan harinya Jacob di antar seorang sopir berangkat menuju ke suatu tempat yang sudah di tunjukkan.
Jacob cukup terkejut, Dia tinggal di tempat yang sederhana. Dia terlihat bahagia dan tidak mencoba mencarinya.
"Akhirnya kau menjemputnya."
Sebuah suara membuat Jacob harus menoleh. Jacob cukup terkejut karena melihat Adrian. Jacob mencoba mengingat keras karena merasa pernah melihatnya.
"Kau terlihat familiar."
"kita pernah bertemu di rumah sakit."
"Ah, iya aku ingat."
Adrian menyuruh Jacob duduk di teras. Dua laki-laki tampan duduk.
"Aku tau kau sejak itu. Aku bilang pada Bella kalau kau mencarinya. Tapi Bella tidak ingin pulang. Dia ingin semua orang tahu dia sudah mati."
Jacob menghela nafas. Dia tahu kenapa, tapi sungguh Jacob tidak mengerti kenapa ia tidak ingin menemuinya?
"Dia tidak bahagia bersamaku." Kata Jacob.
Adrian menatap Jacob tidak percaya. Mana mungkin seorang pengusaha kaya memiliki istri, tapi istrinya tidak bahagia.
Jacob menyeringai, rahang menyedihkan tidak dapat membahagiakan istri.
"Masukklah, dia ada di dalam!"
Adrian menyuruh Jacob masuk ke dalam rumah, sementara ia sendiri menjauhi rumahnya.
Jacob menatap pintu lalu mendorongnya perlahan.
"Adrian, tolong gendong Juliette sebentar!"
Suara Bella yang khawatir mencoba menenangkan Juliette yang menangis, tanpa menoleh pada orang yang mendekatinya.
"Ya tentu saja, aku akan menggendongnya."
Bella terkejut mendengar suara Jacob. Wanita itu menoleh dan kaget melihat suaminyanya yang tiba-tiba muncul.
"Jacob." desis Bella.
Pria itu tersenyum lalu meraih wajah Bella dan mengelusnya. Jacob mencium Bella meskipun Bella tidak membalas karena masih kaget.
Dengan gerakan yang luwes seperti seorang ayah, tangannya yang besar mengangkat Juliette yang sedang menangis."Shhh... Anak Papa kenapa menangis?"
Jacob meletakkan Juliette di dadanya. Juliette berhenti menangis, anak itu mengulum kepalan tangannya yang kecil ke dalam mulutnya.
Bella masih diam. Air matanya jatuh, lalu meninggalkan Jacob bersama bayinya ke dapur. Bella menangis karena Juliette bukan anaknya tapi dia memperlakukannya seperti anaknya sendiri.
Bella mengocok susu dalam botol. Lalu keluar lagi setelah memastikan ia tidak menangis lagi.
Bella keluar menemui Jacob yang masih menggendong Juliette. Bayi itu sudah terlelap.
"Tolong tidurkan dia, Jacob!"
Jacob menidurkan Julliette lagi, Bella memberikan susu pada Juliette. Mereka berdua melihat Juliette meminum susunya dengan kuat.
"Aku bersyukur kalian bertemu dengan orang baik seperti Adrian." gumam Jacob. Telunjuk Jacob menggoda pipi Juliette dan hidungnya.
"Aku mencarimu, sekarang aku mau menjemputmu." kata Jacob lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMIGOS PARA SIEMPRE
RomanceSINOPSIS Kisah cinta segitiga antara Mario, Alexa dan Bella. Mario Rosario seharusnya menikahi Alexa Valerious karena rasa tanggung jawab, tapi apa jadinya jika Isabella Valerious kakak Alexa ternyata lebih menarik dan lebih menggairahkan di mata...