16

127 7 0
                                    

Beberapa jam sebelumnya
------------------------------------------

Tengah malam buta, Bella membuka matanya, dia melihat punggung suster. Bella tidak bisa melihat wajahnya. Bella tidak mengeluh apa-apa tapi kenapa ada seorang suster di kamarnya dan akan menyuntiknya.

"Suster." panggilnya.

Sang suster diam, tidak menyahut sapaan Bella.

"Aku kenapa?" tanya Bella.

Suster membalikkan tubuhnya, Bella terbelalak tidak percaya dengan penglihatannya.

"Catriona." pekik Bella.

"Aku harus menyingkirkanmu, karena aku akan kembali pada anak dan suamiku."

"Tapi... Aku istrinya."

"Bukan lagi sayang, karena kamu dan bayimu harus pergi dari sini."

Catriona mempersiapkan suntikan, Bella panik, Catriona akan menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuhnya.

"Jangan Catriona, tolong jangan lakukan itu."

Bella berusaha untuk bangun tapi Catriona mendorongnya, kemudian tanpa ampun Catriona menyumtikan cairan itu pada tubuh Bella.

Bella masih saja meronta, Catriona tertawa puas karena berhasil menyingkirkan duri dalam  rencana yang di buatnya.

"Besok seluruh Argentina akan melihat berita kematian kamu dan anakmu."

"Catriona, tolong aku... "

Bella tidak punya energi lagi untuk meronta, duniapun gelap, Bella tersadar ketika mendengar suara bayi dan mereka ada di dalam sebuah mobil yang berjalan di jalanan tidak rata.

Bella melihat di sekitarnya, Dua orang pria bersamanya.

"Juliette." Bella meraih boks bayi yang ada di sebelahnya.

"Siapa kalian, tolong hentikan mobil ini! "

Mobil berhenti dan dua orang itu  melihat ke arah Bella. Bella sadar bahwa ia dan bayinya sedang di culik.

"Kami harus menyingkirkan kalian."
Kata salah satunya.

Bella mencoba melawan, Bella harus menyelamatkan dirinya dan juga Juliette. Seperti ada kekuatan dari dewa Bella berhasil menyingkirkan dua pria itu, meskipun tubuh Bella penuh luka, penjahat itu juga memukulnya berkali-kali. Bella mungkin bisa mati saat itu juga, tapi tangisan Juliette memberinya kekuatan hingga akhirnya Bella berhasil menyelamatkan diri bersama bayinya.

Bella membuka matanya,  dia berada di sebuah kamar bernuansa putih, cukup nyaman. Tapi kepala Bella sangat sakit, tubuhnya seperti akan remuk dan luka di perutnya juga juga sangat ngilu.
Bella melihat seorang pria duduk di hadpannya.

"Aku di mana? "

"Tenang, kamu aman bagaimana perasaanmu?"

Bella menggerakkan tubuhnya tapi akhirnya menjerit karena kesakitan.

"Tenang Nyonya. " katanya pria itu. Ia mencoba menenangkan Bella yang tiba-tiba menangis.

"Di mana Juliette, bayiku?"

"Oh, tenang,  ibuku sedang menjaganya, dia demam. Tapi kenapa kamu begini dengan bayimu?"

Bella menangis,  pria itu terpaksa menunggu untuk mendengarkan penjelasan Bella.
Akhirnya Bella pun bercerita.

Pria itu mengangguk. Lalu menyentuh kening Bella yang merasa iba dengan nasib yang menimpa Bella dan bayinya.

"Aku Adrian, aku dan ibuku menemukanmu di teras gereja. Kami baru selesai beribadah dan melihatmu tergeletak di sana. Sekarang kau ada di rumah kami, jangan khawatir, aku seorang dokter, aku sudah memeriksamu. Bayimu baik-baik saja."

AMIGOS PARA SIEMPRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang