Part 8 : Chatting (Sudah revisi)

4.4K 466 83
                                    

Happy Reading😊

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Givea memasuki rumahnya dengan perasaan bahagia, walaupun kepalanya masih agak pusing gara-gara lemparan bola tadi. Namun Givea berencana kapan-kapan ia akan berterimakasih dengan bola voli, karena berkat bola itu ia jadi dapat perlakuan manis dari Gavin. Kapan lagi kan dapat perlakuan manis dari seorang cowok bermulut pedas itu?

"ASSALAMU'ALAIKUM MAMI, ANAKMU YANG BOBROK INI SUDAH KEMBALI PULANG!"

"Kembali pulang ke alamnya," sahut seseorang samping Givea. Yah dirinya mengenali suara itu, bahkan sangat-sangat kenal. Suara itu, suara yang selalu membuatnya jengkel, siapa lagi kalo bukan suara Gilang.

"Gausah nyahot-nyahot lo monyet!" geram Givea.

"Gausah nyolot juga kali kudanil!" balas Gilang sambil cengengesan.

"Lo bilang apa tadi?"

"Kudanil."

"Sialan, setan lo ya! dasar adik durhaka lo," umpat Givea tak terima.

"Nggak elah, daripada lo kakak laknat," ujar Gilang berbalik mengejek.

Givea hanya memutar bola matanya jengah, ia malas untuk berdebat dengan adiknya yang satu ini.

"Mami kemana?" tanya Givea ketika merasa rumahnya sepi.

"Pergi ke supermarket tadi belum pulang," balas Gilang datar.

"Ohh."

"Kak main PS yuk," ajak Gilang tiba-tiba membuat Givea menatapnya.

"Apasih males gue. Capek tauk. Lain kali aja," balas Givea malas dengan kebiasaan adiknya yang selalu mengajaknya bermain PS. Walaupun adiknya sudah besar namun tingkahnya masih saja seperti anak TK.

Gilang geram dengan kakaknya itu. "Awas aja lo kak! Ntar kalo butuh apa-apa, nggak akan gue bantuin!" ancamnya.

"Bomat! Gue lagi males debat ya Lang, gue tuh lagi happy nih ahay ahay," ujar Givea jingkrak-jingkrak bak orang gila.

"Gila lo kak!"

"Iya gue gila karena dia," balasnya lalu pergi memasuki kamarnya.

"Hah? dia? dia siapa?" batin Gilang penasaran, nah kan kumat keponya si Gilang.

*****

Givea merebahkan tubuhnya di kasur king size-nya, dirinya sangat lelah hari ini, namun rasa lelahnya perlahan menghilang ketika mengingat kejadian tadi, dimana saat Gavin terlihat care kepadanya, sungguh moment sangat langka.

Drttt.. Drrtt..

Ponsel Givea berbunyi, menandakan ada pesan masuk, gadis itu langsung bangkit dan mencari-cari dimana letak ponselnya, dia lupa menaruhnya tadi pagi karena terburu-buru.

Givea memang jarang membawa hp ketika berangkat ke sekolah, pernah sih ia bawa tapi ketika diperlukan saja. Benda pipih yang dicarinya itu akhirnya ketemu, Givea menemukan ponselnya itu tergeletak di laci meja belajarnya. Givea benar-benar sudah menjadi gadis pelupa, gara-gara Gavin yang selalu memenuhi otaknya.

Givea mulai membuka apk WhatsApp-nya. Disana ada satu pesan masuk.

From : +62 87-3357-xxxx
Gmn keadaan lo?

Kening Givea berkerut, ketika membaca pesan dari unknown number, alias nomor baru yang tidak dikenalnya "Nomor siapa nih?" batinnya.

To : +62 87-3357-xxxx
Siapa ya?

Gavin untuk Givea (Tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang