25

131 7 0
                                    

Jacob melihat Bella di atas tempat tidur. Bella sedang menemani Juliette bermain. Anak itu sedang bicara sendiri tapi rupanya Bella sedang tertidur meskipun tidak benar-benar tidur.

"Papa."

Juliette melihat kehadiran Jacob, kemudian bergerak ke arahnya, Jacob meraih Juliette lalu memangkunya. Bella membuka matanya lalu duduk.

"Maaf aku mengacaukan acara makan siang kita Jacob." kata Bella.

"Aku maklum,  bagaimana caranya kamu mengalihkan perhatian Mario?"

"Aku pura-pura tidak enak badan, aku minta dia mengantarku pulang."

"Tapi sepertinya kamu memang sedang tidak enak badan."

Bella hanya tersenyum.

"Aku nggak pa-pa,  ayo aku temani kamu makan siang." Bella berdiri.

"Kamu tidak menyuruh Mario makan bersama kita?"

Bella menatap Jacob, Jacob juga menatapnya.

"Tidak." jawab Bella ragu.

Jacob malah merasa aneh jika Bella tidak mengajak Mario makan bersama. Mustahil Mario tidak penasaran pada putrinya yang sudah tumbuh menggemaskan.

"Dia cepat-cepat pergi karena takut padamu."

Mendengar penjelasan Bella Jacob terbahak sampai Juliette bengong melihat Jacob tertawa dengan suara yang menggelegar.

"Berhentilah tertawa Jacob, anakku ketakutan!"
Sembur Bella.

Jacob menatap Juliette yang terdiam kemudian tertawa memamerkan giginya yang sedang tumbuh.

"Anak papa yang cantik."

Jacob malah menciumnya dan bayi itu terkekeh.  Mungkin benar kata Jacob, Bella memang sedang tidak dalam keadaan baik, wanita itu tiba-tiba terhuyung dan jatuh di lantai.

Jacob panik kemudian berteriak memanggil Breda dan Megan pengasuh Juliette.

Dua orang yang di panggil muncul. Megan mengambil alih Juliette, sedangkan Brenda membantu Bella ke tempat tidur.

"Ya ampun Nyonya Bella, sudah Aku bilang jangan banyak bekerja tapi tidak mendengarkanku."

Jacob menelfon Jacqueline, tapi wanita itu sedang bertugas bersama Adrian sehingga ia tidak dapat kembali dengan cepat.

Brenda terpaksa mengompres Bella, Jacob duduk menemaninya sambil menggenggam tangan Bella. Wajah Bella sangat pucat membuatnya cemas.

"Apa yang dia makan?" tanya Jacob.

"Nyonya Bella tidak makan apa-apa, dia membuatku khawatir. Tadi pagi sebelum berangkat ke kantor dia sudah mengeluh tidak enak badan dan muntah."

"Muntah?" Jacob terbelalak.

"Mungkin anda berdua akan memiliki bayi lagi."

"Benarkah?"

Brenda keluar dari kamar. Jacob menyentuh wajah Bella. Wanita itu membuka matanya lalu menatap Jacob.

"Hai, kamu nggak papa?" bisik Jacob.

"Aku pusing." jawab Bella.

"Aku akan membawamu ke rumah sakit."

"Aku nggak sakit."

"Siapa bilang? Aku cuma mau memastikan Julliette akan punya adik sebentar lagi."

Bella tidak percaya, tapi dia tersenyum.

"Jangan membohongiku."

"Makanya kita akan memastikannya."

AMIGOS PARA SIEMPRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang